Verba yang berarti ‘persepsi’ Verba yang berarti pikiran

mengarah kepada ‘perubahan keadaan’. Tetapi bila kalimat ini, objeknya jamak bisa berarti bentuk waktu lampau. Karena pada verba shukan jika objeknya tunggal hanya berarti ‘perubahan keadaan’.

b. Verba yang berarti ‘persepsi’

「思考 ‘shikou’ 」 Pada verba yang berarti ‘persepsi’ perubahan pada bentuk verbanya tanpa diikuti nomina temporal tidak akan jelas menyatakan kapan berlangsungnya suatu keadaan. 1 新幹線 から富士山が見えます。 Shinkansen kara fujisan ga miemasu Dari shinkansen kelihatan gunung fuji 2 新幹線から富士山が見えています。 Shinkansen kara fujisan ga mieteimasu Dari shinkansen kelihatan gunung fuji Pada kalimat 1 dan 2 yang menjadi verba utamanya adalah 「見えま す ’miemasu’ 」 yang berasal dari bentuk kamusnya 「 見 え る ‘mieru’ 」 berarti ‘kelihatan’. 「 見 え ’mie’ 」 merupakan morfem dasar yang tidak berubah atau gokan, sedangkan 「 ま す ’masu’ 」 merupakan morfem terikat pemberi makna sopan dan bagian yang mengalami perubahan gobi dan pada kalimat 2 mengalami proses morfologis menjadi 「ています」 serta mengalami perubahan bunyi pada 「て」 atau adanya proses onbin. Kalimat 1 dan 2 tergolong pada kalimat yang menyatakan bentuk waktu kini, walaupun ada perubahan dari 「 見 え ま す ’meimasu’ 」 menjadi Universitas Sumatera Utara 「見えています ‘mieteimasu’ 」 .Namun, pada verba yang berarti persepsi jika tidak menggunakan nomina temporal mendatang tidak bisa menyatakan waktu mendatang. Bila kalimat tersebut, mengalami perubahan verba menjadi bentuk 「た」 dalam keadaan lampau tanpa adanya nomina temporal lampau seperti きの う、おととい ataupun yang lainnya dapat menyatakan bentuk waktu lampau. きのう新幹線から富士山が見えていました。 Kinou shinkansen kara fujisan ga mieteimasita Kemaren dari shinkansen kelihatan gunung fuji

c. Verba yang berarti pikiran

「思考 ‘shikou 」 案籐さんはどんびりの代わりに軽くて、捨てられるカップを 使おうと考えました。 Antou sang wa donbiri no kawari ni karakute, suterareru kappu wo tsukaou to kangaemashita. Saudara Anto telah memikirkan rencana penggunaan kap yang bisa dibuang, ringan sebagai pengganti panci. Verba dasar dari kalimat diatas adalah verba 「考えました」 yang berasal dari bentuk kamusnya 「 考 え る ‘kangaeru’ 」 berarti ‘pikiran’. 「 考 え ‘kangae’ 」 morfem dasar yang tidak mengalami perubahan bentuk gokan, sedangkan 「ました ‘masita’ 」 morfem terikat yang berubah bentuk gobi dan memberi makna sopan lampau. Universitas Sumatera Utara Pada kalimat diatas walaupun verba utamanya 「 考 え ま し た ‘kangaemasita’ 」 dalam bentuk lampau, tapi kalimat tersebut tidak mengukapkan ‘bentuk waktu lampau’, oleh karena itu kalimat tersebut hanya berarti ‘perubahan keadaan’ dari tidak berniat memikirkannya menjadi berniat memikirkannya. Pada kalimat diatas juga ada kata 「使います ‘tsukaimasu’ 」 dan bentuk kamusnya 「 使 う ‘tsukau’ 」 berarti ‘menggunakan’, dan berubah menjadi 「 使 お う ‘tsukaou’ 」 yang menyatakan keinginan, 「使おう ‘tsukao’ 」 morfem dasar yang berubah dari 「 使 う ‘tsukau’ 」 dan 「 う ’u’ 」 morfem terikat yang tidak mengalami perubahan bentuk yang memberi makna akan atau hendak. Adanya makna yang mengandung kehendak pada kalimat tersebut, lebih menjelaskan lagi bahwa keadaan yang terjadi pada kalimat tersebut bukanlah ‘bentuk lampau’ tetapi ‘perubahan keadaan’. Tetapi kalau pada verba utamanya diubah ke dalam bentuk 「ていました」 ,maka dapat mengukapkan ‘bentuk waktu lampau’. 案籐さんはどんびりの代わりに軽くて、捨てられるカップを 使おうと考えていました。 Antou sang wa donbiri no kawari ni karakute, suterareru kappu wo tsukaou to kangaeteimashita.

3. Verba jotai pada kata kerja golongan III a. Verba yang berarti hubungan

「関係 ‘kankei’ 」 彼は先生に意見を賛成されました。 Kare wa sensei ni iken wo sanseisaremasita. Pendapat dia telah disetujui oleh sensei Universitas Sumatera Utara Verba dasar pada kalimat diatas 「 賛 成 し ま す ‘sanseishimasu’ 」 yang berasal dari bentuk kamus 「 賛 成 す る ‘sanseisuru’ 」 berarti menyetujui, dan terjadi proses morfologis menjadi 「 賛 成 さ れ ま し た ‘sanseisaremashita’ 」 ke dalam bentuk pasif sehingga berarti ‘disetujui’. 「賛成され ‘sanseisare’ 」 adalah morfem dasar mengalami perubahan bentuk dari 「 賛 成 す ’sanseisu’ 」 dan 「 さ れ ま し た ‘saremashita’ 」 morfem terikat pembentuk makna pasif bentuk sopan lampau. Pada kalimat ini verba yang berarti ‘hubungan’ tidak bisa berarti ‘bentuk waktu lampau’ tetapi berarti ‘perubahan keadaan’, apabila terjadi kembali proses morfologis menjadi bentuk 「 て い ま し た 」 dapat mengukapakan arti dari kalimat ini ‘bentuk waktu lampau’, 彼は先生に意見を賛成されていました。 Kare wa sensei ni iken wo sanseisareteimasita

b. Verba yang berarti ‘kemampuan’