Status Gizi Balita Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita

xxvii xxvii No Indikator Praktik Tindakan PHBS Jumlah Persentase 25 Apakah ibu membuang sampah di tempat sampah? a. Ya b. Tidak 84 16 84,0 16,0 26 Apakah di rumah ibu memiliki saluran pembuangan air limbah? a. Ya b. Tidak 65 35 65,0 35,0 Dari Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa responden paling banyak melakukan hal yang benar dalam praktik PHBS bidang gizi, sedangkan praktik yang kurang baik dibidang gizi adalah pada pertanyaan nomor 2, 9, dan 11. Praktik PHBS dibidang kesehatan lingkungan yang sudah baik, yaitu pertanyaan nomor 14 tentang m encuci, mandi, terutama untuk keperluan balita apakah ibu menggunakan air bersih dan pertanyaan nomor 15 tentang keluarga minum air yang sudah dimasak terlebih dahulu masing-masing 100 orang 100.

4.6. Status Gizi Balita

Hasil pengukuran antropometri BBU, TBU dan BBTB, distribusi status gizi balita dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.12. Hasil Pengukuran Status Gizi Balita Berdasarkan BBU, TBU, dan BBTB di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009 No Status Gizi Balita BBU Jumlah Persentase 1. 2. 3. Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk 67 30 3 67,0 30,0 3,0 Jumlah 100 100,0 No Status Gizi Balita TBU Jumlah Persentase 1. 2. Normal Pendek 80 20 80,0 20,0 Jumlah 100 100,0 Universitas Sumatera Utara xxviii xxviii No Status Gizi Balita BBTB Jumlah Persentase 1. 2. 3. Normal Kurus Kurus Sekali 61 28 11 61,0 28,0 11,0 Jumlah 100 100,0 Dari Tabel 4.12 di atas, untuk keperluan analisa ke tiga indikator status gizi BBU, TBU dan BBTB dikategorikan status gizinya ke dalam dua kategori yaitu baik dan tidak baik. Distribusinya adalah pada tabel berikut ini. Tabel 4.13. Distribusi Status Gizi Balita Berdasarkan BBU, TBU, dan BBTB di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009 No Status Gizi Balita BBU Jumlah Persentase 1. 2. Baik Tidak baik 67 33 67,0 33,0 Jumlah 100 100,0 No Status Gizi Balita TBU Jumlah Persentase 1. 2. Baik Tidak baik 80 20 80,0 20,0 Jumlah 100 100,0 No Status Gizi Balita BBTB Jumlah Persentase 1. 2. Baik Tidak baik 61 39 61,0 39,0 Jumlah 100 100,0 Dari Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan pengukuran BBU sebagian besar balita dengan status gizi baik yaitu 67 balita 67,0, selebihnya dengan status gizi tidak baik yaitu 33 balita 33,0. Dengan menggunakan pengukuran TBU, sebagian besar balita dengan status gizi baik yaitu 80 balita 80,0, selebihnya dengan status gizi tidak baik yaitu 20 balita 20,0. Dengan menggunakan pengukuran TBBB sebagian besar balita dengan status gizi baik yaitu 61 balita 61,0, selebihnya status gizi tidak baik yaitu 39 balita 39,0. Universitas Sumatera Utara xxix xxix

4.7. Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita

BBU Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan praktik PHBS terhadap status gizi balita BBU menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.14. Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita BBU di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009 Status Gizi BBU Pengetahuan Baik Tidak Baik Jumlah p OR 95CI Baik Kurang baik 5876,3 937,5 1823,7 1562,5 76100 24100 Jumlah 6767,0 3333,0 100100 0,001 5,32,01-14,32 Status Gizi BBU Sikap Baik Tidak Baik Jumlah p OR 95CI Baik Kurang baik 5876,3 937,5 1924,7 1460,9 77100 23100 Jumlah 6767,0 3333,0 100100 0,002 4,71,77-12,71 Status Gizi BBU Praktik Baik Tidak Baik Jumlah P OR 95CI Baik Kurang baik 4693,9 2141,2 36,1 3058,8 49100 51100 Jumlah 6767,0 3333,0 100100 0,000 21,96,00-79,91 Dari Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik mempunyai balita dengan status gizi baik BBU sebesar 76,3, dibandingkan ibu yang mempunyai pengetahuan kurang baik yaitu 37,5. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pengetahuan ibu terhadap status gizi balita p=0,001. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai OR yaitu 5,32,01- Universitas Sumatera Utara xxx xxx 14,32 artinya ibu yang berpengetahuan baik berpeluang mempunyai balita dengan status gizi baik BBU 5,3 kali dibandingkan ibu yang berpengetahuan kurang baik. Sikap ibu menunjukkan bahwa ibu yang bersikap baik mempunyai balita dengan status gizi baik BBU sebesar 76,3, dibandingkan ibu yang mempunyai sikap kurang baik yaitu 37,5. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan sikap ibu terhadap status gizi balita p=0,002. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai OR yaitu 4,71,77-12,71 artinya ibu yang bersikap baik berpeluang mempunyai balita dengan status gizi baik BBU 4,7 kali dibandingkan ibu yang bersikap kurang baik. Praktik ibu menunjukkan bahwa ibu yang dengan praktik PHBS baik mempunyai balita dengan status gizi baik BBU sebesar 93,9, dibandingkan ibu dengan praktik kurang baik yaitu 41,2. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan praktik PHBS ibu terhadap status gizi balita p=0,000. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai OR yaitu 21,96,00-79,91 artinya ibu yang berpraktik PHBS baik berpeluang mempunyai balita dengan status gizi baik BBU 21,9 kali dibandingkan ibu yang berpraktik kurang baik. 4.8. Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita TBU Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, dan praktik PHBS terhadap status gizi balita TBU menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara xxxi xxxi Tabel 4.15. Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita TBU di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2009 Status Gizi TBU Pengetahuan Baik Tidak Baik Jumlah p OR 95CI Baik Kurang baik 6382,9 1770,8 1317,1 729,2 76100 24100 Jumlah 8080,0 2020,0 100100 0,243 1,90,68-5,78 Status Gizi TBU Sikap Baik Tidak Baik Jumlah p OR 95CI Baik Kurang baik 6483,1 1669,6 1316,9 730,4 77100 23100 Jumlah 8080,0 2020,0 100100 0,232 2,10,73-6,27 Status Gizi TBU Praktik Baik Tidak Baik Jumlah p OR 95CI Baik Kurang baik 4285,7 3874,5 714,3 1325,5 49100 51100 Jumlah 8080,0 2020,0 100100 0,213 2,050,74-5,68 Dari Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang berpengetahuan baik mempunyai balita dengan status gizi baik TBU sebesar 82,9, hampir sama dengan ibu yang mempunyai pengetahuan kurang baik yaitu 70,8. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan pengetahuan ibu terhadap status gizi balita p=0,243. Besarnya pengaruh jika dilihat dari nilai OR yaitu 1,90,68-5,78 artinya ibu yang berpengetahuan baik berpeluang mempunyai balita dengan status gizi baik TBU 1,9 kali dibandingkan ibu yang berpengetahuan kurang baik. Sikap ibu menunjukkan bahwa ibu yang bersikap baik sebagian besar mempunyai balita dengan status gizi baik TBU sebesar 83,1, hampir sama Universitas Sumatera Utara xxxii xxxii dengan ibu yang mempunyai sikap kurang baik yaitu 69,6. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan sikap ibu terhadap status gizi balita p=0,232. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai OR yaitu 2,10,73-6,27 artinya ibu yang bersikap baik berpeluang mempunyai balita dengan status gizi baik TBU 2,1 kali dibandingkan ibu yang bersikap kurang baik. Praktik ibu menunjukkan bahwa ibu yang berpraktik baik sebagian besar mempunyai balita dengan status gizi baik TBU sebesar 85,7, hampir sama dengan ibu dengan praktik kurang baik yaitu 74,5. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh praktik ibu terhadap status gizi balita p=0,213. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari nilai OR yaitu 2,050,74-5,68 artinya ibu yang berpraktik baik berpeluang mempunyai balita dengan status gizi baik TBU 2,0 kali dibandingkan ibu yang berpraktik kurang baik.

4.9. Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita