Landasan Teori Kerangka Konsep

45 bulan Mei tahun 2000 di Semarang mengenai standar baku nasional di Indonesia, disepakati sebagai berikut: 1. Indeks BBU a. Gizi Lebih, bila Z_score terletak : +2 SD b. Gizi Baik, bila Z_score terletak dari : ≥ -2 SD sd +2 SD c. Gizi Kurang, bila Z_score terletak dari : -2 SD sampai ≥ -3 SD d. Gizi Buruk , bila Z_score terletak : -3 SD 2. Indeks TBU a. Normal, bila Z_score terletak : ≥ 2 SD b. Pendek, bila Z_score terletak : -2 SD 3. Indeks BBTB a. Gemuk bila Z_score terletak : +2 SD b. Normal bila Z_score terletak dari : ≥ -2 SD sampai +2 SD c. Kurus wasted bila Z_score terletak dari : -2 SD sampai ≥ -3 SD d. Kurus sekali bila Z_score terletak : -3 SD

2.4. Landasan Teori

Konsep UNICEF tentang penyebab terjadinya gizi kurang pada balita adalah: 1 Penyebab langsung Yaitu makanan tidak seimbang untuk balita dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Anak yang mendapat makanan yang cukup tetapi diserang diare atau infeksi, nafsu makan menurun, akhirnya dapat menderita gizi kurang. Universitas Sumatera Utara 46 Sebaliknya, anak yang makan tidak cukup baik, daya tahan tubuh melemah, mudah diserang infeksi. Kebersihan lingkungan, tersedianya air bersih, dan berperilaku hidup bersih dan sehat akan menentukan tingginya kejadian penyakit infeksi. 2 Penyebab tidak langsung Ketersediaan pangan baik mutu dan jumlah serta pola pengasuhan anak, berupa praktik ibu dalam berperilaku hidup bersih sehat dalam hal memberikan makan, merawat, kebersihan, dan sebagainya. Menurut Notoatmodjo 2007 memberikan pandangan bahwa perubahan perilaku atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan waktu yang relatif lama. Secara teori perilaku seseorang dalam menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam hal ini adalah PHBS melalui beberapa tahap, yaitu; 1 pengetahuan, yaitu sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru, ia harus tahu lebih dahulu apa arti dan manfaat bagi dirinya dan keluarga, 2 sikap, adalah penilaian seseorang terhadap stimulus atau yang diketahuinya, dan; 3 tindakan, melaksanakan apa yang sudah diketahuinya.

2.5. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori, maka untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah akan alur penelitian ini, maka digambarkan dalam kerangka konsep penelitian berikut ini : Universitas Sumatera Utara 47 Variabel Independen X Variabel Dependen Y Keterangan : = tidak diteliti Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian STATUS GIZI BALITA PRAKTIK IBU PENGETAHUAN IBU SIKAP IBU Penyakit Infeksi Asupan Zat Gizi Universitas Sumatera Utara i i

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah explanatory research. Penelitian explanatory penjelasan adalah satu penelitian untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel yang satu dengan variabel lainnya melalui pengujian hipotesa Singarimbun, 1989. 3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di 10 desa dalam Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat dengan melihat pencapaian praktik PHBS rumah tangga tahun 2007 yang masih rendah yaitu sebesar 24 dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun 2007 yaitu sebesar 38,7. Keadaan ini berdampak pada tingginya kasus diare dan status gizi kurang pada balita pada tahun 2007. Sebanyak 290 orang balita terkena diare, dan balita dengan status gizi kurang 55,1, serta ditemukannya balita dengan status gizi buruk, yaitu marasmus kwashiorkor di desa Ranup Dong dan desa Pasie Aceh Baroh, sebanyak 5 orang dua diantaranya meninggal.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama lima bulan, dari bulan April sampai dengan Agustus 2009. Universitas Sumatera Utara