Pengaruh Sikap tentang Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita

xli xli

5.3. Pengaruh Sikap tentang Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita

Hasil penelitian berdasarkan sikap ibu tentang praktik PHBS dengan status gizi balita berdasarkan indeks BBU dan BBTB menunjukkan bahwa ibu yang bersikap baik berpeluang mempunyai balita dengan status gizi baik, dibandingkan ibu yang dengan sikap yang kurang baik. Terdapat pengaruh signifikan sikap ibu terhadap status gizi balita. Pada pengukuran status gizi balita indeks BBU, ibu yang bersikap baik berpeluang 5,3 kali mempunyai balita dengan status gizi baik dibandingkan ibu yang bersikap kurang baik. Sedangkan pada pengukuran status gizi balita menurut BBTB, ibu yang bersikap baik berpeluang 4,6 kali mempunyai balita dengan status gizi baik dibandingkan ibu yang bersikap kurang baik. Dari hasil penelitian ini, paling dominan ibu mempunyai sikap baik tentang praktik PHBS. yaitu 77,0. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar ibu juga memiliki pengetahuan baik. Salah satu faktor terbentuknya sikap baik pada seseorang disebabkan oleh adanya pengetahuan sebagaimana yang dikemukanan oleh Sopiah 2008 tentang tebentuknya sikap positif disebabkan adanya faktor kognitif berkaitan dengan pengetahuan, berfikir yang menekankan pada rasionalitas dan logika. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sudarsana 2003, yang melakukan penelitian tentang perbedaan status gizi anak balita berdasarkan keaktifan ditimbang di posyandu dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Desa Mergosari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo menunjukkan bahwa sikap ibu berpengaruh secara signifikan terhadap status gizi balita. Universitas Sumatera Utara xlii xlii Demikian juga hasil penelitian Hardiviani 2003 yang melakukan penelitian pengaruh karakteristik ibu dan pendapatan keluarga terhadap tingkat kecukupan energi dan protein serta status gizi anak balita di Desa Suwawal Barat, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara bahwa sikap ibu berpengaruh terhadap tingkat kecukupan energi dan protein anak balita p0,05. Semakin baik sikap ibu dalam pemberian gizi pada balita maka akan semakin baik kecukupan energi dan protein anak balita. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ikhwansyah 2004 mendapati hasil bahwa sikap ibu tidak berhubungan secara signifikan terhadap status gizi anak balita p0,05 di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan. Menurut Rogers dalam Notoatmodjo 2003, seseorang berperilaku akan mengalami proses yang disebut AIETA Awareness, Interest, Evaluation, Trial, Adoption. Dalam hal ini perubahan sikap ibu yang mempunyai balita akan berawal dari kesadaran dalam arti mengetahui lebih dahulu terhadap stimulus objek yang terkait dengan status gizi balita, selanjutnya ibu mulai tertarik terhadap hal-hal yang dapat meningkatkan status balita melalui praktik PHBS, kemudian ibu menimbang- nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, proses selanjutnya ibu mencoba berperilaku baru dalam praktik PHBS, serta proses yang terakhir adalah ibu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dengan sikapnya oleh stimulus yang terkait dengan praktek PHBS kaitannya dengan status gizi balita. Universitas Sumatera Utara xliii xliii

5.4. Pengaruh Praktik PHBS terhadap Status Gizi Balita