Status Gizi Fungsi Gizi Ciri - ciri Anak Sehat

badan bertukar, perlu dilakukan penyesuaian angka kecukupan Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2008.

2.2. Status Gizi

Tabel 3. Klasifikasi Status Gizi Masyarakat Direktoral Bina Gizi Masyarakat Depkes RI tahun 1999.

2.3. Penilaian Status Gizi

Peran dan kedudukan Penilaian Status Gizi PSG di dalam ilmu gizi adalah untuk mengetahui status gizi, yaitu ada tidaknya malnutrisi pada individu atau masyarakat, karena terjadinya kesakitan dan kematian terkait dengan status gizi maka dengan melakukan penilaian status gizi pada individu atau masyarakat kita akan dapat mengetahui kelainan tersebut. Metode dalam penilaian status gizi dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama, metode secara langsung yang terdiri dari penilaian dengan melihat tanda klinis, tes laboratorium, metode biofisik, dan Antrometri. Kelompok kedua, penilaian dengan melihat statistik kesehatan yang biasa disebut dengan Penilaian Status Gizi tidak langsung karena tidak melihat individu secara langsung. Kelompok terakhir, penilaian dengan melihat variabel ekologi Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2008. Kategori Gizi lebih 120 Medium BBU WHO NCHS, 1983 Gizi baik 80 - 120 Medium BB U WHO WCHS,1983 Gizi sedang 70 - 79,9 Medium BB U WCHS,1983 Gizi kurang 60 Medium BB U WHO NCHS, 1983 Gizi buruk 60 Median BB U WHO NCHS, 1983 Universitas Sumatera Utara Penilaian status gizi bertujuan untuk: 1. Memberikan gambaran secara umum mengenai metode penilaian status gizi, 2. Memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan kelemahan dari masing-masing metode yang ada, 3. Memberikan gambaran singkat mengenai pengumpulan data, perencanaan, dan implementasi untuk penilaian status gizi Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2008.

A. Penilaian Status Gizi Secara Langsung

Ada beberapa cara penilaian status gizi secara langsung, yaitu tes laboratorium, biofisik, pemeriksaan tanda-tanda klinis, dan pengukuran antropometri. 1. Biokimia Pada pemeriksaan biokimia dibutuhkan spesimen yang akan diuji, seperti darah, urin, tinja, dan jaringan tubuh seperti otot, tulang, rambut, kuku, dan lemak bawah kulit. 2. Pemeriksaan tanda-tanda klinik Penilaian tanda-tanda klinik berdasarkan pada perubahan yang terjadi yang berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan asupan zat gizi yang dapat dilihat pada jaringan epitel di mata, kulit, rambut, mukosa, mulut dan organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjer tiroid Hartono, 2000. 3. Pengukuran Antropometri Pengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh dan komposisi tubuh. Antropometri adalah pengukuran yang paling sering digunakan Universitas Sumatera Utara sebagai metode Penilaian Status Gizi, yaitu: 1. Kurang energi, protein KEP, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil, 2. Obesitas pada semua kelompok umur. Penilaian status gizi dengan menggunakan antropometri ini memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan pengukuran antropometri yaitu: 1. Relatif murah, 2. Cepat, 3. Objektif, 4. Gradabel, dapat dirangking apakah ringan, sedang, atau berat, 5. Tidak menimbulkan rasa pada responden. Keterbatasan pengukuran antoprometri yaitu: 1. Membutuhkan data referensi yang relevan, 2. Kesalahan yang muncul seperti kesalahan pada peralatan belum dikalibrasi, kesalahan pada observer kesalahan pengukuran, pembacaan, peralatan, 3. Hanya mendapatkan data pertumbuhan, obesitas, malnutrisi karena kurang energi dan protein, tidak dapat memperoleh informasi karena defisiensi zat gizi mikro. Macam-macam pengukuran antropometri yang biasa digunakan untuk melihat pertumbuhan adalah sebagai berikut: a. Massa Tubuh Berat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang sebagai indikator status gizi bagi dengan off point 2,500 gram dikatakan sebagai bayi dan BBLR. Menilai status gizi biasanya berat badan dihubungkan dengan pengukuran lain, seperti umur dan tinggi badan. b. Pegukuran Linier panjang Dasar pengukuran Linier adalah tinggi panjang atau status dan merefleksikan pertumbuhan skletal. Pengukuran linier lainnya seperti tulang Universitas Sumatera Utara biasanya digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnya : panjang lengan atas atau kaki. c. Tinggi Badan Pengukuran tinggi badan seseorang pada prinspnya adalah mengukur jaringan tulang skletal yang terdiri dari kaki, pinggul, tulang belakang, dan tulang tengkorak. Penilaian status gizi pada umunya hanya mengukur total tinggi Panjang yang diukur secara rutin. Tinggi badan yang dihubungkan dengan umur dapat digunakan sebagai indikator status gizi masa lalu. d. Panjang Badan Panjang badan dilakukan pada balita yang berukuran kurang dari dua tahun atau kurang dari tiga tahun yang sukar untuk berdiri pada waktu pengumpulan data tinggi badan. e. Lingkar Kepala Pengukuran lingkar kepala biasanya digunakan pada anak yang digunakan untuk mendeteksi kelainan seperti Hydrocephalus ukuran kepala besar atau Microcephaly ukuran kepala kecil. f. Lingkar Dada Pengukuran lingkar dada pesat sampai anak berumur 3 tahun sehingga biasa digunakan pada anak usia 2-3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat dari pada Universitas Sumatera Utara lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan dada yang lambat sehingga rasio lingkar dada dan kepala 1. g. Lingkar Lengan Atas Lingkar Lengan Atas LILA biasa digunakan pada anak balita. Pengukuran LILA dipilih karena pengukuran relatif mudah, cepat, harga alat murah, tidak memerlukan data umur untuk balita kadang kala susah untuk mendapatkan data umur yang tepat. h. Tinggi Lutut Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga data tinggi badan didapatkan dari tinggi lutut bagi orang Hartono, 2000. i. Komposisi Tubuh Otot dan lemak merupakan jaringan lemak bervariasi pada penderita KEP. Antropometri jaringan dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi anak masyarakat. Indeks antropometri merupakan rasio dari satu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur. Beberapa indeks antropometri adalah sebagai berikut: Berat badan terhadap umur : Indikator status gizi kurang saat sekarang, kadang umur secara akurat sulit didapat, growth monitoring, pengukuran yang berulang dapat mendeteksi kegagalan pertumbuhan karena kurang energi, protein atau infeksi. Universitas Sumatera Utara Tinggi badan terhadap umur : Indikator status gizi masa lalu, indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa, kadang umur secara akurat sulit didapat, berat badan tinggi badan, mengetahui proporsi badan gemuk, normal, kurus, indikator status gizi saat ini, umur tidak boleh diketahui. Lingkar lengan atas terhadap umur : Dapat mengindentifikasi KEP pada balita, tidak memerlukan data umur yang kadang sulit, dapat digunakan pada saat emergency, membutuhkan alat ukur yang murah pengukuran Hartono, 2000.

B. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

1.Variasi dari statistik kesehatan bagian dari indikator status gizi dimasyarakat 2. Kategori infor, 3. Masalah umum, 4. Angka kematian pada angka tertentu, 5. Angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu 6. Statistik pelayanan kesehatan 7. Indeks yang berkaitan dengan keadaan gizi Hartono, 2000.

2.4. Fungsi Gizi

Zat gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Zat gizi yang dikenal ada lima, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. a. Karbohidrat Hidrat Arang. Mengandung zat karbon dalam dengan ikutan dengan hydrogen dan oksigen dalam perbandingan yang ada dalam air kelompok makanan ini menyediakan Universitas Sumatera Utara panas dan energi untuk tubuh, karbon oksigen membentuk karbon oksigen yang menghasilkan. b. Protein Protein merupakan makanan yang mengandung nitrogen, berguna untuk pertumbuhan, perbaikan dan pertumbuhan baru. c. Vitamin Unsur penting untuk hidup, kesehatan dan pertumbuhan, diperlukan untuk metabolisme tubuh. Vitamin ini diklasifikasikan menurut daya larutnya. Vitamin yang larut dalam lemak mencakup vitamin A, D, E, K. Vitamin yang larut dalam air, mencakup vitamin B1, B kelompok B2, B6, B12, Vitamin C dan Vitamin P. d. Mineral Mineral dapat memelihara keseimbangan asam tubuh, mengkatalisasi reaksi yang bertalian dengan pemecahan karbohidrat, lemak dan protein tubuh, sebagai bagian hormon dan enzim tubuh, membantu memelihara keseimbangan tubuh, sebagai bagian cairan usus dan berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya. e. Air Air sangat penting bagi kesehatan, dua sepertitiga dari berat tubuh terdiri dari, Kekurangan air akan cepat lebih parah dari pada kekurangan bahan makanan. Air merupakan bagian yang besar dari jaringan yang berfungsi untuk melarutkan berbagai zat. Universitas Sumatera Utara

2.5. Ciri - ciri Anak Sehat

Menurut Departemen Kesehatan RI 1993 ciri anak sehat adalah : a. Tumbuh dengan baik, yang dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tingginya badan secara teratur dan proporsional, b. Tingkat perkembangan sesuai dengan umurnya, c. Tampak aktif gesit dan gembira, d. Mata bersih dan bersinar, e. Nafsu makan baik , f. Bibir dan lidah tampak segar, g. Pernafasan tidak kering, h. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering, i. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Jika ciri-ciri tersebut telah dimiliki oleh anak, maka pertumbuhan perkembangan anak biasanya dapat dikatakan wajarnormal. Ciri - ciri anak sehat dapat dilihat dari berbagai segi antara lain segi fisik, psikis, sosialisasi. a. Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan jasmani yang normal, b. Segi psikis, anak yang sehat itu jiwanya berkembang secara wajar : Pikiran bertambah peka, kemauan bersosalisasi baik. c. Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif, gesit, dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan Santoso, 1999.

2.6. Penyakit Defisiensi Gizi Anak