Peran Masyarakat Ikut Serta dalam Berpartisipasi, Berkontribusi, dan Konseling

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Peran Masyarakat 1.1. Defenisi Peran masyarakat dalam hal ini adalah kader kesehatan masyarakat baik laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan baik anak maupun masyarakat serta bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan. Peran masyarakat menunjukkan keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut Zulkifli, 2003. Peran masyarakat dibidang kesehatan adalah keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan mereka sendiri. Di dalam hal ini, masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan menghasilkan program-program kesehatan masyarakatnya. Institusi kesehatan hanya sekedar memotivasi dan membimbingnya Notoatmodjo, 2007.

1.2. Peran Masyarakat Ikut Serta dalam Berpartisipasi, Berkontribusi, dan Konseling

1.2.1. Partisipasi Kader Partisipasi sebagai suatu proses di mana dua atau lebih pihak – pihak yang terlibat, saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain dalam membuat keputusan yang mempunyai akibat di masa depan bagi semua pihak. Menurut Universitas Sumatera Utara Mulyono Gandadiputra 1978 menyimpulkan bahwa partisipasi mengundang tiga elemen yaitu : pemecahan masalah, interaksi masyarakat dan kesederajatan keluasan. Pemecahan masalah berkaitan dengan suatu proses untuk mengatasi adanya kesenjangan antara keadaan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Maka semua pihak yang terlibat dalam pemecahan masalah adalah masyarakat yang berperan sebagai kader menyadari adanya masalah status gizi anak, dengan termotivasi untuk mengatasinya dan memiliki kemampuan serta sumber untuk mengatasi masalah. Dalam partisipasi adanya beberapa pihak melalui suatu proses interaksi. Interaksi yang berlangsung harus didasari atas dasar kesederajatan keluasan dan bukan didasari atas hubungan atasan bawahan dan tidak ada perbedaan antara pihak-pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan, karena masing-masing biasa mempunyai status formal atau keahlian yang berbeda, tetapi yang penting adalah adanya interaksi yang didasari atas kesederajatan kekuasaan dimana keahlian dan sumber-sumber yang dimiliki masing-masing pihak lalu dipadukan untuk pemecahan masalah dalam berperan di masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan hal yang penting, karena peran masyarakat dalam meningkatkan status gizi anak suatu kegiatan kontak pertama dan suatu proses pemecahan masalah untuk memperbaiki status gizi anak, melalui partisipasi masyarakat potensi setempat didayagunakan sehingga mempercepat meningkatan kemampuan hasrat untuk menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara 1.2.2. Konseling Setiap masyarakat ada beranekaragam individu dan kelompok, demikian pula aneka ragam cara berpikir dan berbeda untuk menyelesaikan masalah dalam memenuhi setiap kebutuhan masyarakat. Maka para kader yang telah dipilih dalam pelayanan kesehatan dalam setiap program yang tidak disepakati mereka mengubah perilaku memasyarakat kearah yang positif dengan mengintervensi informasi kesehatan yang bermanfaat bagi komunitas yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi yang benar mengenai nasib yang dihadapi oleh masyarakat terhadap informasi mengenai status gizi anak jika tidak diatasi segera. Kader berperan untuk konseling dalam masyarakat dengan memberikan informasi untuk seorang individu, misalnya informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan anak terhadap pasangan dan keluarga, pendekatan alternatif yang dilakukan pelayan kesehatan melalui kader yang ada di masyarakat dengan membuka konseling secara komunikatif demi membantu masyarakat memahami kesehatan mereka dan membuat keputusan yang tepat dalam memelihara kesehatan diri sendiri melalui konseling untuk meningkatkan status gizi anak di masyarakat Notoatmodjo, 2007. 1.2.2. Kontribusi Masyarakat Masyarakat yang ikut berkontribusi dalam program kesehatan adalah : Meningkatkan koordinasi untuk memenuhi peran masing-masing dalam pembangunan kesehatan, untuk masyarakat yang berkontribusi dibidang kesehatan adanya kerjasama lintas program dan lintas sektoral untuk Universitas Sumatera Utara memecahkan satu masalah kesehatan. Meningkatkan komunikasi bagi masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan agar saling memahami diantara masyarakat yang berkombinasi, maka diperlukan komunikasi yang efektif melalui pertemuan-pertemuan berkala berdasarkan kesepakatan bersama. Meningkatkan kemampuan bersama dalam menanggulangi masalah kesehatan dan memakai keuntungan semua masyarakat. Tujuan utama yang berkontribusi dibidang kesehatan adalah untuk menanggulangi kelemahan untuk memecahkan atau menanggulangi masalah kesehatan masyarakat dengan memaksimalkan manfaat atau keluarga merupakan kemampuan bersama untuk berkontribusi di masyarakat. Meningkatkan apa yang menjadi komitmen bagi masyarakat yang berkontribusi, suatu kesediaan dan pengorbanan waktu, pikiran, tenaga, dan sebagainya masing-masing masyarakat terhadap program dan upaya pemecahan masalah kesehatan yang telah disepakati bersama masyarakat yang berkontribusi pasti ada pengorbanan baik pengorbanan tenaga, pikiran, dana dan sebagainya. Ciri – ciri Masyarakat yang Berkontribusi Kegiatan yang dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran Universitas Sumatera Utara serta aktif dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat. Masalah dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak mengakibatkan ketergantungan. Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat memanfaatkan teknologi tepat guna . Harus saling menyadari pentingnya arti berkontribusi di masyarakat. Berkontribusi bukan sekedar untuk mencari dukungan dana, melainkan yang lebih penting adalah mewujutkan kebersamaan antara masyarakat yang berperan untuk menghasilkan sesuatu menuju kearah perbaikan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan khususnya, dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Menumbuhkan kesadaran pentingnya arti berkontribusi dibidang kesehatan dapat dilakukan melalui informasi yang diterima dari kader. Harus ada kesepakatan visi, misi, tujuan, dan nilai yang sama. Masyarakat yang ikut berperan untuk berkontribusi dibidang kesehatan maka masyarakat yang berkontribusi harus mempunyai visi-misi, tujuan dan nilai-nilai yang sama tentang kesehatan, maka akan memudahkan timbulnya kerjasama untuk menanggulangi suatu masalah bersama. Memiliki kebutuhan yang sama merupakan landasan yang kuat bagi masyarakat yang berperan. Harus berpijak pada landasan yang sama prinsip yang perlu dibangun dibidang kesehatan adalah aspek yang paling utama dalam kehidupan manusia, maka masyarakat yang ikut berkontribusi dalam sektor kesehatan harus mampu menyakinkan bahwa kesehatan bukan segala-galanya, namun tanpa kesehatan semuanya tidak ada artinya, apabila masyarakat mudah mempunyai pemahaman Universitas Sumatera Utara yang sama maka masyarakat yang ikut berkontribusi berada dalam landasan yang sama. Kesediaan masyarakat yang berperan untuk berkontribusi dalam membangun untuk mencapai tujuan bersama sudah pasti memerlukan sumber daya baik tenaga, dana dan sarana, sumber daya ini dapat berasal dari masyarakat yang berkontribusi. Dengan demikian jelas bahwa untuk mencapai tujuan bersama, diperlukan pengorbanan dari masing-masing masyarakat yang berkontribusi. Pengorbanan ini dapat dalam bentuk tenaga, pikiran, dana dan biaya, materi ataupun sekurang-kurangnya waktu. Pengorbanan ini harus dipahami dan dimaklumi oleh semua anggota yang terjalin bagi masyarakat yang berkontribusi Notoatmodjo, 2007.

1.3. Upaya masyarakat dalam meningkatkan status Gizi anak