BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran masyarakat dalam meningkatkan status gizi anak, di Kelurahan Lumban Tonga-
tonga Kecamatan Siborong-borong. Masyarakat memberikan perhatian dalam kegiatan pelayanan kesehatan dan memecahkan masalah kesehatan anak balita
secara mandiri terutama tentang gizi anak balita dan makanan yang harus dikonsumsi agar tetap sehat sebagai faktor kesehatan anak balita untuk itu perlu
dilakukan pemberdayaan masyarakat sebagai kader kesehatan masyarakat dioptimalkan melalui pusat kesehatan masyarakat dengan ikut serta dalam
berpartisipasi, berkontribusi, dan konseling di Kelurahan Lumban Tonga-tonga Siborong-borong dari tanggal 21 Juli sampai dengan Agustus 2009.
1.1. Karesteristik Responden
Pada tabel 1 dapat dilihat data hasil penelitian tentang karakteristik responden sejumlah 30 orang yang meliputi usia, jenis kelamin, status
perkawinan, agama, pendidikan terakhir, dan peran masyarakat dalam meningkatkan status gizi anak. Data yang yang diperoleh menunjukkan mayoritas
responden usia 29-49 tahun 96, jenis kelamin perempuan 100, status menikah 96, agama kristen protestan 80, pendidikan SMA terakhir 46.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Distribusi frekwensi dan persentasi karekteristik responden n=30
Karakteristik Frekuensi Persentase Usia
25-30 31-35
36-40 41
Jenis Kelamin
Wanita Pria
Status Perkawinan Menikah
Janda Agama
Kristen
Protestan Katolik
Pendidikan Terakhir SMP
SMA S -1
3 12
14 1
30 29
1 24
6 6
14 5
10 40
47 3
100 97
3 80
20 20
46 16
1.2. Kategori Peran Masyarakat pada Pelayanan Kesehatan
Dari data hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan bahwa berdasarkan kategori peran masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Kelurahan Lumban
Tonga-tonga Kecamatan Siborong-borong menunjukkan bahwa kategori peran yang tinggi 50, sedang 33 , dan rendah 17.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase peran masyarakat dalam meningkatkan status gizi anak n=30.
Kategori peran masyarakat Frekuensi Persentase Tinggi 15 50
Sedang 10 33 Rendah 5 17
1.3. Peran Masyarakat pada Pelayanan Kesesahatan. 1.3.1 Partisipasi Masyarakat pada Pelayanan Kesesahatan.
Dari hasil penellitian yang dilakukan pada peran masyarakat di Kelurahan Lumban Tonga-tonga Kecamatan Siborong-borong ada juga masyarakat yang
memberikan perhatiannya dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan kesehatan dalam memecahkan masalah kesehatan untuk status gizi
anak balita 96 sehingga mereka sendiri, secara mandiri dalam mengolah makanan yang harus dikonsumsi agar tetap sehat sebagai faktor untuk mendukung
kesehatan anak balita dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan anak, masyarakat setempat turut memberi perhatian yang berkaitan dengan peningkatan
status gizi anak 93, masyarakat juga aktif dalam kegiatan pelayanan kesehatan karena mereka sadar betapa pentingnya menjalin kerjasama yang baik dalam
memperbaiki status gizi anak 90, kader kesehatan atau tokoh masyarakat dalam pelayanan kesehatan pernah diberikan pelatihan oleh puskesmas atau
pemerintah 93,3, masyarakat yang berperan termotivasi agar ikut terlibat dalam program pemberian makanan tambahan 73.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Distribusi frekuensi dan Persentase Partisipasi Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan n=30
Berdasarkan partisipasi
Ya n
Tidak n
Masyarakat sudah turut memecahkan permasalahan untuk status gizi
anak Masyarakat setempat turut memberi
perhatian yang berkaitan dengan peningkatan status gizi anak
Masyarakat yang aktif dalam kegiatan pelayanan kesehatan menyadari
pentingnya menjalin kerjasama yang baik dalam memperbaiki
status gizi anak
Kader kesehatan atau tokoh masyarakat da dalam pelayanan kesehatan pernah
diberikan pelatihan oleh puskesmas atau pemerintah
Masyarakat yang berperan
termotivasi agar ikut terlibat dalam pemberian
makanan tambahan 29 96 1 3
28 93 2 67 27 90 3 10
28 93 2 8 22 73 8 28
1.3.2 Kegiatan Masyarakat Dalam Konseling pada Pelayanan Kesehatan
Pada kegiatan konseling tokoh masyarakat atau kader berperan sebagai sumber informasi kesehatan dalam memotivasi masyarakat untuk meningkatkan
status gizi anak 80, masyarakat setempat juga berperan sebagai konsultan konselor bagi masyarakat dalam memecahkan masalah gizi anak 60,
masyarakat yang berperan sebagai kader peduli kesehatan melaksanakan kegiatan konsultasi dalam meningkatkan status gizi anak melalui Posyandu 90,
masyarakat terlibat dalam proses memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi balita untuk mengoptimalkan tim kerja tenaga kesehatan 83, masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
berperan menjelaskan pentingnya gizi, bagi anak saat konseling kepada Orang tua anak 83.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Konseling Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan n=30
Berdasarkan Konseling Ya
n Tidak
n
Tokoh masyarakat atau kader 24 80 6 20 berperan sebagai sumber informasi
kesehatan untuk memotifasi masyarakat dalam meningkatkan status gizi anak
Ada anggota masyarakat setempat 18 60 30 100 sebagai konsultan konselor bagi
masyarakat dalam memecahkan masalah gizi anak
Masyarakat yang berperan sebagai 27 90 3 10 kader peduli kesehatan melaksanakan
kegiatan konsultasi dalam meningkatkan status gizi anak melalui Posyandu
Masyarakat terlibat dalam proses 25 83 5 17 memberikan penyuluhan kesehatan
tentang gizi balita untuk mengopti- malkan tim kerja tenaga kesehatan
Masyarakat yang terlibat aktif dalam 25 83 5 17 kegiatan upaya meningkatkan status
gizi anak melalui penyusunan menu makanan yang dikonsumsi
1.3.3 Kegiatan Masyarakat dalam Kontribusi pada Pelayanan Kesehatan
Dalam kegiatan Kontribusi, masyarakat juga terlibat aktif dalam kegiatan upaya meningkatkan status gizi anak melalui penyusunan menu makanan yang
dikonsumsi 83, masyarakat ikut berkontribusi aktif dalam memikirkan, merencanakan, melaksanankan, dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat
tentang peningkatkan status gizi anak melalui pemberian makanan tambahan
Universitas Sumatera Utara
63, , masyarakat turut membantu bantuan dalam hal : tenaga, pemikiran, ide – ide, dana, dan lainnya dalam upaya meningkatkan status gizi anak 63,
dikelompok-kelompok masyarakat sering menyumbangkan makanan tambahan yang dibutuhkan oleh anak 70, masyarakat bersedia membantu petugas
kesehatan dan kader kesehatan dalam pelayanan gizi anak 66, untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat sebagai kader kesehatan masyarakat.
Tabel 5. Distribusi frekuensi dan persentase kontribusi masyarakat dalam pelayanan kesehatan n=30
Peran Berpartisipasi pelayanan kesehatan
Ya n
Tidak n
Masyarakat yang terlibat aktif dalam 25 83 5 17 kegiatan upaya meningkatkan status
gizi anak melalui penyusunan menu makanan yang dikonsumsi
Masyarakat ikut berkontribusi aktif 19 63 11 37 dalam memikirkan, merencanakan,
melaksanankan, dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat
tentang peningkatkan status gizi anak melalui pemberian makanan tambahan
Masyarakat turut membantu 17 56 13 43 dalam hal : tenaga, pemikiran, ide-ide,
dana, dan lainnya dalam upaya meningkatkan status gizi anak
Dikelompok-kelompok masyarakat 19 63 11 36 sering menyumbangkan makanan tambahan
yang dibutuhkan oleh anak Masyarakat bersedia membantu 21 70 9 30
petugas kesehatan dan kader kesehatan dalam pelayanan gizi anak
Universitas Sumatera Utara
2. Pembahasan