Hal ini seharusnya tidak dilakukan karena MP-ASI sebenarnya diberikan untuk bayi yang berada di bawah garis merah BGM dari keluarga miskin atau tidak mampu.
4.4.5. Jumlah Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan Perawatan
Berdasarkan data tahun 2008 di puskesmas Medan Labuhan, cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan tahun 2008 belum mencapai 100 karena tidak semua
balita gizi buruk yang datang ke puskesmas untuk mendapat perawatan. Ada beberapa ibu yang tidak datang ke puskesmas membawa balitanya yang gizi buruk karena merasa
bahwa anaknya tidak mungkin gizi buruk. Sebahagian ibu lagi tidak membawa balitanya secara teratur ke puskesmas sehingga petugas tidak dapat memantau perkembangan
balitanya apakah sudah berstatus gizi baik atau normal.
4.4.6. Jumlah bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif
Berdasarkan data tahun 2008 di puskesmas Medan Labuhan, cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif mulai dari bulan January sd November 2008 berkisar antara
1,45 sd 6,36 sedangkan di bulan Desember tidak ada ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Hal ini menunjukkan tidak tercapainya target yaitu 80.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diketahui bahwa hanya sedikit ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya bahkan informan no. 4 mengatakan
bahwa tidak ada ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Kebanyakan para ibu sudah memberi makan bayinya mulai dari umur 1 bulan atau lebih. Makanan yang
diberikan berupa bubur tepung beras dan pisang uwak. Semua informan juga mengatakan
Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009
sudah pernah diberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif oleh petugas dan kader di posyandu.
Berikut adalah cuplikan hasil wawancara dengan informan. “Tidak ada yang memberikan ASI Eksklusif. Bayi dari umur 3 minggu sudah
diberi makan pisang uwak dan bubur tepung beras, alasannya karena ASI tidak cukup, bayinya masih merasa kelaparan sampai menangis menjerit-jerit. Kalau
sudah diberi makan baru bayinya tidak menangis lagi. Kami sudah pernah memberitahukan tentang manfaat ASI Eksklusif di posyandu”
“Bisa dibilang hampir tidak ada ibu yang memberikan ASI Eksklusif. Yang memberikan ASI Eksklusif hanya satu atau dua orang. Alasannya karena ASI tidak
cukup atau tidak ada sehingga mereka harus memberi makan dan memberikan susu formula. Penyuluhan tentang manfaat ASI Eksklusif sudah pernah diberikan
oleh petugas gizi ibu Lolo dan dari mahasiswa yang praktek di puskesmas”
“Hanya sedikit sekali ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Biasanya bayi sudah diberi makan bubur dari tepung beras dari umur dua bulan.
Alasan ibu karena bayinya menangis karena masih lapar walaupun sudah dikasih ASI. Kami sudah pernah memberitahukan tentang ASI Eksklusif walaupun tidak
secara keseluruhan karena sulit untuk mengumpulkan masyarakat di posyandu”
4.5. Jumlah Balita Gizi Buruk pada akhir tahun 2008