Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan kota Medan dan Puskesmas di Kecamatan Medan Labuhan yang dapat melengkapi data primer. Data yang diambil adalah data pelaksanaan program selama satu tahun Januari-Desember 2008.

3.5. Metode Analisis Data

Data kualitatif yang berasal dari indepth interview diolah dengan menggunakan EZ-Text dan disajikan dalam bentuk matriks menurut variabel yang diteliti. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Metode Perbandingan Tetap constant comparative method atau yang sering dikenal dengan Grounded Research. Analisis dengan menggunakan metode Grounded Research mencakup : reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja. Prinsip pokok teknik analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna Moleong, 2006. Menurut Moleong 2006 analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Analisis data dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilaksanakan sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif sesudah meninggalkan lapangan penelitian. Analisis data kualitatif terletak pada tiga proses yang berkaitan yaitu : mendeskripsikan fenomena, mengklasifikasikannya, dan melihat bagaimana konsep-konsep yang muncul itu satu dengan lainnya berkaitan. Definisi konsep yang diteliti adalah sebagai berikut: Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009 1. Petugas gizi dan kader posyandu adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program penanggulangan gizi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan. 2. Dana adalah biaya yang dianggarkan untuk pelaksanaaan program penanggulangan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan. 3. Pemantauan Pertumbuhan adalah kegiatan yang ditujukan untuk mendeteksi secara dini kasus gizi buruk pada balita, dilakukan dengan cara yaitu melakukan penimbangan terhadap balita untuk mengetahui balita yang naik berat badannya N dan balita bawah garis merah BGM. 4. Balita yang naik berat badannya N adalah balita yang ditimbang D di Posyandu maupun di luar Posyandu yang berat badannya naik di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan. 5. Balita Bawah Garis Merah adalah balita yang berat badannya di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat KMS yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan pada kurun waktu tertentu. 6. Pelayanan Gizi adalah suatu kegiatan pelayanan yang diberikan secara langsung kepada masyarakat yang terdiri dari dua bentuk yaitu pelayanan perorangan dalam rangka menyembuhkan dan memulihkan anak dari kondisi gizi buruk pemberian kapsul vitamin A, pemberian MP-ASI, dan perawatan balita gizi buruk, dan pelayanan masyarakat yaitu dalam rangka mencegah timbulnya gizi buruk di masyarakat pemberian 90 tablet Fe kepada ibu hamil. Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009 7. Balita mendapat Kapsul vitamin A 2 kali per tahun adalah pemberian kapsul vitamin A pada bayi usia 6-11 bulan sebanyak satu kali dan pada anak usia 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi sebanyak dua kali per tahun di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 8. Ibu hamil yang mendapat 90 Tablet Fe adalah pemberian 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 9. Pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin adalah pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari kepada bayi bawah garis merah BGM dari keluarga miskin. 10. Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 11. Prevalensi gizi buruk adalah proporsi balita yang menderita gizi buruk pada waktu tertentu. Metode pengukuran variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Metode Pengukuran Variabel Metode Hasil Ukur 1 2 3 Petugas gizi wawancara 1. Sesuai dengan rasio antara jumlah petugas dengan jumlah masyarakat yang dilayani target 2010: 22 per 100.000 penduduk 2. Mampu melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009 benar Kader wawancara Setiap posyandu memiliki 5 kader terlatih Dana Wawancara 1. Sesuai berdasarkan program 2. Sesuai berdasarkan kondisi di lapangan Balita yang naik berat badannya N Pencatatan dari laporan 1. Jumlah balita yang naik berat badannya 2. Penimbangan dilakukan oleh minimal 2 orang kader yang terampil 3. Melakukan penimbangan dengan timbangan dacin 25 kg 4. Adanya buku register penimbangan, KMS Balita, Formulir rujukan ke puskesmas, meja dan alat tulis 5. Adanya Media Konselingpenyuluhan 6. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan Lanjutan Tabel 3.1. Variabel Metode Hasil Ukur 1 2 3 Balita Bawah Garis Merah Pencatatan dari laporan 1. Jumlah balita BGM 2. Penimbangan dilakukan oleh minimal 2 orang kader yang terampil 3. Melakukan penimbangan dengan timbangan dacin 25 kg 4. Adanya buku register penimbangan, KMS Balita, Formulir rujukan ke puskesmas, meja dan alat tulis 5. Adanya Media Konselingpenyuluhan 6. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan penimbangan balita Balita mendapat Kapsul vitamin A 2 kali per tahun Pencatatan dari laporan 1. Jumlah bayi berumur 6-11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna biru 2 kali per tahun 2. Jumlah balita berumur 12-59 bulan Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009 yang mendapat kapsul vitamin A berwarna merah sebanyak 2 kali per tahun 3. Jumlah balita yang tidak mendapatkan kapsul vitamin A 4. Proses pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A 5. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan pemberian kapsul vitamin A Ibu hamil yang mendapat 90 Tablet Fe Pencatatan dari laporan 1. Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 Tablet Fe 2. Jumlah ibu hamil yang tidak mendapatkan tablet Fe 3. Proses pengadaan dan pendistribusian tablet Fe 4. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan pemberian tablet Fe Lanjutan Tabel 3.1. Variabel Metode Hasil Ukur 1 2 3 Pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin Pencatatan dari laporan 1. Jumlah pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin 2. Adanya sosialisasi program MP- ASI 3. Proses pendistribusian MP-ASI 4. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pemberian MP-ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin Balita gizi buruk mendapat perawatan Pencatatan dari laporan 1. Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan sesuai standar 2. Jumlah balita gizi buruk yang mengalami pemulihan dari kondisi gizi buruk 3. Perawatan balita gizi buruk yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terampil 4. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009 perawatan balita gizi buruk Prevalensi gizi buruk Pencatatan dari laporan Prevalensi gizi buruk

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Evaluasi Lahan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 72 89

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Karet Rakyat Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

9 110 114

Gambaran Epidemiologi Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

3 46 8

Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

2 77 121

Evaluasi Kesesuaian Lahan Desa Sihiong Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir untuk Tanaman Anggur, Stroberi, Apel dan Jambu Biji

5 89 45

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

7 35 101

Evaluasi Program Penanggulangan Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan Tahun 2010.

1 2 1

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN, KOTA MEDAN TAHUN 2008 (ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF CHILDREN UNDERNUTRITION IMPROVEMENT PROGRAM IN WORKING AREA MEDAN LABUHAN HEALTH C

0 0 8