Pendapat Informan tentang Dana Pendapat Informan tentang Sarana Prasarana

yang diberikan setiap enam bulan sekali. Besarnya uang insentif yang diterima tidak tetap karena bergantung pada besarnya sisa dana proyek yang ada. Mengenai jumlah kader setiap posyandu ada sebanyak 5 orang, jumlah ini sebenarnya sudah ideal kalau semua kader aktif di setiap kegiatan posyandu. Namun pada kenyataannya di lapangan ada tujuh posyandu di kelurahan Sei Mati yang kadernya ada satu atau lebih yang tidak aktif. Seharusnya jumlah kader ada lima orang di tiap posyandu, tetapi di Posyandu Mawar IV, Mawar IX, Mawar XI, Mawar XII, Mawar XIV, Mawar XVI hanya empat orang kadernya yang aktif dan hanya dua orang kader yang aktif di Posyandu Mawar XVIII. Sedangkan di kelurahan Martubung disebut Posyandu Sri Bulan, semua kadernya aktif. Setiap kader mendapatkan uang jasa dari pemerintah daerah sebesar Rp. 15.000,-bulan, yang diberikan melalui puskesmas setiap enam bulan sekali. Masa kerja dan lama tugas informan sebagai kader cukup bervariasi, mulai dari masa tugas 8 bulan sampai dengan 25 tahun dan semua informan pernah mendapat pelatihan tentang gizi.

4.3.2. Pendapat Informan tentang Dana

Menurut hasil wawancara terhadap petugas gizi dan pimpinan puskesmas diketahui bahwa dana program penanggulangan gizi buruk berasal dari APBD dan dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota. Kemudian Dinas Kesehatan Kota mengalokasikan ke puskesmas berupa barang seperti PMT dan MP-ASI. Bantuan berupa PMT dan MP-ASI sebenarnya sudah cukup karena banyaknya PMT atau MP-ASI yang diberikan sesuai dengan jumlah Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009 balita gizi buruk yang ada di wilayah kerja puskesmas. Ada juga diterima bantuan berupa PMT dari LSM atau donatur. Berdasarkan hasil wawancara dengan kader diketahui bahwa dana untuk program penanggulangan gizi buruk berasal dari puskesmas dan donatur seperti pemberian PMT ataupun MP-ASI. Biasanya, program bantuan yang berasal donatur seperti pemberian PMT kepada bayi dan balita gizi buruk selama 3 bulan berturut-turut, para kader akan mendapat insentif yang cukup banyak untuk transport yaitu mencapai Rp.60.000,-kader, sedangkan kalau dari puskesmas hanya uang insentif per bulan sebanyak Rp.15.000,-.

4.3.3. Pendapat Informan tentang Sarana Prasarana

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa semua posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas aktif setiap bulannya. Jadwal posyandu tetap setiap bulannya tetapi bila jadwal posyandu bertepatan dengan hari libur atau hari minggu maka posyandu menjadi sehari sebelum atau sehari sesudah jadwal posyandu yang sebenarnya. Semua posyandu yang ada di kelurahan Sei Mati belum 5 meja dan hampir semuanya juga belum memakai timbangan yang sesuai dengan Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita. Tidak semua kader mengetahui cara pengisian KMS sehingga yang mengisi KMS adalah petugas puskesmas. Mengenai sarana prasarana di puskesmas menurut hasil pengamatan, puskesmas memiliki 2 gudang tempat penyimpanan PMT dan MP-ASI. Gudang tersebut sudah sesuai dengan standar. Puskesmas juga memberikan pelayanan yang sama kepada masyarakat Elmina Tampubolon : Analisis Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2008, 2009 jika masyarakat tidak sempat ke posyandu. Sedangkan untuk perawatan balita gizi buruk di Puskesmas Medan Labuhan, menurut pengamatan belum sesuai dengan standar karena: 1. Pengukuran antropometri seharusnya menggunakan parameter BB dan TB sedangkan petugas gizi di puskesmas menggunakan parameter BB dan umur 2. Penimbangan balita setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-score -1, hal ini belum dapat berjalan dengan baik karena para ibu tidak membawa balitanya yang gizi buruk setiap minggu ke puskesmas Jika balita gizi buruk tidak dapat ditangani di puskesmas maka puskesmas merujuk ke RS pemerintah terdekat

4.4. Pendapat Informan tentang Pelaksanaan Kegiatan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Lahan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 72 89

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Karet Rakyat Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

9 110 114

Gambaran Epidemiologi Penyakit Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

3 46 8

Penanggulangan Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

2 77 121

Evaluasi Kesesuaian Lahan Desa Sihiong Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir untuk Tanaman Anggur, Stroberi, Apel dan Jambu Biji

5 89 45

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

7 35 101

Evaluasi Program Penanggulangan Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan Tahun 2010.

1 2 1

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN GIZI BURUK PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN, KOTA MEDAN TAHUN 2008 (ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF CHILDREN UNDERNUTRITION IMPROVEMENT PROGRAM IN WORKING AREA MEDAN LABUHAN HEALTH C

0 0 8