Cara Melakukan Pewarnaan Cara Melakukan Penutupan Pengamatan Sediaan Histologi

Rosanti Muchsin : Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Terhadap Histologi Endometrium Mencit Mus Musculus L, 2009. 4. Kemudian dimasukkan ke dalam xylol selama 1 jam. Hal ini bertujuan untuk membersihkan organ dari aceton. 5. Parafin dipanaskan didalam oven 6. Organ dari xylol dimasukkan kedalam paravin oven selama 3 jam. 7. Kemudian parafin didinginkan didalam blok parafin sampai kering. 8. Setelah kering, parafin dipotong dengan menggunakan mikrotom putar setebal 5µ m, uterus kiri dipotong secara cross sectional dan uterus kanan secara longitudinal. 9. Hasil pemotongan dimasukkan kedalam water bath berisi aquabidest yang sudah dihangatkan sampai suhu 45°C - 50°C. 10. Objek glass diolesi dengan albumin Mayer untuk merekatkan sayatan organ ke objek glass. Dan sayatan yang berada di water bath diambil dengan menggunakan objek glass yang sudah diolesi dengan albumin mayer tersebut. 11. Sayatan yang sudah berada di atas objek glass dibiarkan kering selama 12 jam. 12. Setelah kering, dilakukan pewarnaan dengan menggunakan hematoksilin eosin. Sipahutar, 2009, Arief, 2007

3.6.3. Cara Melakukan Pewarnaan

Rosanti Muchsin : Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Terhadap Histologi Endometrium Mencit Mus Musculus L, 2009. 1. Slide dimasukkan kedalam cairan xylol I dengan permukaan yang mengandung sayatan menghadap kedepan, biarkan selama 5 menit 2. Untuk lebih membersihkan sayatan dari parafin, sayatan dipindahkan ke dalam xilol II selama 5 menit. 3. Slide dipindahkan lagi kedalam cairan xylol : alkohol absolut dengan perbandingan 1 : 1. Hal ini bertujuan untuk larutan dari cairan 1 tidak terlalu banyak bercampur dengan larutan berikutnya. 4. Pindahkan slide kedalam larutan alkohol absolut selama 5 menit, kemudian ke alkohol 95 dan seterusnya sampai ke alkohol 50 selama 10 menit. 5. Pindahkan slide ke dalam akuades selama 10 menit 6. Slide di masukkan didalam larutan pewarna hematoksilin selama 2 – 3 menit 7. Bilas slide dengan akuades sebanyak 2 kali. 8. Slide di pindahkan ke dalam eosin selama 30 detik 9. Slide dipindahkan berturut-turut ke alkohol 70 sampai ke alkohol absolut dengan waktu yang sama. 10. Slide dipinda hkan lagi ke Xilol I dan II, masing-masing selama 5 menit Sipahutar, 2009

3.6.4. Cara Melakukan Penutupan

1. Slide diangkat dari xilol II dan langsung diteteskan dengan canada balsam. Rosanti Muchsin : Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Terhadap Histologi Endometrium Mencit Mus Musculus L, 2009. 2. Kaca penutup diambil dan diletakkan diatas canada balsam secara perlahan-lahan dan dibiarkan kering Sipahutar, 2009.

3.6.5. Pengamatan Sediaan Histologi

1. Histologi endometrium berasal dari mencit usia pubertas yang dieksekusi pada saat fase pro estrus, estrus, met estrus dan diestrus. 2. Histologi endometrium yang diamati pada fase pro estrus berjumlah 3 ekor, fase estrus 3 ekor dan fase met estrus 3 ekor, sedangkan pada fase diestrus 3 ekor. Jumlah yang sama baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok perlakuan. 3. Tanduk uterus kiri di potong dengan cara pemotongan cross sectional, untuk mengamati ketebalan epitel endometrium, diameter pembuluh darah dan densitas kelenjar endometrium. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikrometer yang ditempelkan kedalam lensa okuler mikroskop cahaya, dengan pembesaran okuler 40x dan pembesaran objektif 40x. Rosanti Muchsin : Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Terhadap Histologi Endometrium Mencit Mus Musculus L, 2009. 4. Sedangkan tanduk kanan di potong dengan cara pemotongan longitudinal section, untuk mengamati konfigurasi kelenjar endometrium, lokalisasi nuklear kelenjar dan kepadatan stroma. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya pembesaran okuler 10x dan pembesaran obyektif 40x. 5. Pengamatan dilakukan pada kedua kelompok kontrol dan perlakuan 6. Setiap tanduk uterus diamati pada 3 titik, yaitu cervical, corpus dan cauda. 7. Satu titik terdiri dari 5 sayatan 8. Satu sayatan dilakukan 4 kali pengulangan pengamatan, yaitu bagian atas, bawah, kiri dan kanan. 9. Pada setiap slide dilakukan 20 kali pengulangan pengamatan.

3.7. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis