Pengelolaan Limbah Buah-buahan menjadi MOL Sebagai Inokulan dalam Proses Pengomposan

22

2.3.1. Pengelolaan Limbah Buah-buahan menjadi MOL Sebagai Inokulan dalam Proses Pengomposan

Indonesia sangat kaya sumber daya tanaman holtikultura, termasuk di dalamnya jenis buah-buahan. Buah-buahan umumnya memiliki rasa yang manis dan aroma yang khas sehingga sangat popular. Buah-buahan memiliki manfaat yang beragam. Umumnya buah memiliki nilai gizi yang sangat penting sebagai sumber provitamin A dan vitamin C. Dari hasil produksi buah-buahan di Indonesia yang melimpah dan permintaan pasar yang terus meningkat maka persediaan buah-buahan juga akan meningkat Vincent, 1999 dalam Galileo 2007. Buah-buahan tersebut apabila tidak segera dimanfaatkan akan layu dan membusuk, sehingga dapat terjadi pembuangan secara besar-besaran di tempat sampah. Limbah buah-buahan ini berasal dari sisa-sisa hasil penjualan yang telah rusak atau membusuk, karena tidak semua buah-buahan tersebut dapat habis terjual. Hasil survei di daerah Karangpandan dan Matesih menunjukkan bahwa limbah buah-buhan digunakan oleh sebagian petani sebagai pengganti pupuk buatan untuk membantu memulihkan kesuburan tanah. Selain itu limbah buah- buahan tersebut juga digunakan sebagai bahan campuran dengan pupuk kandang. Hasil survei tersebut memperlihatkan bahwa limbah buah-buahan merupakan salah satu sampah organik yang dapat digunakan sebagai media biakan inokulan mikroba yang mampu mendegradasi bahan-bahan organik Galileo, 2007. EKAMAIDA : DENGAN SISTEM INTENSIFIKASI TANAMAN PADI MELALUI PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM PEMBUATAN KOMPOS STUDI KASUS DI DESA SIDODADI KABUPATEN DELI SERDANG, 2008. 23 Penelitian yang dilakukan oleh Winaryu 2005 dalam Galileo 2007 menunjukkan bahwa limbah pepaya dan EM-4 Emulsifier Mikroorganisme berpengaruh terhadap lamanya pengomposan sampah organik, yaitu pada konsentrasi 100 ml limbah pepaya membutuhkan waktu pengomposan 36 hari. Konsentrasi 200 ml limbah pepaya membutuhkan waktu pengomposan 24 hari dan untuk kontrol tanpa perlakuan membutuhkan waktu pengomposan 45 hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi limbah pepaya inokulan yang ditambahkan semakin cepat waktu pengomposan. Maria 2006 dalam Galileo 2007 juga meneliti tentang penggunaan inokulan EM-4, kotoran kuda dan limbah buah-buhan dalam proses pengomposan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa EM-4 merupakan inokulan yang paling cepat dalam proses pengomposan sampah kedelai yaitu 25 hari, inokulan limbah buah-buhan membutuhkan waktu 30 hari dan kotoran kuda membutuhkan waktu 35 hari.

2.3.2 Peranan Mikroorgasnisme Dalam Proses Dekomposisi Pengomposan