Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Ekosistem Pertanian dan Lingkungan

6 menyediakan nutrisi bagi tanaman, menghasilkan humus sebagai media unsur-unsur hara sebelum dimanfaatkan oleh akar tanaman Darmawan, 2006. Mikroorganisme lokal yang digunakan untuk mempercepat proses pengomposan limbah organik di Desa Sidodadi dibiakkan melalui proses fermentasi antara air beras dengan limbah buah-buahan seperti pisang, nenas, jeruk dan pepaya busuk. Hasil biakan MOL digunakan dalam proses pembuatan kompos untuk mempercepat proses dekomposisi limbah organik yang akan diaplikasikan ke lahan pertanian yang menggunakaan pola tanam SRI. Jadi sasaran dari program SRI ini adalah untuk meningkatkan hasil pertanian dengan lahan yang terbatas, menghasilkan produk yang sehat bagi produsen dan konsumen, serta menjaga kelestarian lingkungan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalah ini dirumuskan yaitu: a. Bagaimana perananan kompos MOL pada pola SRI berperan dalam peningkatan unsur hara tanah pada pola tanam SRI. b. Bagaimana peranan kompos MOL dalam peningkatan populasi mikroba tanah pada pola tanam SRI. c. Sejauh mana program SRI mampu berperan dalam pengelolaan lahan pertanian ramah lingkungan. EKAMAIDA : DENGAN SISTEM INTENSIFIKASI TANAMAN PADI MELALUI PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM PEMBUATAN KOMPOS STUDI KASUS DI DESA SIDODADI KABUPATEN DELI SERDANG, 2008. 7

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui peranan kompos MOL pada pola SRI dalam hubungannya dengan sifat fisika, kimia dan biologi tanah sawah khususnya di Desa Sidodadi Kabupaten Deli Serdang. b. Untuk mengetahui bahwa penerapan program SRI di Desa Sidodadi Kabupaten Deli Sedang merupakan pengelolaan lahan pertanian ramah lingkungan.

1.4 Hipotesis

a. Pemberian kompos dapat memperbaiki sifat - sifat fisika, kimia dan mikrobiologi tanah sawah khususnya di Desa Sidodadi Kabupaten Deli Serdang. b. Penerapan program SRI dengan penggunaan kompos di Desa Sidodadi Kabupaten Deli Serdang dapat menjadikan pertanian yang berwawasan lingkungan.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Sebagai masukan untuk manajemen budidaya tanaman padi yang ramah lingkungan. b. Sebagai alternatif sehingga petani tidak tergantung pada pupuk kimia yang dapat meninggalkan residu yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam mencegah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan akibat pemanfaatan pupuk kimia yang tidak bijaksana. EKAMAIDA : DENGAN SISTEM INTENSIFIKASI TANAMAN PADI MELALUI PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM PEMBUATAN KOMPOS STUDI KASUS DI DESA SIDODADI KABUPATEN DELI SERDANG, 2008. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ekosistem Pertanian dan Lingkungan

Ekosistem pertanian atau agro-ekosistem merupakan salah satu bentuk ekosistem binaan manusia yang perkembangannya ditujukan untuk memperoleh produk pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bentuk ketidakstabilan ekosistem adalah letusan populasi organisme penyakit di lingkungan pertanian. Ada beberapa ciri dan sifat khas yang dimiliki oleh ekosistem pertanian. a. Ekosistem pertanian sering tidak memiliki kontinuitas temporal. Keberadaannya dalam waktu yang terbatas dan sering mengalami perubahan iklim mikro yang mendadak sebagai akibat berbagai tindakan manusia seperti pengolahan lahan, pengairan, penyiangan gulma, pembakaran, pemangkasan, aplikasi fungisida kimia dan tindakan budidaya lainnya. b. Struktur ekosistem pertanian didominasi jenis tanaman tertentu yang dipilih manusia dan sering merupakan jenis tanaman baru yang dimasukkan ke dalam ekosistem tersebut. c. Sebagian besar ekosistem pertanian tidak memiliki diversitas generik dan genetik yang tinggi. 8 EKAMAIDA : DENGAN SISTEM INTENSIFIKASI TANAMAN PADI MELALUI PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM PEMBUATAN KOMPOS STUDI KASUS DI DESA SIDODADI KABUPATEN DELI SERDANG, 2008. 9 d. Tanaman umumnya mempunyai bentuk dan unsur sama sehingga secara fenologis seragam terutama ditujukan untuk memudahkan pengelolaan. e. Unsur-unsur hara untuk tanaman biasanya dimasukkan dari luar melalui pemupukan. Akibatnya jaringan tanaman menjadi kaya unsur dan banyak berair. f. Pada ekosistem pertanian lebih sering terjadi penyakit dan hama, serta gulma, sifat ini ada hubungannya dengan 5 sifat agro-ekosistem yang diuraikan sebelumnya Untung, 1993.

2.2. Sistem Pertanian Organik