Populasi Mikroba Tanah Akibat Pemberian Pupuk MOL Pada Pola SRI

63 diberikan pupuk kompos MOL pada pola SRI adalah 76,01 me100g lebih tinggi dibandingkan dengan tanah pada pertanian anorganik 71,29 Tabel 6. Sesuai dengan kriteria penilaian sifat kimia tanah pada Tabel 2, nilai KB tanah pada pola SRI 70 hal ini menunjukkan bahwa tanah pada pola SRI masih tergolong subur walaupun nilai KB lebih rendah dibandingkan dengan tanah pertanian anorganik. Kejenuhan basa nyata meningkat lebih tinggi pada tanah pola SRI dibandingkan dengan tanah anorganik Lampiran 1. kation-kation basa maupun asam yang dapat dipertukarkan ke dalam larutan tanah selama proses dekomposisi bahan organik di dalam tanah mempengaruhi kejenuhan basa. Bila kation asam lebih banyak dilepaskan ke larutan tanah, kejenuhan basa akan rendah, tetapi sebaliknya bila kation basa lebih banyak dipertukarkan ke dalam larutan tanah maka kejenuhan basa akan meningkat Harjowigeno,1996. Pemberian pupuk kompos MOL menpengaruhi nilai KB tanah, tingkat kejenuhan basa tanah mempengaruhi kemudahan suatu kation diserap tanaman. Hal itu terjadi karena dengan pemberian pupuk kompos MOL terjadi interaksi antara partikel bahan organik hasil dekomposisi oleh mikroorganisme yang berasal dari MOL. Pupuk organik di samping menaikkan persentase KB, juga sekaligus menaikkan pH tanah Menlich, 1985.

4.2.2. Populasi Mikroba Tanah Akibat Pemberian Pupuk MOL Pada Pola SRI

Mikro organisme yang berperanan dalam kesuburan tanah dan pengendalian alami hama dapat menggunakan potensi alam. Pembuatan MOL dalam System Of EKAMAIDA : DENGAN SISTEM INTENSIFIKASI TANAMAN PADI MELALUI PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM PEMBUATAN KOMPOS STUDI KASUS DI DESA SIDODADI KABUPATEN DELI SERDANG, 2008. 64 Rice Intensification memanfaatkan sumberdaya alam, misalnya bonggol pisang, keong mas dan lain-lain. Dengan penambahan bahan campuran berupa gula dan air akan dihasilkan MOL yang akan berguna dalam proses dekomposisi bahan organik yang akan dijadikan kompos MOL Deptan, 2006 Jumlah populasi mikroba baik bakteri maupun jamur menunjukkan populasi mikroba tertinggi terdapat pada tanah organik yang menggunakan kompos MOL sebagai dekomposer dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Menurut Muniapan 1998 dalam Kastono 2005 menyatakan pemberian bahan organik ke dalam tanah dapat merangsang aktivitas enzim tanah dan mikroba, aktivitas enzim total tanah tergantung pada enzim ekstraseluler dan jumlah enzim dalam sel mikroba yang mati dan hidup. Kompos banyak mengandung mikroorganisme fungsi, aktinomicetes, bakteri dan algae yang berfungsi untuk proses dekomposisi lanjut terhadap bahan organik tanah. Dengan ditambahkannya kornpos ke dalam tanah, tidak hanya jutaan mikroorganisme yang ditambahkan ke dalam tanah, tetapi mikroorganisme yang ada di dalam tanah juga terpacu untuk berkembang biak. Selain itu aktivitas mikroorganisme di dalam tanah juga menghasilkan hormon- hormon pertumbuhan seperti auksin, giberellin dan sitokinin yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan akar-akar rambut sehingga daerah pencarian unsur-unsur hara semakin luas. Salah satu usaha untuk memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi utama bagi pertumbuhan tanaman adalah pemberian pupuk organik difermentasi dengan pemberian MOL yang diduga mengandung mikroorganisme yang EKAMAIDA : DENGAN SISTEM INTENSIFIKASI TANAMAN PADI MELALUI PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM PEMBUATAN KOMPOS STUDI KASUS DI DESA SIDODADI KABUPATEN DELI SERDANG, 2008. 65 menguntungkan sehingga mikroorganisme patogen dalam tanah kalah bersaing. Bahan organik merupakan sumber utama energi bagi aktivitas jasad renik tanah. Oleh karena itu penambahan larutan MOL dalam proses pembuatan pupuk organik akan lebih efektif perannya dalam peningkatan mikroba tanah. MOL yang dibuat merupakan kultur campuran dari mikroorganisme lokal yang terdapat dari air beras dan limbah buah-buahan yang dijadikan sebagai dekomposer dalam proses pembuatan pupuk organik pada pola tanam SRI. Pupuk organik yang mengandung MOL diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi dalam transformasi juga daur ulang berbagai hara serta produksi senyawa atau metabolit yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Kultur campuran mikroorganisme yang terdapat dalam MOL bekerja secara sinergi untuk memfermentasikan bahan organik, baik bahan oranik yang terdapat di dalam tanah maupun bahan organik yang telah tersedia. Berbagai keuntungan menggunakan bahan organik serta fungsi beberapa mikroorganisme tersebut akan menciptakan media tumbuh tanaman yang baik sehingga menampilkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang baik pula.

4.2.3 Sistem Pertanian Metode SRI dalam Hubungannya dengan Pengelolaan