22
c. Risiko Perbankan dan Jenis-Jenis Risiko Perbankan
Bank, sebagai institusi yang memiliki izin untuk melakukan banyak aktivitas, memiliki peluang yang sangat luas dalam memperoleh pendapatan incomereturn.
Dalam menjalankan aktivitas, untuk memperoleh pendapatan perbankan selalu dihadapkan pada risiko. Pada dasarnya risiko melekat inherent pada seluruh
aktivitas bank.
30
Meskipun manajer bank berusaha untuk menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya, secara simultan mereka harus juga memperhatikan adanya
kemungkinan risiko yang timbul menyertai keputusan-keputusan manajemen tentang struktur aset dan liabilitasnya.
31
Risiko pada perbankan beserta jenis dari risiko tersebut telah tercantum pada Peraturan Bank Indonesia Nomor: 58PBI2003 Tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bagi Bank Umum.
32
Adapun jenis-jenis risiko yang dihadapi pada dunia perbankan menurut PBI tersebut adalah sebagai berikut:
1. Risiko Kredit
Penyebab utama terjadinya risiko kredit adalah terlalu mudahnya bank memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena terlalu dituntut untuk
memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang dibiayainya.
30
Ferry N. Idroes, Manajemen Risiko Perbankan Pemahaman Pendekatan Pilar Kesepakatan Basel II, h.7.
31
Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syari‟ah, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006,
h.61.
32
Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia nomor 58PBI2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, diakses pada tanggal 13 Pebruari 2011 dari http: www.bi.go.id.
23 2.
Risiko Pasar Market Risk Risiko pasar timbul karena adanya pergerakan variabel pasar adverse movement
dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan bank. Variabel pasar yang dimaksud adalah suku bunga interest rate dan nilai tukar foreign
exchange rate dan nilai tukar foreign exchange rate. Perbankan Islam juga berpotensi menghadapi risiko tersebut kecuali risiko
tingkat bunga interest rate risk, karena Perbankan Islam tidak akan berurusan dengan bunga.
3. Risiko Likuiditas
Likuiditas secara luas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana cash flow dengan segera dan dengan biaya yang sesuai.
4. Risiko Operasional
Menurut definisi Basle Committee, risiko operasional adalah risiko akibat dari kurangnya deficiencies sistem informasi atau sistem pengawasan internal yang
akan menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan. Pangeran Muhammad Al Faisal menyatakan bahwa khususnya bagi bank Islam, yang sangat diperlukan
adalah good governance, transparancy, and accounting standard. 5.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari potensi terjadinya pelanggaran
kontrak, kasus pengadilan ata kebijakan yang salah yang dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap kondisi keuangan maupun operasional bank.
24 6.
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko kerusakan potensial sebagai akibat opini negatif
publik terhadap kegiatan bank sehingga bank mengalami penurunan jumlah nasabah atau menimbulkan biaya besar karena gugatan pengadilan atau
penurunan pendapatan bank..
33
7. Risiko Strategik
Risiko strategik adalah risiko yang disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang
tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal. Akibat dari keputusan yang tidak tepat ini Bank harus mengeluarkan biaya yang besar
dan gagal mencapai target bisnisnya. 8.
Risiko Kepatuhan Compliance Risk Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Dari berbagai risiko perbankan yang tercantum dalam PBI diatas adalah berlaku pula pada jenis-jenis risiko yang terdapat pada perbankan syariah, baik bank
umum maupun bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS. Hal ini dikarenakan baik bank umum konvensional ataupun syariah menghadapi risiko yang sama yang
kerap kali terjadi dalam melaksanakan kegiatan usahanya, hanya saja di Bank
33
Imam Ghozali, Manajemen Risiko Perbankan, Semarang: Pusat Penerbit Universitas Diponegoro, 2007, h.17.
25 Syariah, baik bank umum syariah maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS
tidak berhubungan dengan risiko tingkat suku bunga. Risiko yang dihadapi bank syariah secara umum antara lain terdiri dari risiko pembiayaan, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
34
Jadi, selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah, penerapan manajemen risiko bagi
bank umum dapat diadopsi dan diterapkan di bank syariah.
2. KONSEP MANAJEMEN