49 Tabungan yang diperuntukkan bagi pelajar dan santri dengan setoran awal minimal
Rp. 10.000,- dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-Pengambilan dan penyetoran tabungan dapat dilakukan kapan saja pada setiap jam kerja.
4. Tabungan Haji dan Umrah
Tabungan yang berfungsi untuk investasi dana bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Setoran awal tabungan haji dan umroh minimal
Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal sebesar Rp. 50.000,- tabungan ini dapat diambil pada saat nasabah hendak membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji
BPIH atau sesuai dengan kesepakatan antara Bank dengan nasabah. Nasabah akan mendapatkan bagi hasil sesuai kesepakatan dengan Bank.
5. Deposito Mudharabah
Simpanan berupa investasi tidak terikat pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasrakan perjanjian antara nasabah
pemilik dana shohibul maal dengan Bank mudharib, jangka waktu tersebut adalah satu, tiga, enam, dan dua belas bulan dengan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang
telah disepakati.
2. Penyaluran Dana
1. Murabahah MBA
Akad jual beli barang antara Bank sebagai pemilik barang dengan nasabah seharga pokok barang ditambah dengan marjin keuntungan yang disepakati.
50 2.
Istishnâ„ Ist Akad jual beli barang atas dasar pesanan antara nasabah dan bank dengan spesifikasi
tertentu yang diminta nasabah. Bank akan meminta produsenkontraktor untuk membatkan barang pesanan sesuai permintaan nasabah dan setelah selesai nasabah
akan membeli barang tersebut dari bank dengan harga yang telah disepakati bersama. 3.
Ijarah IJR Akad sewa menyewa atas manfaat suatu barang danatau jasa antara pemilik obyek
sewa Bank dengan penyewa nasabah untuk mendapatkan imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik obyek sewa.
4. Ijarah multi Jasa IJR
Ijarah Multi Jasa adalah pembiayaan dimana bank memberikan pembiayaan kepada nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu jasa. Dalam pembiayaan
Ijaroh Multi Jasa tersebut bank dapat memperoleh imbalan jasaujrah atau fee. Pembiayaan ijarah Multi Jasa diperuntukkan untuk biaya pendidikan dan kesehatan.
5. Mudharabah MDA
Akad kerjasama antara Bank sebagai pemilik dana shahibul maal dengan nasabah sebagai pelaksana usaha mudharib dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang
disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pemilik danamodal. 6.
Musyarakah MSA Akad kerjasama antara Bank dengan nasabah untuk usaha tertentu, dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan
51 dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian
ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang disertakan dalam usaha. 7.
Rahn Gadai Emas Syariah Akad penyerahan barang emas dari nasabah rahin kepada Bank murtahin
sebagai jaminan untuk mendapatkan hutang. 8.
Qardhul Hasan QH dan Qardh QR Akad pinjaman dana oleh nasabah kepada bank syariah tanpa imbalan dengan
kewajiban pihak nassabah mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Qardhul Hasan dananya bersumber dari infaq
dan shodaqoh, sedangkan Qardh umum dan Qardh haji bersumber dari modal atau laba Bank.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang terdapat di BPRS Amanah Ummah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut:
52 Gambar 3.1
Struktur Organisasi
53
D. Visi dan Misi, Motto, dan Budaya Perusahaan BPRS Amanah Ummah
BPRS Amanah Ummah Leuwiliang mempunyai Visi sebagai berikut:
“Menjadikan BPR Syariah Pilihan Ummat” “Menjadi BPR Syari‟ah yang Amanah dan Profesional”
Adapun Misi BPRS Amanah Ummah Leuwiliang adalah:
“Membangun Kualitas Kehidupan Ummat Melalui Perbankan Syariah”
Motto dari BPRS Amanah Ummah adalah:
“Meraih Laba-Menepis Riba-Mengundang Berkah”
BPRS Amanah Ummah memiliki Budaya Perusahaan yang harus dilaksanakan setiap saat dalam kegiatan usahanya, yaitu:
“Pelayanan Cepat-Amanah dan Ramah”. E.
Susunan Pengurus Bank
Kantor pusat Bank berlokasi di Jl. Raya Leuwiliang No. 01 Leuwiliang, Bogor. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, bank memiliki 1 kantor cabang
yang berlokasi di Jl. RE Martadinata No. 2 Bogor dan 1 kantor Kas di Universitas Ibnu Khaldun UIKA Bogor.
Adapun susunan pengurus Bank adalah sebagai berikut:
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Si.
Anggota : KH. Khodamul Quddus
Dewan Komisaris Bank
Komisaris Utama : Drs. H. Djufri Djamaluddin, M.Pd.
54 Komisaris
: H. Didi Hilman, SH. M.Ag.
Dewan Direksi Bank
Direktur Utama : H. Taufiq Rahman, S.HI.
Direktur : Drs. M. Abduh Khalid M, M.Si.
Jumlah Karyawan bank pada tahun 2010 sebanyak 61 orang.
F. Manajemen Dana Pembiayaan
Manajemen dana bank syari‟ah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank Syariah, dalam hal ini BPRS dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang
diterima dari aktivitas funding untuk disalurkan kepada aktivitas financing pembiayaan, dengan harapan BPRS tetap mampu memenuhi kriteria-kriteria
likuiditas, rentabilitas, dan solvabilitasnya.
74
Manajemen dana pada BPRS Amanah Ummah, khususnya untuk sektor financing pembiayaan dapat kita lihat dari total
aktiva produktif, jumlah pembiayaan per-Akad, pembiayaan per-pangsa, pembiayaan per-sektor ekonomi dan lokasi, yang keseluruhan data diperoleh dari laporan tahunan
BPRS Amanah Ummah tahun 2010.
1. Aktiva Produktif