dan bagian penutup yaitu sebagai kesimpulan dan penjelasan terperinci terhadap apa yang diutarakan pada bagian pendahuluan.
C. Karangan Deskripsi
1. Pengertian Karangan Deskripsi
Kata deskripsi diambil dari bahasa Inggris description yang tentu saja berhubungan dengan kata kerjanya to describe melukiskan dengan bahasa.
36
Tulisan deskripsi adalah tulisan yang bersifat menyebutkan karakteristki- karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis.
Karangan deskripsi adalah bentuk tulisan yang melukiskan objek yang sebenarnya dengan tujuan untuk memperluas pengalaman dan pengetahuan
pembaca. Deskripsi yaitu menguraikan, memberikan atau melukiskan. “Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan untuk memberikan kesan
kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat peristiwa dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.
37
Dalam karangan deskripsi penulis berusaha semaksimal mungkin agar pembaca seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan apa yang sedang
dideskripsikan. Penulis tidak hanya harus kaya kosakata, tetapi juga harus mampu menggunakan
kata yang sesuai dan “hidup” untuk memberikan satuhan psikologis kepada pembaca dan dengan demikia pembaca bisa benar-
benar memahami isi tulisan dan mencapai tujuan fungsionalnya. . Terdapat dua sikap yang dapat memengaruhi pikiran penulis, yaitu
sikap objektif dan sikap subjektif.
38
Jika penulis melukiskan suatu benda secara subjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya, maka
karangan tersebut dinamakan deksripsi realistis, sedangkan jika penulis
36
Lamuddin Finoza, Ibid., hlm. 190.
37
Asul Wiyanto, Terampil Menulis Paragraf,Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004, hlm. 64.s
38
Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Barbahasa Teliti dalam Berpikir, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010, Cet Ke- 8, hlm. 231
melukiskan suatu benda dengan memasukkan unsur objektif, penulis turut menginterprestasi pandangan dirinya terhadap benda yang dilukisnya,
karangan yang ia buat adalah jenis deskripsi impresionistis. Deskripsi adalah bentuk karangan yang menggambarkan atau
melukiskan sesuatu, benda atau peristiwa. Deskripsi berkaitan dengan kesan pancaindra. Melalui deskripsi, pembaca diajak melihat, mendengar, atau
merasakan sesuai dengan yang dilukiskan. Karangan deskripsi terbagi atas dua macam, yaitu deskripsi
ekspositaris dan deskripsi impresionistik.
39
Melalui deskripsi ekspositoris, penulis mengajak pembaca agar mengetahui apa yang dilukiskan. Misalnya,
orang melukiskan gedung bertingkat: dari bawah ke atas, dari kiri ke kanan, atau melukiskan ruang kuliah: ukuran, letak papan tulis, deretan kursi, meja
dosen, dan lain-lain. Deskripsi impresionistik menghendaki adanya kesan atau reaksi.
Misalnya, seseorang bisa melukiskan kepribadian penghuni sebuah kamar kerja. Orang bisa melukiskan demikian rupa, sehingga kesan pembaca
terhadap penghuni dalam cerita di atas cermat dan rapi. Mungkin juga atas dasar lukisan itu, penghuni kamar tersebut menurut penilaian pembaca, adalah
orang yang tidak rapi dan jorok. Menggambarkan adalah kata kunci dari pengertian tulisan deskripsi,
dan dengan dasar itulah dapat dipahami bahwa fungsi sosial dari tulisan deskripsi adalah memberikan gambaran kepada pembaca. Dalam tulisan
deskripsi, penulis berusaha semaksimal mungkin agar pembaca seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan apa yang ditulis pengarang.
39
Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, Jakarta:FITK UIN Jakarta,2004, hlm.230