Bagian-Bagian Utama Karangan Karangan

melukiskan suatu benda dengan memasukkan unsur objektif, penulis turut menginterprestasi pandangan dirinya terhadap benda yang dilukisnya, karangan yang ia buat adalah jenis deskripsi impresionistis. Deskripsi adalah bentuk karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu, benda atau peristiwa. Deskripsi berkaitan dengan kesan pancaindra. Melalui deskripsi, pembaca diajak melihat, mendengar, atau merasakan sesuai dengan yang dilukiskan. Karangan deskripsi terbagi atas dua macam, yaitu deskripsi ekspositaris dan deskripsi impresionistik. 39 Melalui deskripsi ekspositoris, penulis mengajak pembaca agar mengetahui apa yang dilukiskan. Misalnya, orang melukiskan gedung bertingkat: dari bawah ke atas, dari kiri ke kanan, atau melukiskan ruang kuliah: ukuran, letak papan tulis, deretan kursi, meja dosen, dan lain-lain. Deskripsi impresionistik menghendaki adanya kesan atau reaksi. Misalnya, seseorang bisa melukiskan kepribadian penghuni sebuah kamar kerja. Orang bisa melukiskan demikian rupa, sehingga kesan pembaca terhadap penghuni dalam cerita di atas cermat dan rapi. Mungkin juga atas dasar lukisan itu, penghuni kamar tersebut menurut penilaian pembaca, adalah orang yang tidak rapi dan jorok. Menggambarkan adalah kata kunci dari pengertian tulisan deskripsi, dan dengan dasar itulah dapat dipahami bahwa fungsi sosial dari tulisan deskripsi adalah memberikan gambaran kepada pembaca. Dalam tulisan deskripsi, penulis berusaha semaksimal mungkin agar pembaca seolah-olah dapat melihat, mengalami, merasakan apa yang ditulis pengarang. 39 Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, Jakarta:FITK UIN Jakarta,2004, hlm.230

2. Ciri-Ciri Karangan Deskripsi

Dalam menulis karangan deskripsi siswa harus memperhatikan ciri- ciri karangan deskripsi. Ciri-ciri karangan deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan eksposisi. Adapun ciri-ciri karangan deskripsi sebagai berikut: a. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perinci tentang objek. b. Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca. c. Deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebeih lugas. d. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objek pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia. e. Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang. 40

3. Langkah Menyusun Karangan Deskripsi

Untuk melakukan pendeksripsian ada langkah-langkah yang harus diperhatikan. Adapun langkah-langkah menyusun karangan deskripsi tersebut adalah sebagai berikut: 41 a. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan; Dalam menulis karangan deskripsi seseorang harus menentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan agar lebih mudah untuk menulisnya. b. Tentukan tujuan; Dengan menulis deskripsi maka tujuan hendak dicapai ialah memberikan gambaran dan rincian suatu objek kepada pembaca. Jika seseorang menulis dalam bentuk deskripsi sugestif maka tujuan menulis ialah berusaha menciptakan penghayatan melalui imajinasi pembaca terhadap objek tertentu. Akan tetapi, jika seseorang itu menulis dalam bentuk 40 M. Atar Semi, Menulis Efektif, Padang: Angkasa raya, 1990, hlm. 43. 41 Yosi Abdiyanti Tiondaon, Langkah-langkah Menulis karangan Deskripsi, di akses http:yosiabdiantindaon.blogspot.com pada tanggal 10 November 2012. deskripsi teknis maka tujuan menulis ialah berusaha menanamkan pengertian kepada pembaca terhadap objek tertentu dengan cara memberikan indentifikasi dan informasi mengenai objek tersebut. c. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan Bahan tulisan dapat diperoleh melalui berbagai cara, di antaranya : 1. Dengan mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang akan ditulis. 2. Membaca buku, Koran, majalah, atau bahan bacaan lainnya. Cara seperti ini disebut studi bacaan atau studi kepustakaan. 3. Melalui wawancara dengan narasumber yang menguasai permasalahan yang ingin kita ketahui. d. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik menyusun kerangka karangan; Umpamanya seseorang hendak menulis karangan deskripsi tentang Desa dengan bahan-bahan yang telah dikumpulkan. e. Menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan. Setelah menyusun kerangka karangan selanjutnya menguraikan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi.

4. Contoh Karangan Deskripsi

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Deskripsi Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Program Sastra Cina FIB USU

20 159 81

Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Soal UKK SD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun 2011/2012 Kabupaten Situbondo

0 10 7

Kesalahan Penggunaan Prefiks dalam Karangan Deskripsi Siswa kelas XI Semester Genap Madrasah Aliyah. Annida Al-Islamy Cengkareng Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2011/2012

0 11 90

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

Analisis Kesalahan Penggunaan Kosakata Pada Karangan Narasi Siswa Yang Berlatar Belakang Bahasa Betawi Kelas Vii Mts Negeri Parung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 114

Analisis Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Siswa Kelas X Semester I di MA Annajah Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 180

Struktur Kalimat Majemuk Dalam Karangan Deskripsi pada Siswa Kelas XI MAN 10 Jakarta Tahun Pelajaran 2011-2012

0 7 0

Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 8 Ciputat Tahun Pelajaran 2014/2015

1 5 85

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Soal Cerita pada Pembelajaran Matematika (Studi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 18 52