Ciri-Ciri Karangan Deskripsi Langkah Menyusun Karangan Deskripsi
2. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah yang ditulis oleh
Mumpuni Titrin S. berjudul Analisis Kontaminasi Frase dan Penanda Ganda dalam Karanga Deskripsi Siswa SMA Kelas II di DKI Jakarta.
Relevansinya terlihat pada kontaminasi Frase dan Penanda ganda Jurtusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1990 IKIP. Dalam penelitian
tersebut bentuk kontaminasi yang dilakukan siswa pada pengabungan bentuk Frase yang tidak tepat dan kesalahan penanda ganda yang
dilakukan siswa membuat kalimat menjadi tidak efektif dan efisien. Adapun perbedaan penelitian Mumpuni dengan skripsi ini adalah:
a. Penelitian Mumpuni meneliti tentang analisis kontaminasi frase
dan penanda ganda sedangkan peneliti bentuk kontaminasi frase yang tidak tepat dan penandaan ganda pada kalimat yang menjadi
tidak efektif dan efesien, sedangkan penelitian ini tentang kesalahan penggunan prefiks.
b. Penelitian Mumpuni objek penelitiannya adalah karangan dekripsi
sisiwa SMA Kelas II di DKI Jakarta, sedangkan penelitian ini objeknya siswa Madrasah Aliyah Annida Al-Islamy Kelas XI
Jakarta 3.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi yang ditulis oleh Ani Nurhayati yang berjudul Analisis kata berimbuhan dalam
karangan deskripsi siswa kelas X SMK Nusantara, Legoso Ciputat Tanggerang Tahun Pelajaran 20112012. Adapun perbedaan penelitian
Ani dengan skripsi ini adalah: a.
Penelitian skripsi ini dilakukan di sekolah MA Annida Al-Islamy Cengkareng Jakarta Barat, sedangkan Ani dilakukan di sekolah
SMK Nusantara Legoso Ciputat. b.
Penelitian skripsi ini hanya menekankan penggunan imbuhan me-, ber-, per-, dan di-, sedangkan Ani semua kata berimbuhan seperti
penyengauan kata dasar, pemakaian konflik yang keliru dan pemakaian sufik
–nya yang keliru. Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas, dapat peneliti simpulkan
bahwa penelitian yang akan dilakukan penulis tidaklah sama dengan apa yang dilakukan oleh peneliti-peneliti yang terdahulu. Savitri Martina Kunhadiyati
mengelompokan menurut masing-masing makna imbuhan me-, ber-, pe-, dan –an menurut penulis pakar buku S. T. Alisjahbana, Gorys Keraf, C. A. Mees,
Slamet Muljana, dan Van Ophuijsen. Mumpuni Titrin S penelitian dilakukan untuk mengetahui kontaminasi Frase dan Penanda ganda dalam Karanga
Deskripsi Siswa. Penelitian Ani Nurhayti berfokus pada pemakaian kata berimbuhan, penyengauan kata dasar, pemakaian konflik yang keliru dan
pemakaian sufik –nya yang keliru. Sedangkan peneliti sendiri menekankan
pada kesalahan penggunaan imbuhan me-, ber-, pe-, dan di- dan alomorf pada karangan deskripsi siswa.