e meng- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan k, g,
h, dan kh; serta vokal a, i, u, e, é, dan o. Konsonan k tidak diwujudkan, tetapi  disenyawakan  dengan  bunyi  nasal  dari  awalan  itu.
17
Seperti terdapat pada kata-kata:
Mengklaim me + klaim
Menggaruk me + garuk
Menghirup me + hirup
Mengkhayal me + khayal
Mengacak me + acak
Mengatur me + atur
Mengubah me + ubah
Mengekor me + ekor
Mengolah me + olah
f menge-  digunakan  pada  kata-kata  yang  hanya  bersuku  satu.  Seperti
terdapat pada kata-kata. Mengetik
me + tik Mengebom
me + bom Mengecat
me + cat Mengelas
me + las Mengetes
me + tes
18
Dalam  hal  ini  disarankan  untuk    tidak  menggunakan  bentuk- bentuk tersebut menjadi:
Mentik Membom
Mencat Melas
Mentes
17
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis..., ibid. hlm. 227
18
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis..., ibid. hlm. 227
Adapun aturan pengimbuhan dengan awalan me-  ini adalah: 1
Untuk  mendapatkan  makna  „melakukan  perbuatan  yang  disebut kata dasarnya’ awalan me- harus diimbuhkan pada kata dasar kata
kerja. Contoh: Tika membuka pintu.
2 Untuk mendapatkan makna „bekerja dengan alat yang disebut kata
dasarnya’  awalan  me-  harus  diimbuhkan  pada  kata  benda  yang menyatakan alat atau perkakas.
Contoh: Paman sedang menggergaji kayu
3 Untuk  mendapatkan  makna  „membuat  barang  yang  disebut  kata
dasarnya’  awalan  me-  harus  diimbuhkan  pada  kata  benda  yang menyatakan hasil olahan atau kerajinan.
Contoh: Adik menggambar dengan pensil.
4 Untuk  mendapatkan  makna  „bekerja  dengan  bahan  yang  disebut
kata  dasarnya’  awalan  me-  harus  diimbuhkan  pada  kata  benda yang menyatakan bahan.
Contoh: Tukang itu sedang mengecat rumah baruku. Mengapur
artinya „melakukan kerja dengan kapur sebagai alatnya’ 5
Untuk mendapatkan makna „memakan, meminum, atau mengisap’ awalan me- harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan
makanan atau minuman. Contoh: Kakek masih suka merokok.
6 Untuk  mendapatkan  makna  „menuju  arah’  awalan  me-  harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan empat atau arah. Contoh: Nelayan tidak dapat melaut pada musim seperti ini.
7 Untuk  mendapatkan  makna  „mengeluarkan’  awalan  me-  harus
diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan bunyi atau suara. Contoh: Kucing itu melompat sambil mengeong.
8 Untuk  mendapatkan  makna  „menjadi’  awalan  me-  harus
diimbuhkan pada kata sifat yang menyatakan warna, keadaan, atau situasi.
Contoh: Kondisi Ayah semakin memburuk.
9 Untuk  mendapatkan  makna  „menjadi  lebih  awalan  me-  harus
diimbuhkan pada kata sifat yang sudah diberi awalan per-. Contoh:  Peristiwa  itu  semakin  memperburuk  situasi  di  Beirut
Barat. 10
Untuk  mendapatkan  makna  „menjadi  seperti  atau  berlaku seperti’  awalan  me-  harus  diimbuhkan  pada  kata  benda  yang
dikenal dengan sifat khususnya. Contoh:  Pagi-pagi  sekali  calon  mahasiswa  sudah  menyemut  di
Senayan.
Menyemut artinya  „keadaannya  menjadi  seperti  semu  karena
banyaknya’ 11
Untuk  mendapatkan  makna  „menjadikan,  menganggap,  atau memeprlakukan seperti’ awalan me- harus diimbuhkan pada kata
benda yang sudah diberi awalan per-. Contoh: Jangan memperbudak kawan sendiri.
12 Untuk  mendapatkan  makna  „memperingati’  awalan  me-
digunakan pada beberapa kata bilangan. Contoh: Makan minum tidak perlu pada waktu meniga hari.
19
Meniga artinya „memperingati hari ketiga wafatnya seseorang.
b. Awalan ber-
Awalan  ber-    dalam  bahasa  Indonesia  berfungsi  sebagai  pembentuk kata  kerja  atau  kata  sifat.  Kata  kerja  yang  dibentuk  tidak  memiliki  objek
intransitif,  tapi  dapat  memiliki  pelengkap  atau  keterangan.  Karena  kata kerja  yang  dihasilkan  awalan  ber-  intransitif,  kata  kerja  itu  tidak  dapat
dipasifkan dengan awalan di- Awalan ber- mempunyai tiga macam alomorf yaitu:
a ber-
b be-
c bel-
Aturan penggunaannya adalah: a
ber-  digunakan  secara  umum,  yaitu  yang  tidak  dengan  be-  atau bel-,  seperti  pada  kata-kata:  Berlibur,  berguna,  berair,  bertiga,  dan
bersuami b
be- digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan r, seperti pada kata-kata: Beragam, beracun, berevolusi, berunding, berumah
Atau pada kata-kata yang suku pertamanya mengandung bunyi -er,  seperti  pada  kata-kata:  Bekerja,  beternak,  beserta,  beterbangan,
dan becermin.
19
Abdul  Chaer,  Tata  Bahasa  Praktis  Bahasa  Indonesia,  Jakarta:  Rineka  Cipta,  2006,  edisi Revisi, hlm. 225-231
c bel- digunakan hanya pada kata dasar ajar, sehingga menjadi belajar.
Contoh lain tidak ada.
20
Sedangkan  makna  yang  diperoleh  sebagai  hasil  pengimbuhan dengan awalan Ber- itu, antara lain:
1 Untuk  mendapatkan  makna  „mempunyai  atau  memiliki’  awalan
ber- harus diimbuhkan pada kata benda umum. Contoh: Anak itu sudah tidak berayah lagi.
Untuk  mendapatkan  makna  mempunyai  atau  memiliki awalan ber- dapat pula diimbuhkan pada:
a Kata benda berimbuhan
Contoh:  Negara  Republik  Indonesia  berpenduduk  190  juta orang.
b Gabungan kata benda
Contoh: Kami bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban. 2
Untuk  mendapatkan  makna  „memakai  atau  mengenakan’  awalan ber-  harus  diimbuhkan  pada  kata  benda  yang  menyatakan
pakaian atau perhiasan. Contoh: Orang yang berdasi itu bukan paman saya.
3 Untuk  mendapatkan  makna  „mengendarai,  menaiki,  atau
menumpang’  awalan  ber-  harus  diimbuhkan  pada  kata  benda yang menyatakan kendaraan atau alat angkutan.
Contoh: Setiap hari dia bersepeda ke pasar.
4 Untuk  mendapatkan  makna  „mengeluarkan  atau  menghasilkan’
awalan ber- harus diimbuhkan pada kata benda yang menyatakan zat.
Contoh: Bahan makanan ini cukup bergizi.
5 Untuk  mendapatkan  makna  „mempunyai  atau  memiliki’  awalan
ber- harus diimbuhkan pada kata benda umum. 6
Untuk  mendapatkan  makna  „mengusahakan  atau  melakukan seba
gai  mata  pencaharian’  awalan  ber-  harus  diimbuhkan  pada kata benda yang menyatakan bidang usaha.
Contoh: Banyak orang beternak ayam di daerah Bogor. 7
Untuk mendapatkan makna „memanggil, menyebut, atau menyapa’ awalan ber- harus diimbuhkan pada beberapa kata ganti dan kata
yang menyatakan tali perkerabatan. Contoh: Sejak dulu dia berkakak kepada saya.
8 Untuk mendapatkan makna ’melakukan atau mengerjakan’ awalan
ber- harus diimbuhkan pada: a.
Kata benda yang menyatakan kegiatan.
20
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis..., ibid. hlm,209-210.
Contoh: Kita harus berolah raga untuk menjaga  kesehatan. b.
Beberapa kata kerja Contoh: Di dalam gua itu dia bersemadi.
c. Sejumlah  bentuk  dasar  prakategonal  yang  menyatakan
tindakan. Contoh: Mereka berkelahi  di kelas kemarin.
9 Untuk  mendapatkan  makna  „merasakan,  mengalami,  atau  dalam
keadaan’  awalan  ber-  harus  diimbuhkan  pada  kata  sifat  yang menyatakan keadaan batin.
Contoh: Kalau kamu lulus ujian, saya pun ikut bergembira.
10 Untuk mendapatkan makna „kelompok atau himpunan’ awalan
ber- harus diimbuhkan pada kata bilangan utama. Contoh: Mereka berlima sudah berangkat.
21
c. Awalan per-
Awalan  pe-  termasuk  awalan  yang  produktif.  Pengimbuhannya dilakukan  dengan  cara  merangkaikannya  di  muka  kata  diimbuhinya.
Awalan pe-  mempunyai enam macam alomorf, yaitu pe-, pem-, pen- , peng-, dan penge-.
22
Aturan penggunaanya adalah: 1
pe-  digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan l, r, w, y, m, n, ng, dan ny, seperti terdapat padda kata-kata berikut:
Pelari kata dasar : lari
Perawat kata dasar : rawat
Pewaris kata dasar : waris
Peyakin kata dasar : yakin
Pemarah kata dasar : marah
Penanti kata dasar : nanti
Penyanyi kata dasar : nyanyi
Pengeri kata dasar : ngeri
2 pem- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan b, dan
p. konsonan b tetap diwujudkan; sedangkan konsonan p tidak
21
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis..., Ibid, hal.211-214
22
Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis..., Ibid, hal.266
diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi sangau dari awalan itu. Contoh:
Pemborong kata dasar : borong
Pemotong kata dasar : potong
3 pen-  digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan d dan t.
konsonan d tetap diwujudkan, sedangkan konsonan t tidak diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi sangau dari awalan itu. Contoh:
Pendaftar kata dasar : daftar
Penabrak kata dasar : tabrak
4 peny-  digunakan pada kata-kata yang di mulai dengankonsonan s,
konsonan s itu tidak diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi sangau dari awan itu. Contoh:
Penyelam kata dasar : selam
Penyiar kata dasar : siar
5 peng- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan konsonan k, kh,
h, g, serta vocal a, I, u, e, e, dan o, konsonana k tidak diwujudkan tetapi disenyawakan dengan bunyi sengau dari awalan itu, sedangkan
konsonan kh, h, g, serta vocal a, i, u, e, e, dan o, tetap diwujudkan. Contoh:
Pengibar kata dasar : kibar
Pengkhayal kata dasar : khayal
Penghitam kata dasar : hitam
Pengali kata dasar : gali
Pengikat kata dasar : ikat
Pengubah kata dasar : ubah
Pengembara  kata dasar : embara Pengobat
kata dasar : obat 6
penge- digunakan pada kata-kata yang hanya bersuku satu. Contoh: Pengetik
kata dasar : tik