Tabel 4.3 Tabel Ekstra Kurikuler
No Jenis Eksul
Keterangan 1
Pramuka 2
Paskibra 3
Sepak Bola 4
Foot Sal 5
Volly Ball 6
Basket 7
Badminton 8
Marawis Sumber
: Tata Usaha Madrasah Aliyah Annida Al Islamy Cengkareng Jak-Bar.
B. Deskripsi Data
Pada bagian deskripsi data ini, penulis akan menguraikan tentang frekuensi kesalahan pengunaan prefiks me, ber, pe, dan di dan
alomofnya dalam karangan deskripsi masing-masing siswa pada tiap-tiap kalimat. Setelah diketahui kesalahannya, data-data tersebut kemudian
dianalisis. Hasil analisis disajiakan dalam bentuk wacana deskripsi. Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil pekerjaan siswa dimaksud, dapat
diuraikan satu persatu di bawah ini:
Tabel 4.4 Kesalahan Penggunaan Prefiks dalam Karangan Deskripsi Siswa
Ahmad Milki Ayah
No Kalimat
Prefiks Perbaikan
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
1 Ayahku
adalah √
Ayahku adalah
seorang figur
yang patut di
contoh seorang
figur yang patut
dicontoh Jumlah
1 Keterangan
: 1.
Kesalahan penggunaan prefiks Me- 2.
Kesalahan penggunaan prefiks Mem- 3.
Kesalahan penggunaan prefiks Men- 4.
Kesalahan penggunaan prefiks Meny- 5.
Kesalahan penggunaan prefiks Meng- 6.
Kesalahan penggunaan prefiks Menge- 7.
Kesalahan penggunaan prefiks Ber- 8.
Kesalahan penggunaan prefiks Be- 9.
Kesalahan penggunaan prefiks Bel- 10.
Kesalahan penggunaan prefiks Pe- 11.
Kesalahan penggunaan prefiks Pem- 12.
Kesalahan penggunaan prefiks Pen- 13.
Kesalahan penggunaan prefiks Peny- 14.
Kesalahan penggunaan prefiks Peng- 15.
Kesalahan penggunaan prefiks Penge- 16.
Kesalahan penggunaan prefiks Di-
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan prefiks yang dilakukan oleh Ahmad Milki sebanyak satu kali, yaitu kesalahan
dalam penggunaan prefiks dengan kode 16. Kesalahan terletak pada paragraf ke-4 baris ke-1.
1. Kesalahan pengunaan prefiks di-
Paragraf ke-4 baris ke-1 ditemukan kesalahan prefiks di- dengan kode 16. Kutipan yang
terdapat pada paragraf keempat adalah “ Ayahku adalah seorang figur yang patut di contoh”.
Penggunaan kata di contoh pada kalimat di atas tidak benar karena di- sebagai imbuhan dilafalkan dan dituliskan serangakai dengan kata yang
diimbuhinya. Fungsi prefiks di- adalah membentuk kata kerja pasif, maka makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan
dari makna kata kerja aktif transitif, yakni kata kerja berawalan me- yang transitif.
Jadi kalimat yang benar adalah “Ayahku adalah seorang figur yang patut dicontoh”.