Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan
menulis yaitu kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dengan berfungsi
sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan kegiatan seseorang untuk
menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.
Di antara empat keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan tertinggi yang dimiliki oleh seseorang. Karena keterampilan
menulis didapat setelah seseorang mampu mendengar dan membaca. Seorang siswa di kelas tentunya belajar membaca dahulu sebelum dia belajar menulis.
B. Pengertian Menulis
Menulis merupakan “suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.”
3
Proses berpikir ini mencakup proses bagaimana ide-ide dimunculkan, dan difokuskan pada ide-ide tertentu yang relevan dan saling terkait.
Menurut Definisi Akademi Kepengarangan yang dikutip oleh Isah Cahyani menerangkan menulis atau mengarang adalah “Keseluruhan
rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan pikiran melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dapat dipahami tepat
3
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, h. 3.
seperti dimaksudkan oleh penulispengarang. ”
4
Sedangkan menurut Fred D. White mendefinisikan
“menulis adalah keterampilan dasar, bagian integral dari proses belajar dan sangat diperlukan untuk bisnis dan komunikasi
interpersonal yang melampaui informalitas setiap hari. ”
5
Jadi, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran, ide, atau perasaan yang diekspresikan seseorang melalui bahasa tulis
yang memiliki kesatuan-kesatuan bahasa untuk membentuk komunikasi kepada pembaca.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa keterampilan menulis merupakan bagian dari komponen keterampilan berbahasa, yaitu 1
keterampilan menyimak, 2 keterampilan berbicara 3 keterampilan membaca 4 keterampilan menulis. Keempat komponen itu sangat berkaitan
erat, yang dikuasai dengan cara berurutan. Karena setiap manusia menguasai keterampilan menyimak sejak kecil, sebelum pandai berbicara, setelah kata-
kata yang ia simak mulai diujarkan, maka ia menguasai keterampilan berbicara, lalu semakin besar ia mulai belajar membaca, jika sudah mahir,
maka ia akan belajar menulis. Maka keterampilan menulis memerlukan semua komponen keterampilan berbahasa agar mampu melakukan
keterampilan menulis. Adapun menurut Charles W. Bridges me
nyebutkan bahwa “menulis adalah petunjuk yang dihasilkan oleh penulis, gambaran secara kasar dari
4
Isah Cahyani, Bahasa Indonesia, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, h. 62.
5
Writing is a basic skill. It is integral to the learning process and indispensable for business and interpersonal communication beyond every day informality. Freed D. White, The
Writer Art, New York: Wadsworth, 1986, h. 25.
kertas. Di sini penulis harus berkosentrasi yang benar dalam menulis idenya. Ia tidak harus memperhatikan dengan masalah-masalah seperti menemukan
kata yang tepat, menyusun kembali kalimat atau paragraf atau memperbaiki yang salah dalam ejaan atau tanda baca.
”
6
Bagi seseorang yang sudah mahir menulis, ia mengalami bahwa keterampilan menulis tidak semata-mata datang dengan sendirinya, tetapi
dibutuhkan latihan dan praktik yang teratur, maka proses sangat dibutuhkan di dalamnya.
“Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung menjadi seorang
penulis .”
7
Dalam standar kompetensi keterampilan menulis juga terdapat tujuan-tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
1 Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis
dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis.
2 Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas
dalam tulisan 3
Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis
4 Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara
membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.
8
Maka dengan diletakkannya keterampilan menulis dalam kurikulum sebagai standar kompetensi, diharapkan tujuan-tujuan keterampilan menulis
tersebut bisa terwujud pada diri siswa MAN Cibinong Bogor.
6
Writing is the stage in which the writer produces a rough draft ot the paper. Here the writer should concentrate on actually writing his ideas. He sould not be concerned with such
matters as finding exactly the right word, restructing sentence or paragraphs, or correcting errors in spelling or punctuation. Charles W. Bridges dan Ronald F. Lunsford, Writing: Discovering
Form and Meaning California: Wadsworth, 1984, hlm. 7.
7
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, h. 9.
8
Ibid. h. 10.
C. Pengertian Drama