sebagai unsurnya dan dapat menimbulkan perhatian penonton, drama juga merupakan seni lakon atau pertunjukan yang menggabungkan seni sastra tulis
naskah drama dengan seni lainnya seperti seni musik, sehingga dapat merangsang gairah pemain serta menarik perhatian penonton.
“Drama juga disebut tidak lain dari pada Life Presented in Action atau hidup yang
dihidangkan dengan gerak.”
14
Pada dasarnya drama diciptakan untuk dipertunjukan. Berbeda dengan cerita yang ditulis untuk dibaca seperti novel, cerpen dan puisi. Untuk dapat
menangkap alur dalam drama perlu dibaca secara nyaring oleh beberapa orang sesuai dengan peran yang ada dalam naskah drama. Alur dalam drama
juga terputus-putus oleh adanya adegan dan babak.
D. Menulis Naskah drama
Menulis dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia “Membuat
huruf angka dsb dengan pena pensil, kapur,dsb atau melahirkan pikiran, perasaan seperti mengarang, membuat surat dengan tulisan.”
15
Menurut Jakob Sumarjo “kesenian adalah ekspresi seseoranag untuk berhubungan
dengan orang lain.”
16
Menulis naskah
drama merupakan
kegiatan kesenian
yang mengekspresikan drama secara tertulis. Yang membedakan sastra drama
dengan sastra lainnya yaitu teks drama menggunakan situasi bahasa dialog. Adapun langkah-langkah menulis naskah drama sebagai berikut:
14
Mbido Saleh, Sandiwara dalam Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung, 1967, h. 25.
15
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, Edisi keempat, h. 1497.
16
Jakob Sumarjo, Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1992, h. 3.
1. Mencari dan menentukan tema
2. Membuat garis besar cerita
3. Menentukan tokoh dan peran
4. Menentukan pola babak dan adegan
5. Mengembangkan dialog
17
Jadi, penulisan teks drama merupakan suatu proses kesenian yang utuh. Ada berbagai aspek yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam menulis sebuah
teks drama, yaitu penciptaan latar, penciptaan tokoh yang hidup, penciptaan konflik-konflik, dan penulisan adegan.
Selain itu penulisan teks drama juga harus memerhatikan tanda baca, dan kaidah penulisan naskah drama, yaitu :
1. Kalimat dialog menggunakan tanda petik “…..”
18
2. Nama tokoh ditulis sejajar dengan dialog
3. Petunjuk teknis keterangan ditulis dengan huruf yang berbeda atau diberi
dengan tanda kurung. Petunjuk teknis boleh diletakkan di awal, tengah atau akhir dialog.
Dapat disimpulkan bahwa menulis naskah drama adalah karya sastra yang merupakan cerita atau tiruan pelaku manusia hasil dari curahan ide,
gagasan, atau perasaan seorang penulis, yang disajikan dalam bentuk tulisan.
E. Unsur Instrinsik Naskah Drama