F. Analisis data dan Interpretasi Data
Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu pada saat pelaksanaan kegiatan dan analisis data yang terkumpul. Data yang
sudah terkumpul berupa non tes yaitu observasi, hasil wawancara, dan hasil jurnal. Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu
“penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi
atau daerah tertentu.”
12
Tahap analisa data tes dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, menyusunnya dalam satuan-satuan, dan mengkategorikannya. Kriteria
keberhasilan peningkatan belajar adalah terjadinya peningkatan belajar menulis naskah drama yang terlihat dari pengamatan telah menunjukan
bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai rencana dan siswa memperlihatkan peningkatan yang tinggi dalam belajar menulis naksah
drama. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran diukur dengan ketentuan KKM
mata pelajaran Bahasa Indonesia di MAN Cibinong-Bogor, yaitu 75. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dibuat empat level, yaitu:
1. Di bawah KKM yaitu 75 tingkat keberhasilan rendah
2. Sesuai KKM yaitu 75-80 tingkat keberhasilan sedang
3. Di atas KKM 81-85 tingkat keberhasilan tinggi
4. Di atas KKM 86-100 tingkat keberhasilan sangat tinggi.
12
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: SIC, 2001, Cet. II, h. 19.
G. Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama dengan Media Cerpen
Untuk melihat kemampuan siswa dalam menulis naskah drama dengan media cerpen, peneliti menentukan beberapa kriteria penilaian. Di
bawah ini adalah kriteria penilaian menulis naskah drama dengan menggunakan media cerpen:
Tabel 3.4 Format Penilaian Naskah Drama
No Nama Aspek Penilaian
Jumlah Kelengkapan
Aspek Formal
Naskah Drama
Keesesuaian Naskah
Drama dengan
Cerpen Kreativitas
Penggunaan EYD
J D B K P 5
– 25 5
– 25 5
– 25 5 -25
Keterangan: 1.
Kelengkapan aspek formal naskah drama 21-25
= Jika terdapat kelima aspek formal naskah drama yaitu judul J, dialog D, babak B, Kramagung K, prolog P.
16-20 = Jika terdapat empat aspek formal naskah drama
11-15 = Jika terdapat tiga aspek formal naskah drama
6-10 = Jika terdapat dua aspek formal naskah drama
1-5 = Jika terdapat satu aspek formal naskah drama
2. Kesesuaian naskah drama dengan cerpen
21-25 = Jika naskah drama sesuai dengan isi cerpen dan cerpen
terangkum semua dalam naskah drama. 16-20
= Jika naskah drama cukup sesuai dengan isi cerpen dan cerpen terangkum semua dalam naskah drama.
11-15 = Jika naskah drama cukup sesuai dengan isi cerpen namun
cerpen kurang lengkap dalam naskah drama 6-10
= Jika naskah drama kurang sesuai dengan isi cerpen dan cerpen kurang lengkap dalam naskah drama
1-5 = Jika tidak ada kesesuaian antara naskah drama dengan
cerpen. 3.
Kreativitas 21-25
= Jika sangat mampu mengembangkan cerpen dan berimprovisasi
16-20 = Jika mampu mengembangkan cerpen dan berimprovisasi
11-15 = Jika cukup mampu mengembangkan cerpen dan
berimprovisasi 6-10
= Jika kurang mampu mengembangkan cerpen dan berimprovisasi
1-5 = Jika tidak mampu mengembangkan cerpen dan
berimprovisasi 4.
Penggunaan EYD 21-25
= Jika tidak terdapat kesalahan dalam kaidah EYD 16-20
= Jika terdapat 1-5 kesalahan dalam kaidah EYD 11-15
= Jika terdapat 6-10 kesalahan dalam kaidah EYD
6-10 = Jika terdapat 10 kesalahan dalam kaidah EYD
1-5 = Jika terdapat 15 kesalahan dalam kaidah EYD
H. Pengembangan Perencanaan Tindakan