PELAKSANA TUGAS PLt WALIKOTA PROSEDUR PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS WALIKOTA

BAB III TINJAUAN TENTANG PELAKSANA TUGAS PLt WALIKOTA

A. PELAKSANA TUGAS PLt WALIKOTA

Istilah Pelaksana tugas atau yang selanjutnya disingkat dengan PLT adalah pegawai negeri sipil yang ditunjukdiperintahkan untuk sementara melaksanakan tugas dan jabatan struktural karena pejabatnya berhalangan tetap. 53 Pelaksana tugas Plt dalam administrasi Negara adalah pejabat yang menempati posisi jabatan yang bersifat sementara karena pejabat yang menempati posisi itu sebelumnya berhalangan atau terkena peraturan hukum sehingga tidak menempati posisi tersebut. Pelaksana Tugas ditunjuk oleh pejabat pada tingkat diatasnya dan umumnya menempati jabatan struktural dalam administrasi Negara, seperti kepala instansi pemerintahan. Meskipun demikian, istilah ini dipakai pula untuk jabatan publik seperti Gubernur dan BupatiWalikota. 54 Pelaksana Tugas Plt Walikota adalah pejabat yang menempati posisi Walikota yang bersifat sementara karena Walikota berhalangan atau melanggar peraturan hukum sehingga tidak menempati posisi tersebut dengan tujuan untuk menghindari kekosongan jabatan Walikota dalam Pemerintahan Kota. Dalam hal ini, Pelaksana Tugas Plt Walikota ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri atas usul Gubernur. 53 Pasal 1 angka 10 Peraturan Bupati Bantul Nomor 59 Tahun 2010. 54 http:id.wikipedia.orgwikiPelaksana_Tugas, diakses tanggal 31012014, jam 08.42. Universitas Sumatera Utara

B. PROSEDUR PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS WALIKOTA

Pelaksana Tugas Plt Walikota atau Pelaksana Tugas Kepala Daerah tingkat Pemerintahan Kota itu diangkat apabila Walikota yang bersangkutan meninggal dunia, mengundurkan diri, diberhentikan, atau karena berada dalam proses hukum maka diberhentikan sementara dinonaktifkan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Sebelum ada pejabat yang diangkat secara definitif, maka yang melaksanakan tugas walikota itu dinamakan Pelaksana Tugas Plt. Seperti yang terjadi pada saat ini di Pemerintahan Kota Medan, Wakil Walikota Medan diangkat menjadi Plt. Walikota Medan. 55 Latar belakang adanya Pelaksana Tugas plt Kepala Daerah atau Walikota terutama disebabkan karena adanya faktor masalah hukum yang dialami Kepala Daerah definitif sebagaimana yang diatur dalam Pasal 124 ayat 1 dan 3 dan Pasal 126 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang bunyinya; Pasal 124 ayat 1; 56 “Kepala Daerah danatau Wakil Kepala Daerah diberhentikan sementara oleh Presiden tanpa melalui usulan DPRD, apabila dinyatakan melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 lima tahun atau lebih berdasarkan putusan pengadilan.” 55 Hasil Wawancara dengan Kepala Biro Otonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara Tanggal 6 Februari 2014. 56 Pasal 124 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 22. Universitas Sumatera Utara Pasal 124 ayat 3; 57 “Menteri Dalam Negeri memproses pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat 1, berdasarkan putusan Pengadilan Negeri yang menyatakan Bupati danatau Wakil Bupati atau Walikota danatau Wakil Walikota terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, melalui usulan Gubernur. Pasal 126 ayat 1; 58 “Kepala Daerah danatau Wakil Kepala Daerah diberhentikan sementara oleh Presiden tanpa melalui usulan DPRD karena didakwa melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme,makar, danatau tindak pidana terhadap keamanan Negara.” Proses pemberhentian sementara Kepala Daerah danatau Wakil Kepala Daerah dilakukan apabila berkas perkara dakwaan melakukan tindak pidana korupsi, terorisme, makar danatau tindak pidana terhadap keamanan Negara telah dilimpahkan ke Pengadilan dan dalam proses penuntutan dengan dibuktikan register perkara. 59 Berdasarkan bukti register perkara, Presiden memberhentikan sementara Gubernur danatau Wakil Gubernur melalui usulan Menteri dalam Negeri sedangkan 57 Pasal 124 ayat 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 22. 58 Pasal 126 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 22. 59 Pasal 126 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 22. Universitas Sumatera Utara Bupati danatau Wakil Bupati, Walikota danatau Wakil Walikota diberhentikan oleh Menteri Dalan Negeri melalui usulan Gubernur. Sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 130 ayat 1 PP No.6 tahun 2005; 60 “Apabila Kepala Daerah diberhentikan sementara karena dinyatakan melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau lebih, tindak pidana terorisme, tindak pidana korupsi, makar danatau tindak pidana terhadap keamanan Negara, maka Wakil Kepala Daerah melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Daerah sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.” Bunyi pasal ini memberikan kewenangan secara atributif kepada Wakil Walikota untuk menjalankan tugas sehari-hari Walikota dalam menjalankan roda pemerintahan kota. Wakil Walikota tersebut diangkat menjadi Pelaksana Tugas Plt Walikota, seperti Plt. Walikota Medan, Plt. Walikota Pekan Baru, Plt. Walikota Pare-Pare. Pengangkatan Pelaksana Tugas Plt Walikota Medan bersifat normatif, artinya apabila Walikota definitif sudah berstatus terdakwa dengan dikeluarkannya nomor register perkara dan dilaporkan kepada Kementerian dalam negeri, kemudian Menteri Dalam Negeri memberhentikan sementara dengan mengeluarkan Surat Keputusan SK tentang Pemberhentian sementara dari Jabatan Walikota dan 60 Pasal 130 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 22. Universitas Sumatera Utara Penetapan Pelaksana Tugas Plt Walikota 61 . Surat Keputusan tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur kepada Pelaksana Plt Walikota sebagai tanda resmi penonaktifan Walikota definitf dan pendelegasian kewenangan dari Walikota kepada Pelaksana Tugas Plt Walikota untuk menjalankan tugas dan kewajiban sebagai Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan kota.

C. KEWENANGAN PELAKSANA TUGAS PLt WALIKOTA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA MEDAN

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi di Desa Ujung Gading Kabupaten Labuhan Batu Selatan)

3 146 64

Tinjauan Yuridis Hukum Administrasi Negara Terhadap Pemungutan Pajak Hotel Di Kota Rantau Prapat Berdasarkan Perda Kabupaten Labuhanbatu Nomor 6 Tahun 2011

7 173 98

Tinjauan Yuridis Terhadap Tugas dan Wewenang Lurah dalam Hal Pembuatan e-KTP Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi di Kelurahan Gedung Johor Kota Medan)

14 89 64

Tinjauan Yuridis Konvensi Jenewa IV Tahun 1949 Terhadap Negara-Negara Yang Berperang Menurut Hukum Internasional

1 76 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Izin Penebangan Pohon pada Dinas Pertamanan Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2002

3 72 71

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Pajak Hotel Dalam Hubungannya Dengan Peningkatan Pendapatan Daerah Kabupaten Karo Sesuai PERDA No. 28 Tahun 2009 (Studi Kasus Di Tanah Karo-Kabanjahe)

11 90 108

Tinjauan Yuridis Hukum Administrasi Negara Terhadap Pemungutan Pajak Hotel Di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2011

1 51 73

BAB II TINJAUAN UMUM PEMERINTAHAN DAERAH - Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan)

0 0 13