Rumusan Masalah Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas maka skripsi yang berjudul Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara Studi Pemerintah Kota Medan akan dibatasi pada permasalahannya sebagai berikut : 1. Bagaimana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004? 2. Bagaimana batas kewenangan Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan kota menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku? 3. Bagaimana perspektif Hukum Administrasi Negara terhadap peran Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam Pemerintahan Kota Medan?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah untuk dapat menemukan, mengembangkan serta menguji kebenaran ilmu pengetahuan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk: 1. Memahami bagaimana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah menurut Undang– Undang Nomor 32 Tahun 2004. 2. Memahami batas kewenangan Pelaksana Tugas PLt Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan kota menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku? Universitas Sumatera Utara 3. Memahami peran dan kendala Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam menjalankan roda Pemerintahan Kota Medan.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah: a. Secara teoritis Dalam penelitian ini di harapkan agar hasil penelitian nantinya dapat memberikan atauapun menambah pengetahuan terutama dalam Hukum Administrasi Negara mengenai peran Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam menjalankan roda pemerintahan kota. b. Secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan untuk memberikan gambaran dan menambahkan wawasan tentang peranan dan kewenangan seorang Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

D. Keaslian Penulisan

Adapun judul penulisan ini adalah Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara Studi Pemerintah Kota Medan, judul skripsi ini belum pernah ditulis dalam bentuk yang sama oleh Mahasiswa di Fakultas Hukum Sumatera Utara. Dengan demikian keaslian dari skripsi ini dapat di pertanggung-jawabkan secara ilmiah. Universitas Sumatera Utara

E. Tinjauan Kepustakaan

Dalam penelitian skripsi ini, penulis memberikan judul yaitu “Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas Plt Walikota dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara Studi Pemerintah Kota Medan ”. Sebelum penulis melanjutkan pembahasan, terlebih dahulu penulis mencoba memberikan beberapa penjelasan, pengertian secara umum dari judul skripsi ini, sekaligus memberikan penegasan demi mencegah kesimpangsiuran atau kekaburan dalam memahami tulisan ini. Pemerintah daerah adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah. 6 Wakil Kepala Daerah adalah wakil dari pucuk pimpinan kepala daerah di suatu wilayah pemerintahan. Sesungguhnya wakil kepala daerah mempunyai kedudukan yang setara dengan kepala daerah dalam menjalankan roda pemerintahan, terkecuali dalam penentuan kebijakan. 7 Walikota adalah pelaksana kebijakan daerah kota yang dibuat bersama DPRD Kota. Namun sebagai bagian dari pelaksana kebijakan pemerintah nasional, walikota juga pelaksana semua peraturan perundangan baik yang dibuat bersama dengan DPRD Kota, DPR, dan Presiden, Menteri maupun Gubernur. Semua peraturan perundangan yang sah harus dilaksanakan sebaik-baiknya oleh Walikota. 8 Pelaksana Tugas Plt adalah pejabat yang menempati posisi jabatan yang bersifat sementara karena pejabat yang menempati posisi itu sebelumnya 6 http:id.wikipedia.orgwikiPemerintah_daerah_di_Indonesia.htmldiakses tanggal 2811 2013, jam 07.23. 7 http:id.wikipedia.orgwikiWakil_kepala_daerah.html diakses tanggal 28112013, jam 07.51. 8 Hanif Nurcholis, Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Grasindo, Jakarta:2007, hal. 218. Universitas Sumatera Utara berhalangan atau terkena peraturan hukum sehingga tidak menempati posisi tersebut. 9 Pelaksana tugas Walikota adalah pejabat pengganti walikota yang melekat pada wakil walikota dikarenakan diberhentikannya walikota untuk menghindari kekosongan jabatan walikota, yang dalam hal ini pelaksana tugas walikota ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri atas usulan Gubernur. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 10 Pemerintahan kota adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Walikota dan DPRD Kota menurut asas otonomi daan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 11 Dekonsentrasi adalah pelimpahan kewenangan dari alat perlengkapan negara di pusat kepada instansi bawahan guna melaksanakan pekerjaan tertentu dalam 9 http:id.wikipedia.orgwikiPelaksana_Tugas.html diakses tanggal 28112013,jam 23.20. 10 Pasal 1 butir 2 Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. 11 Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Universitas Sumatera Utara penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah pusat tidak kehilangan kewenangannya karena instansi bawahan melaksanakan tugas atas nama pemerintah pusat. 12 Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah danatau desa dari pemerintah provinsi kepada KabupatenKota danatau desa serta dari pemerintah kepada kabupatenkota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. 13 Atribusi adalah pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat undang- undang kepada organ pemerintahan. 14 Delegasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan dari satu organ pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya. 15 Mandat terjadi ketika organ pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh organ lain atas namanya. 16

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi di Desa Ujung Gading Kabupaten Labuhan Batu Selatan)

3 146 64

Tinjauan Yuridis Hukum Administrasi Negara Terhadap Pemungutan Pajak Hotel Di Kota Rantau Prapat Berdasarkan Perda Kabupaten Labuhanbatu Nomor 6 Tahun 2011

7 173 98

Tinjauan Yuridis Terhadap Tugas dan Wewenang Lurah dalam Hal Pembuatan e-KTP Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi di Kelurahan Gedung Johor Kota Medan)

14 89 64

Tinjauan Yuridis Konvensi Jenewa IV Tahun 1949 Terhadap Negara-Negara Yang Berperang Menurut Hukum Internasional

1 76 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Izin Penebangan Pohon pada Dinas Pertamanan Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2002

3 72 71

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Pajak Hotel Dalam Hubungannya Dengan Peningkatan Pendapatan Daerah Kabupaten Karo Sesuai PERDA No. 28 Tahun 2009 (Studi Kasus Di Tanah Karo-Kabanjahe)

11 90 108

Tinjauan Yuridis Hukum Administrasi Negara Terhadap Pemungutan Pajak Hotel Di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2011

1 51 73

BAB II TINJAUAN UMUM PEMERINTAHAN DAERAH - Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan)

0 0 13