Mengenai pengertian atribusi, Indroharto mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan atribusi adalah pemberian wewenang pemerintah yang baru oleh suatu
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan baik yang dilakukan oleh original legislator ataupun delegated legislator.
84
Atribusi kewenangan terjadi apabila pendelegasian kekuasaan itu didasarkan pada amanat suatu konstitusi dan dituangkan dalam suatu peraturan pemerintah,
tetapi tidak didahului oleh suatu pasal dalam undang-undang untuk diatur lebih lanjut. Sedangkan dalam delegasi, kewenangan terjadi apabila pendelegasian
kekuasaan didasarkan pada amanat undang-undang dan suatu peraturan pemerintah yang sebelumnya diamanatkan dalam salah satu pasal undang-undang khususnya
dalam konsideran mengingat untuk di tindaklanjuti.
85
Atribusi digambarkannya sebagai pemberian kewenangan kepada suatu organ lain yang menjalankan kewenangan-kewenangan itu atas nama dan menurut
pendapatnya sendiri, tanpa si pemberi itu sendiri ditunjuk untuk menjalankan kewenangan-kewenangan itu. Jadi, pada delegasi terjadi penyerahan kewenangan
dari pihak yang sendiri memang telah ditunjuk untuk menjalankan kewenangan itu, sedang atribusi terjadi, pemberian kewenangan dari pihak yang sendiri tidak tanpa
ditunjuk untuk menjalankan kewenangan itu.
86
b. Teori Pelimpahan Kewenangan dengan Delegasi
Delegasi mengandung arti penyerahan wewenang dari pejabat yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah. Penyerahan ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya
kekuatan hukum seperti undang-undang atau peraturan hukum lainnya. Dengan
84
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, op.cit.,hal. 138
85
Agussalim Andi Gadjong, op.cit.,hal. 102
86
Ibid., hal. 103
Universitas Sumatera Utara
adanya delegasi maka ada penyerahan wewenang dari badan pemerintahan atau pejabat pemerintahan yang satu ke badan atau pejabat yang lainnya yang lebih
rendah kedudukannya.
87
Dalam delegasi selalu dituntut adanya dasar hukum pemberian delegasi karena untuk menarik kembali delegasi yang telah didelegasikan juga diperlukan peraturan
perundang-undangan yang sama. Wewenang yang diperoleh dari delegasi itu dapat pula disubdelegasikan kepada subdelegatoir. Untuk subdelegatoir ini berlaku sama
dengan ketentuan delegasi. Wewenang yang diperoleh dari atribusi dan delegasi dapat dimandatkan kepada organ atau pegawai-pegawai bawahan bilamana organ
atau pejabat yang secara resmi memperoleh wewenang itu tidak mampu melaksanakan sendiri wewenang tersebut.
88
HD. van Wijk berpendapat, bahwa pengertian dari delegasi adalah penyerahan wewenang pemerintah dari suatu badan atau pejabat pemerintahan kepada badan
atau pejabat pemerintahan lain. Selanjutnya van Wijk menjelaskan lebih lanjut, bahwa wewenang yang di dapat dari delegasi didelegasikan lagi kepada
subdelegetaris. Lebih lanjut ia mengungkapkan:
89
Bentuk delegasi yang biasa adalah bentuk dimana dalam instansi pertama suatu wewenang
pemerintahan yang
dilambangkan kepada
suatu lembaga
pemerintahan diserahkan oleh lembaga ini kepada lembaga pemerintahan yang lainnya. Namun, pihak yang didelegasikan juga kadang-kadang bisa
menyerahkan wewenang ini, sehingga kita dapat berbicara tentang subdelegasi. Untuk subdelegasi berlaku mutatis, peraturan yang sama seperti untuk delegasi.
87
Ibid., hal 104
88
Ibid.
89
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, op.cit.,hal. 138
Universitas Sumatera Utara
Delegasi adalah penyerahan kewenangan oleh organ yang hingga saat ini ditunjuk untuk menjalankannya kepada satu organ lain yang sejak saat itu
menjalankan kewenangan yang didelegasikan atas namanya dan menurut pendapatnya sendiri. Atribusi merupakan pemberian kewenangan kepada suatu
organ lain yang menjalankannya sebagai pemberian kewenangan kepada suatu organ lain yang menjalankan kewenangan-kewenangan itu atas nama dan menurut
pendapatnya sendiri sedangkan dalam delegasi terjadi penyerahan kewenangan dari pihak yang sendiri memang telah ditunjuk untuk menjalankan kewenangan itu
sedangkan pada atribusi terjadi pemberian kewenangan dari pihak sendiri tanpa ditunjuk untuk menjalankan kewenangan itu.
90
Dalam hal pelimpahan wewenang pemerintahan melalui delegasi tersebut terdapat syarat-syarat sebagai berikut:
91
1 Delegasi harus definitif dan pemberi delegasi tidak dapat lagi menggunakan
sendiri wewenang yang telah dilimpahkan itu. 2
Delegasi harus berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, artinya delegasi hanya dimungkinkan kalau ada ketentuan untuk itu dalam peraturan
perundang-undangan. 3
Delegasi tidak kepada bawahan, artinya dalam hubungan hierarki kepegawaian tidak diperkenankan adanya delegasi.
4 Kewajiban memberikan keterangan penjelasan, artinya delegasi berwenang
untuk meminta penjelasan tentang pelaksanaan wewenang tersebut. 5
Peraturan kebijakan, artinya delegan memberikan instruksi petunjuk tentang penggunaan wewenang tersebut.
90
Agussalim Andi Gadjong, op.cit.,hal. 106
91
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, op.cit.,hal. 139
Universitas Sumatera Utara
c. Teori Pelimpahan Kewenangan Dengan Mandat