penyelenggara pemerintahan daerah
20
. Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah kepala daerah dibantu oleh seorang wakil kepala daerah, yang masing-
masing untuk provinsi disebut wakiil gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati, dan untuk kota disebut wakil walikota.
1. Tugas dan Kewajiban Pemerintah Daerah
Berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi ikut ditentukan oleh kemampuan Kepala Daerah dalam membimbing, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
organisasi kearah pencapaian tujuan. Demikian pentingnya peranan pemimpin dalam organisasi, sehingga Stogdill meng
atakan “kepemimpinan adalah sarana pencapaian tujuan”
21
. Menurut Tjikroamidjojo, walaupun tugas Kepala Daerah cukup kompleks dan
diwarnai oleh karakteristik organisasi, namun terdapat tugas dan fungsi Kepala Daerah yang sifatnya universal karena selalu dilakukan oleh setiap pemimpin
organisasi, yaitu mengambil kebijaksanaan organisasi, menentukan arah dan pelaksanaan kebijaksanaan, menyelesaikan permasalahan yang dihadapi organisasi
pemerintahan, mengevaluasi tujuan organisasi dengan mengantisipasikan perubahan- perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat, mengkoordinasikan unit-unit kerja,
dan mengambil keputusan. Ateng Syafrudin mengatakan kepala daerah berperan sebagai pamong masyarakat, yang dapat memenuhi harapan masyarakat dibidang
ketentraman, ketertiban dan keamanan, agar masyarakat berada dalam suasana dan
20
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, LN Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.
21
J. Kaloh, Kepemimpinan Kepala Daerah : Pola Kegiatan, Kekuasaan, dan Perilaku Kepala Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Sinar Grafika, Jakarta: 2009, hal. 48.
Universitas Sumatera Utara
semangat kekeluargaan guna tercapainya kesejahteraan yang mengandung keadilan sosial, demi utuhnya kesatuan dan persatuan bangsa.
22
Dengan demikian, seorang pemimpin pemerintahan termasuk Kepala Daerah perlu memiliki kualitas kepemimpinan yang makin tinggi pula, dan tidak cukup jika
hanya mengandalkan intuisi semata.
23
Berhubung kabupatenkota adalah subsistem dari Sistem Pemerintahan Nasional maka Kepala Daerah mempunyai tugas dan fungsi utama yang beracu pada GBHN,
yakni terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila GBHN 1993.
24
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, tugas dan fungsi Kepala Daerah telah diatur dengan perautan pelaksana, yang apabila diidentifikasi, terdapat 2 dua kriteria
tugas dan kewajiban sebagai berikut.
25
a. Tugas AdministrasiManajerial
Tugas administrasimanajerial adalah tugas yang dilakukan Kepala Daerah dalam merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan, mengarahkan dan mengendalikan,
serta mengawasi jalannya organisasi kearah pencapaian tugas. Tugas tersebut meliputi hubungan kerja dengan seluruh instansi-instansi vertikal di daerah dan
semua perangkat daerah, mengusahakan terus-menerus agar semua peraturan perundang-undangan dan Peraturan Daerah dijalankan oleh instansi pemerintahan
serta pejabat-pejabat yang ditugaskan untuk itu dan mengambil segala tindakan yang dianggap perlu, mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah serta melaksanakan
segala tugas dan wewenang pemerintahan yang diberikan kepadanya sesuai dengan
22
Ibid.
23
Ibid.
24
Ibid.
25
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
peraturan perundang-undangan. Mengambil keputusan mengenai masalah-masalah yang berbeda-beda di lokasi yang berlainan, dengan kondisi yang beraneka ragam,
memberikan penjelasan pada sidang DPRD, konsultasi dengan pimpinan, komisi- komisi, fraksi dan anggota-anggota DPRD, rapat staf secara periodikinsidentil, rapat
koordinasi dan pertemuan konsultatif dengan unsur-unsur pemerintahan daerah. b.
Tugas Manajer Publik Sebagai manajer publik, Kepala Daerah mempunyai tugas menggerakkan
partisipasi masyarakat, membimbing, dan membina kehidupan masyarakat sehingga masyarakat ikut serta secara aktif dalam pembangunan. Secara operasional tugas
tersebut berbentuk pembinaan ketentraman dan ketertiban diwilayahnya sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah; mewakili daerahnya di dalam dan di
luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; serta memimpin penyelenggaraan pemerintahan
daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Setiap saat menerima tamu dari berbagai lapisan masyarakat, mengunjungi masyarakat daerah dalam
wilayahnya, menjadi penasihat, Pembina dan ketua kehormatan dari berbagai organisasi; menampung, menjelaskan masalah, pengaduan, dan sebagainya dari
masyarakat. Sesepuh, pamong dan pengayompelindung warga masyarakat di daerahnya; menjaga keselarasan dan keseimbangan kepentingan antara seluruh
lapisan mayarakat dan golongan di daerahnya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tugas, wewenang, dan
kewajiban Kepala Daerah adalah memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD, mengajukan rancangan
Perda, menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD,
Universitas Sumatera Utara
menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBN kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama, mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah,
mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakilinya sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan, serta
melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Mengacu pada pasal 27 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 bahwa
yang menjadi kewajiban Kepala Daerah adalah memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, memelihara ketentraman dan
ketertiban masyarakat, melaksanakan kehidupan demokrasi, menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan, menjaga etika dan norma
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, memajukan dan mengembangkan daya saing daerah, melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik,
melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah, menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua
perangkat daerah, dan menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah dihadapan Rapat Paripurna DPRD. Selain itu, seperti yang
dinyatakan dalam pasal 27 ayat 2 bahwa Kepala Daerah mempunyai kewajiban- kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
pemerintah, untuk gubernur disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri dan Kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk BupatiWalikota
sebanyak 1 satu kali dalam setahun, memberikan laporan keterangan
Universitas Sumatera Utara
pertanggungjawaban kepada DPRD dan menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Sementara itu, tugas wakil kepala daerah adalah membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan
pemerintahan daerah,
membantu Kepala
Daerah mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan
danatau temuan hasil pengawasan aparat pengawas, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial
budaya dan lingkungan hidup, instansi vertikal yang diimaksud adalah perangkat departemen yang mengurus urusan pemerintahan yang tidak diserahkan kepada
daerah dalam wilayah tertentu, dalam rangka dekonsentrasi, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi wakil kepala
daerah provinsi, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan danatau desa bagi wakil kepala daerah
kabupatenkota, memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah, melakukan tugas dan kewajiban
pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah, dan melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan.
26
Dalam melaksanakan tugasnya wakil kepala daerah bertanggungjawab kepada kepala daerah. apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya selama 6 bulan secara terus menerus dalam masa jabatannya, wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai habis
masa jabatannya.
27
26
Rozali Abdullah, Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung, Rajawali Pers, Jakarta: 2005. Hal. 31.
27
Hanif Nurcholis, Teori dan Praktik Pemerintahan Daerah dan Otonomi Daerah, Grasindo, Jakarta: 2007, hal. 213.
Universitas Sumatera Utara
2. Larangan Kepala Daerah