Pengertian Kewenangan KEWENANGAN PELAKSANA TUGAS PLt WALIKOTA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA MEDAN

di samping unsur-unsur lainnya, yaitu; hukum, kewenangan, keadilan, kejujuran, kebijaksanaan dan kebajikan. 67

1. Pengertian Kewenangan

Wewenangkewenangan inggris: authority competence ; Belanda: gezag bevoegdheid adalah kekuasaan dan kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan hubungan-hubungan hukum. Dengan adanya wewenang yang didapatkan secara legal tersebut maka segala tindakan dan hubungan hukum publik yang dimiliki seorang pejabat publik itu berkatagori legalsah. 68 HD. Stout mengatakan: 69 Wewenang merupakan pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan, yang dapat dijelaskan sebagai keseluruhan aturan yang berkenaan dengan perolehan dan penggunaan wewenang pemerintahan oleh subyek hukum publik di dalam hubungan hukum publikā€ Sementara menurut FPCL. Tonnaer: 70 Kewenangan pemerintahan dalam kaitan ini dianggap sebagai kemampuan untuk melaksanakan hukum positif dan dengan begitu, dapat diciptakan hubungan hukum antara pemerintah dengan warga negara. Menurut George R. Terry, menjelaskan bahwa wewenang merupakan hak jabatan yang sah untuk memerintahkan orang lain bertindak dan untuk memaksa pelaksanaannya. Dengan wewenang, seseorang dapat mempengaruhi aktifitas atau 67 http:sonny-tobelo.blogspot.com201101teori-kewenangan.html diakses Tanggal 10022014, jam 01.04 wib. 68 http:dadangnurmawan.blogspot.com201107kontroversi-plt-walikota- bekasi.htmldiakses tanggal: 03022014, jam 06.36 wib. 69 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, op.cit.,hal. 136. 70 Ibid. Universitas Sumatera Utara tingkah laku perorangan dan grup. Sedangkan Mac Iver R.M, wewenang merupakan suatu hak yang didasarkan pada suatu pengaturan sosial, yang berfungsi untuk menetapkan kebijakan, keputusan, dan permasalahan penting dalam masyarakat. 71 Soerjono Soekanto, bila orang-orang membicarakan tentang wewenang, maka yang dimaksud adalah hak yang dimiliki seseorang atau sekelompok. Max Weber, wewenang adalah sebagai kekuasaan yang sah. 72 S.F. Marbun, menyebutkan wewenang mengandung arti kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum publik, atau secara yuridis adalah kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang yang berlaku untuk melakukan hubungan-hubungan hukum. Wewenang itu dapat mempengaruhi terhadap pergaulan hukum, setelah dinyatakan tegas wewenang tersebut sah, baru kemudian tindakan pemerintahan mendapat kekuasaan hukum rechtskracht. 73 Kewenangan memiliki kedudukan penting dalam kajian Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara. Begitu pentingnya kewenangan ini, maka konsep itu dikatakan sebagai hal yang paling penting dalam Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara. Selain hal tersebut dalam kewenangan terdapat hak dan kewajiban yang harus dijalankan. P. Nicolai mengatakan: 74 Kemampuan untuk melakukan tindakan hokum tertentu yaitu tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum, dan mencakup mengenai timbul dan lenyapnya akibat hukum. Hak berisi kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu atau menurut pihak lain untuk melakukan 71 http:dedetzelth.blogspot.com201305pengertian-dan-kewenangan-pemerintahan html diakses tanggal: 03022014, jam 07.26 wib. 72 Ibid., 73 http:www.bppk.depkeu.go.idwebpegawaiattachments638_Sumber20Kewenangan.pdf diakses tanggal 03022014, jam 07.20 wib. 74 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, op.cit.,hal. 136. Universitas Sumatera Utara tindakan tertentu, sedangkan kewajiban memuat keharusan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu. Menurut Bagir Manan, wewenang dalam bahasa hukum tidak sama dengan kekuasaan macht. Kekuasaan hanya menggambarkan hak untuk berbuat atau tidak berbuat. Dalam hukum, wewenang sekaligus berarti hak dan kewajiban rechten en plichten. Dalam kaitan dengan otonomi daerah, hak mengandung pengertian kekuasaan untuk mengatur sendiri zelfregelen dan mengelola sendiri zelfbesturen, sedangkan kewajiban secara horizontal berarti kekuasaan untuk menyelenggarakan pemerintahan sebagaimana mestinya. Vertikal berarti kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan dalam satu tertib ikatan pemerintahan secara keseluruhan. 75 Dalam arti sosiologis, kekuasaan merupakan suatu kemampuan individu atau kelompok untuk melaksanakan kemauannya meskipun harus menghadapi pihak lain yang menentangnya. Kemampuan untuk dapat melaksanakan keinginan tersebut disebabkan oleh kekuatan fisik, keunggulan psikologis atau kemampuan intelektual. Kekuasaan seseorang akan bertambah apabila ia mendapat sambutan dari suatu kelompok yang penuh pengabdian untuk mewujudkan tujuannya. Akar kekuasaan adalah hasrat untuk mendominasi pihak lain dan menundukkan mereka dibawah pegaruhnya. 76 Dalam kerangka negara hukum wewenang pemerintah berasal dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain kewenangan hanya diberikan oleh Undang-Undang dimana pembuat Undang-Undang dapat memberikan 75 Ibid.,hal. 137 76 http:www.bppk.depkeu.go.idwebpegawaiattachments638_Sumber20Kewenangan.pdf , diakses tanggal 03022014, jam 07.20 wib Universitas Sumatera Utara wewenang pemerintah, baik kepada organ pemerintah maupun kepada aparatur pemerintahan. 77 Berbeda dengan pemikiran barat yang mengandung makna bahwa kewenangan adalah kemampuan dari seseorang atau kelompok yang memiliki kekuasaan. Dalam konsep Islam, manusia adalah mandataris khalifah yang ada dimuka bumi sehingga wewenang mutlak ada pada Allah. Manusia hanya pengemban amanah dari Allah. Dalam Hukum Islam digariskan kaidah bahwa adanya penguasa yang berwenang sebagai penanggungjawab dan pengatur pemerintah merupakan keharusan. 78 Dalam era reformasi, kewenangan pemerintah dalam ajaran Islam wajib pula digunakan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penguasa berkewajiban meniadakan jurang pemisah antara kaya dan miskin. Dengan demikian, semua wewenang dari pemerintah harus bertumpu pada prinsip dasar yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. 79

2. Sumber dan Cara Memperoleh Kewenangan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi di Desa Ujung Gading Kabupaten Labuhan Batu Selatan)

3 146 64

Tinjauan Yuridis Hukum Administrasi Negara Terhadap Pemungutan Pajak Hotel Di Kota Rantau Prapat Berdasarkan Perda Kabupaten Labuhanbatu Nomor 6 Tahun 2011

7 173 98

Tinjauan Yuridis Terhadap Tugas dan Wewenang Lurah dalam Hal Pembuatan e-KTP Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi di Kelurahan Gedung Johor Kota Medan)

14 89 64

Tinjauan Yuridis Konvensi Jenewa IV Tahun 1949 Terhadap Negara-Negara Yang Berperang Menurut Hukum Internasional

1 76 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Izin Penebangan Pohon pada Dinas Pertamanan Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2002

3 72 71

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Pajak Hotel Dalam Hubungannya Dengan Peningkatan Pendapatan Daerah Kabupaten Karo Sesuai PERDA No. 28 Tahun 2009 (Studi Kasus Di Tanah Karo-Kabanjahe)

11 90 108

Tinjauan Yuridis Hukum Administrasi Negara Terhadap Pemungutan Pajak Hotel Di Kota Medan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2011

1 51 73

BAB II TINJAUAN UMUM PEMERINTAHAN DAERAH - Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Dalam Pemerintahan Kota Menurut Hukum Administrasi Negara (Studi Pemerintah Kota Medan)

0 0 13