Metode Analisis Data Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuisioner oleh responden yang telah disusun oleh peneliti, serta pengamatan secara langsung. Data primer yang diambil meliputi penggunaan input, biaya input, jumlah produksi kopi Arabika dan data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian Humbang Hasundutan, BPS Sumatera Utara, BPS Humbang Hasundutan, dan dinas-dinas lain yang terkait dengan penelitian ini, serta literatur, buku-buku, atau media lainnya yang mendukung penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis 1 dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis fungsi Cobb-Douglas dengan menggunakan alat analisis regresi berganda dengan bantuan alat analisis data kuantitatif dengan persamaan sebagai berikut : Y = aX1 b1 X2 b2 X3 b3 …..Xn bn e u Agar fungsi produksi dapat ditaksir dengan menggunakan metode kuadrat terkecil MKT, maka perlu di-transformasikan ke dalam bentuk fungsi linier sebagai berikut : LnY = ln a + b1 Ln X1 + b2 Ln X2 + b3 Ln X3 + b4 Ln X4 + b5 Ln X5+ e u Bila fungsi Cobb Douglass tersebut dinyatakan oleh hubungan Y dan X, maka: Y = f X1,X2,…,Xn Universitas Sumatera Utara Keterangan : Y = Produksi kg X1 = Bibit batang X2 = Pupuk kg X3 = Pestisida ltr X4 = Tenaga Kerja HKO X5 = Lahan Ha a,b = Besaran yang akan diduga e = Bilangan natural 2,718 u = Kesalahan Untuk menguji hipotesis 2 dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis sebagai berikut: Analisis Biaya Pengeluaran yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali masa tanam terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh petani yang tidak tergantung pada besarnya output yang dihasilkan.Biaya variabel diartikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh output yang dihasilkan. Kedua biaya tersebut jika dijumlahkan akan menghasilkan biaya total. Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung seluruh biaya digunakan rumus : TC = FC + VC Dimana : TC = Total cost FC = Fixed Cost VC = Variabel Cost Analisis Pendapatan Menurut Soekartawi 1995, penerimaan dalam usahatani merupakan perkalian antara produksi fisik dengan harga jual atau harga produksi. Sedangkan menurut Boediono 1995, penerimaan total total revenue adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan output-nya. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: TR = Q x P Keterangan: TR = Penerimaan total Rp Q = Jumlah produksi yang dihasilkan kg P = Harga Rp Penerimaan yang diperoleh oleh petani merupakan hasil produksi dikalikan dengan harga produk yang diterima petani. Sedangkan pendapatan petani adalah hasil pengurangan total penerimaan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali masa tanam. Untuk menghitung jumlah pendapatan petani digunakan rumus : Universitas Sumatera Utara π = TR –TC Dimana: π = Pendapatan petani TR = Total Revenue TC = Total Cost Pendapatan petani dinyatakan lebih besar apabila usahatani yang dilakukan efisien, dalam artian penggunaan faktor produksi menggunakan biaya minimal untuk menghasilkan produksi kopi yang maksimal. Karena keberhasilan petani tidak hanya diukur dari besarnya hasil produksi, akan tetapi juga dilihat dari besarnya biaya dalam proses proses selama produksi berlangsung. Hal ini dikarenakan dalam proses produksi sangat menentukan pedapatan bersih petani. Sedangkan untuk menguji Hipotesis 3 dilakukan dengan menggunakan analisis finansial yaitu Net BC, NPV, dan IRR sebagai berikut: Net BC BC ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil output yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C cost. Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B benefit. Universitas Sumatera Utara Apabila net BC 1, maka usahatani kopi layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net BC 1, maka usahatani tidak layak untuk dilaksanakan. Dimana: Bt = Benefit usahatani pada tahun t Ct = Biaya usahatani pada tahun t n = Umur ekonomis t = Jangka waktu tahun ke I = Investasi Awal usaha i = Tingkat suku bunga yang berlaku Net Present Value NPV NPV merupakan manfaat yang diperoleh pada suatu masa proyek yang diukur pada tingkat suku bunga tertentu. Bila NPV 0, maka usahatani tersebut layak. Dimana : NPV = Nilai uang sekarang dan waktu tertentu Bt- Ct = Pendapatan bersih pada tahun t i = Tingkat suku Bunga yang berlaku t = Jangka waktu tahun ke I = Investasi awal usaha Universitas Sumatera Utara Internal Rate of Return IRR Internal rate of return IRR adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Rumusnya sebagai berikut: Bila IRR ≥ i maka usahatani dikatakan layak Bila IRR ≤ i maka usahatani dikatakan tidak layak 3.5. Defenisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Defenisi

Dokumen yang terkait

Hubungan KetinggianTempat, Kemiring Lereng Terhadap Produksi Kopi Arabika Sigarar Utang Pada Bebagai Jenis Tanah di Kecamatan Lintong Nihuta

1 34 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Ateng Arabika (Cofeea arabicaL.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

2 44 64

Evaluasi Lahan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 72 89

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika ( Coffea arabica ) di Dusun Paman Similir Desa Telagah Kecamatan Sel Bingei Kabupaten Langkat

1 52 58

Distribusi Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Petani Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

1 48 116

Analisis Finansial dan Kontribusi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

2 52 159

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffee sp.), Kentang (Solanum tuberosum L.), dan Kubis (Brassica oleraceae L.), Jeruk (Citrus sp.) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

0 40 116

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

10 44 101

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KOPI ARABIKA (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) SKRIPSI

0 0 13

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

1 2 78