5.1.2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan petani merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pembangunan pertanian. Kemampuan petani dalam mengelola usahataninya
sebagian besar ditentukan oleh tingkat pendidikannya, baik pendidikan bersifat formal maupun non formal. Pendidikan petani yang lebih baik akan
memungkinkan petani untuk mengambil langkah yang bijaksana dalam bertindak atau mengambil keputusan serta memungkinkan petani untuk mempelajari dan
menerapkan teknologi baru dalam pengembangan usahataninya. Untuk mengetahui lebih rinci tingkat pendidikan dari petani kopi responden dapat dilihat
pada Tabel 10.
Tabel 10.Tingkat Pendidikan Petani Kopi Responden di Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, 2014.
No. Tingkat Pendidikan Jumlah orang
Persentase
1 SD Sekolah Dasar
2 3,3
2 SMP Sekolah Menengah Pertama
15 25
3 SMA Sekolah Menengah Atas
42 70
4 S1 Strata 1
1 1,6
Total 60
100,00
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2014 Lampiran 1
Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa tingkat pendidikan petani responden tergolong sedang yaitu rata-rata pada tingkat SMA dengan jumlah 42 orang atau
70 dari besar sampel. Hal ini berarti bahwa pengetahuan petani responden tergolong sedang dalam menerima teknologi baru.
5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga petani kopi didaerah penelitian ini mempunyai kisaran 1-10 orang dengan rata-rata jumlah tanggungan keluarga 4 orang. Petani
yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih besar dari 50 memiliki arti yang cukup penting dalam berusahatani kopi karena menggambarkan besarnya
Universitas Sumatera Utara
sumbangan tenaga keluarga terhadap kegiatan usahatani kopi, dan mengurangi pemakaian tenaga kerja luar keluarga. Jumlah anggota keluarga petani juga akan
mempengaruhi tingkat pendapatan dan kesejahteraan keluarga petani.
5.1.4. Pengalaman Berusahatani
Pengalaman berusahatani akan berpengaruh terhadap pola pengelolaan usahataninya. Pada umumnya petani yang berpengalaman dalam usahatani kopi
lebih terampil dalam melakukan aktivitas usahataninya. Adapun pengalaman berusahatani kopi responden di dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 11
berikut:
Tabel 11. Pengalaman Berusahatani Kopi di Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan.
No Pengalaman Berusahatani tahun
Jumlah orang Persentase
1 1 - 10
19 31,6
2 11 –
20 16
26,6 3 21
– 30
12 20
4 30 13
21,6
Total 60 100,00
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2014 Lampiran 1
Pengalaman berusahatani kopi para petani berkisar antara 1-35 tahun dengan rata- rata 20 tahun. Berdasarkan kisaran pengalaman berusahatani jika dibandingkan
dengan umur ekonomis kopi 10 tahun maka diketahui bahwa ada beberapa petani yang melakukan penanaman kopi lebih dari 1 kali. Pengalaman
berusahatani kopi ini akan membantu petani dalam mengambil keputusan dalam usahataninya.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Tingkat Produksi Kopi di Daerah Penelitian