BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penghasil devisa, sumber
pendapatan petani, penghasil bahan baku industri, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan wilayah. Pemerintah telah menetapkan komoditas utama yang
menjadi prioritas pengembangan dalam beberapa tahun kedepan, lima di antaranya adalah komoditas pertanian. Satu di antara komoditas pertanian tersebut
adalah kopi Soemarno dkk, 2009. Tanaman kopi selain diekspor ke negara lain juga dikonsumsi oleh penduduk di
Indonesia. Konsumsi kopi mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya taraf hidup dan pergeseran gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia,
sedangkan dari sisi produksi kopi di Indonesia cenderung berfluktuasi. Padahal seharusnya dengan meningkatnya konsumsi kopi di Indonesia harus diikuti
dengan peningkatan produksi kopi yang seimbang . Dari total produksi, sekitar 67 kopi Indonesia diekspor sedangkan sisanya
33 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah sebesar 500
gramkapitatahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari AEKI tingkat konsumsi kopi di Indonesia pada tahun 2012 telah mencapai 900 gramkapitatahun, data
dapat dilihat pada tabel 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Data Konsumsi, Produksi, dan Produktivitas Kopi Indonesia
No Tahun Jumlah
Penduduk jiwa
Kebutuhan Kopi
Kilogram Konsumsi Kopi
Kgkapitatahun Produksi
KgKapita tahun
Produktivitas Ton Ha
1
2010 237,000,000 190,000,000
0.80 2,89
0,56
2
2011 241,000,000 210,000,000
0.87 2,63
0,49
3 2012 245,000,000
230,000,000 0.94
3,05 0,57
4
2013 249,000,000 250,000,000
1.00 2,92
0,54
5
2014 253,000,000 260,000,000
1.03 2,91
0,54
Sumber : Asosiasi Eksportir Dan Industri Kopi Indonesia
Keterangan: Estimasi
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat jumlah konsumsi kopi di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Sementara jumlah produksi kopi di
Indonesia mengalami kenaikan dan penurunan. Namun meskipun produksi kopi berfluktuasi atau cenderung tidak stabil tetapi jumlah ini sudah mampu memenuhi
kebutuhan konsumsi kopi Indonesia. Jika dilihat dari data yang diperoleh konsumsi kopi yang dibutuhkan Indonesia pada tahun 2010 sebesar 0,80 kg
kapitatahun dengan tingkat produksi 2,89 kgkapitatahun serta tingkat produktivitas sebesar 0,56 tonHa. Dalam hal ini terjadi ketidakseimbangan
antara kenaikan jumlah konsumsi dan produksi kopi jika dibandingkan dengan tingkat produktivitas usahatani kopi yang menurun.
Terjadinya peningkatan konsumsi kopi didalam negeri seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tetapi kenaikan konsumsi kopi Indonesia juga
disebabkan permintaan Negara-Negara konsumen yang mengalami kenaikan. Menurut Konsultan
International Coffee Organization
ICO yaitu PA Marketing International, memperkirakan bahwa pertumbuhan konsumsi kopi
global dalam periode 2005 -2015 meningkat 35,5.
Universitas Sumatera Utara
Peluang dan prospek kopi arabika di pasaran baik skala nasional maupun ekspor sangat menjanjikan, sehingga pengembangan produksi kopi arabika di sejumlah
daerah di Indonesia harus didukung sepenuhnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BPS mencatat nilai ekspor komoditi kopi naik 27,9 dari
US113,2 juta menjadi US282,2 juta pada kuartal I 2011 dibanding periode yang sama di 2010. Sebagian besar tujuan ekspor kopi arabika adalah Negara-
negara Eropa, Jepang dan Amerika Serikat seperti gerai kopi Starbucks. Peningkatan ekspor kopi Indonesia, dapat mendukung percepatan perluasan areal
tanam serta peningkatan jumlah produksi, terutama untuk kopi Arabika di beberapa sentra produksi kopi di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara,
Lampung, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Sulawesi. Di Sumatera utara terdapat beberapa kabupaten yang berusahatani kopi, salah
satunya adalah kabupaten Humbang Hasundutan. Hampir diseluruh daerah Kabupaten Humbang Hasundutan baik Kecamatan dan desanya berusahatanikan
kopi. Hal ini mengingat dari segi lingkungan tanah, iklim, ketinggian tempat dan suhu yang mendukung pertumbuhan kopi.
Berikut adalah data Luas areal tanaman dan produksi perkebunan kopi Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2008-2012, dapat dilihat pada tabel:
Tabel 2. Data Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2008-2012.
No Tahun
Luas Tanaman Ha Produksi ton
1 2008
7.540,00 6.234,38
2
2009 7.006,50
5.506,30
3
2010 7.089,50
5.680,10
4
2011 11.221,30
5.934,62
5 2012
11.248,30 5.981,82
Sumber : Data Statistik Perkebunan Sumatera Utara , 2013.
Universitas Sumatera Utara
Luas areal tanaman kopi di Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2008- 2012 mengalami peningkatan luas tanam yaitu mulai dari 7.540 Ha tetapi pada
tahun 2009 terjadi penurunan luas lahan kopi, dalam kenyataan dilapangan luas areal tanaman kopi sampai saat ini semakin meningkat. Tidak hanya luas areal
kopi yang semakin meningkat, produksi kopi pun mengalami kenaikan dan penurunan jumlah kopi. Dengan kata lain produktifitas kopi di kabupaten
Humbang Hasundutan setiap tahunnya tidak stabil. Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat diketahui bahwa kabupaten Humbang
Hasundutan merupakan salah satu penghasil kopi. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel luas lahan dan produksi tanaman kopi diatas. Meskipun tingkat produksi dan
luas areal tanam kopi tidak stabil setiap tahunnya, tetapi diharapkan permintaan terhadap tanaman kopi tetap tinggi terutama bagi negara-negara pengimpor kopi.
Tetapi walaupun permintaan terhadap kopi tinggi mengapa produktivitas kopi di Indonesia masih rendah, apakah petani mengalami kerugian dalam menjalankan
usahataninya sehingga produktivitas menurun atau apakah ada faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas usahatani kopi. Karena jika diamati
permintaan kopi yang tinggi serta harga kopi yang tinggi seharusnya jumlah produksi akan meningkat. Kondisi yang demikian mempengaruhi pendapatan
petani kopi serta kopi Indonesia dapat kehilangan daya saing. Dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini
mengingat peranan kopi yang penting bagi pendapatan petani kopi dan sumber devisa bagi negara.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Identifikasi Masalah