Landasan Teori Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2.2. Landasan Teori

Menurut Rahim dan Diah 2008 usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih, dan pestisida dengan efektif, efisien, dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat. Soekartawi 2002, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan korbanan produksi. Faktor produksi memang sangat menentukan besar-kecilnya produksi yang diperoleh. Faktor produksi lahan, modal untuk membeli bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja dan aspek manajemen adalah faktor produksi yang terpenting. Hubungan antara faktor produksi input dan produksi output biasanya disebut dengan fungsi produksi atau faktor relationship. Menurut Mubyarto 1986 dan Soekartawi 1987, biaya usaha tani dibedakan menjadi: Biaya tetap fixed cost: biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Yang termasuk biaya tetap adalah sewa tanah, pajak, dan penyusutan alat pertanian. Biaya tidak tetap variable cost: biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, seperti biaya saprodi tenaga kerja, pupuk, pestisida, dan bibit. Menurut Suratiyah 2006 pendapatan dan biaya usahatani ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari umur petani, pendidikan, Universitas Sumatera Utara pengetahuan, pengalaman, keterampilan, jumlah tenaga kerja, luas lahan dan modal. Faktor eksternal berupa harga dan ketersedian sarana produksi. Soekartawi 2003, mengemukakan bahwa pendapatan dibagi menjadi dua bagian yaitu: Pendapatan Kotor Penerimaan usahatani adalah nilai produksi total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual, dikonsumsi oleh rumah tangga petani, dan disimpan digudang pada akhir tahun. Sedangkan Pendapatan bersih usahatani adalah selisih antara pendapatan kotor usahatani dengan biaya produksi seperti upah buruh, pembelian bibit, pestiisida dan pupuk yang digunakan oleh usahatani. Pendapatan keluarga yang diperoleh petani berasal dari pendapatan bersih dijumlahkan dengan biaya tenaga kerja dalam keluarga. Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur penerimaan dan pengeluaran dari usahatani tersebut. Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan pengeluaran atau biaya yang dimaksudkan sebagai nilai penggunaan sarana produksi dan lain- lain yang dikeluarkan pada proses produksi tersebut Ahmadi, 2001. Untuk menganalisa layak atau tidaknya usahatani yang dijalankan oleh petani kopi dapat dilihat melalui kriteria investasi. Berikut adalah beberapa kriteria yang sering digunakan dalam analisis kelayakan finansial adalah NPV Net Present Value , Net Benefit Cost BC dan IRR Internal Rate of Return: Net Present Value NPV Net Present Value NPV sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang present value dari selisih antara benefit manfaat dengan cost biaya pada discount rate Universitas Sumatera Utara tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit manfaat dibandingkan dengan costbiaya. NPV adalah kriteria investasi yang banyak digunakan untuk mengukur apakah proyek feasible atau tidak. Rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut: NPV Bila nilai NPV ≥ 0 maka usahatani dikatakan layak. Bila nilai NPV = 0 maka usahatani tersebut dapat mengembalikan sebesar cost of capital discount rate. Net Benefit Cost Rasio Benefit BC Net BC adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net BC ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat benefit yang diperoleh dari biaya cost yang dikeluarkan. Apabila net BC 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net BC 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus Net Benefit Cost Rasio Benefit BC dapat dilihat sebagai berikut: Indikator NET BC adalah : - Jika Net BC 1, maka usahatani layak go untuk dilaksanakan - Jika Net BC 1 maka usahatani tdk layak not go untuk dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara Internal Rate of Return IRR Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerimamenolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan. Rumusnya sebagai berikut: Bila IRR ≥ i maka usahatani dikatakan layak Bila IRR ≤ i maka usahatani dikatakan tidak layak

2.3. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Hubungan KetinggianTempat, Kemiring Lereng Terhadap Produksi Kopi Arabika Sigarar Utang Pada Bebagai Jenis Tanah di Kecamatan Lintong Nihuta

1 34 94

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Ateng Arabika (Cofeea arabicaL.) di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

2 44 64

Evaluasi Lahan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 72 89

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Arabika ( Coffea arabica ) di Dusun Paman Similir Desa Telagah Kecamatan Sel Bingei Kabupaten Langkat

1 52 58

Distribusi Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Petani Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

1 48 116

Analisis Finansial dan Kontribusi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Paraduan Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir

2 52 159

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffee sp.), Kentang (Solanum tuberosum L.), dan Kubis (Brassica oleraceae L.), Jeruk (Citrus sp.) di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir

0 40 116

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) Studi Kasus: Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun

10 44 101

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KOPI ARABIKA (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan) SKRIPSI

0 0 13

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

1 2 78