13
1 Kelancaran Fluency, adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan, meliputi: mempunyai pendapat, bebas dalam berpikir, percaya
diri, dan panjang akal. 2 Keluwesan Flexibility, adalah kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah, meliputi: mampu menghasilkan suatu ide, mempunyai inisiatif, mandiri
atau kerja keras, mencari pengalaman baru. 3 Keaslian Originality, kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan
cara-cara yang asli, meliputi: memberikan respon untuk sesuatu hal, mempunyai daya imajinasi yang aktif.
4 Keterperincian Elaboration, adalah kemampuan menyatakan pengaruh ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan, meliputi:
bebas berpendapat dan merinci sesuatu selalu menemukan, meneliti dan mewujudkan ide, bersikap terhadap pengalaman baru.
c. Faktor pendorong kreativitas
Menurut Utami Munandar 1999 faktor kreativitas peserta didik agar
dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu motivasi intrinsik dan dorongan dari lingkungan motivasi ekstrinsik. Setiap orang
memiliki kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirinya, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang,
dorongan untuk mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas
14
seseorang. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam
upaya menjadi dirinya sepenuhnya Rogers, 1982 dalam Munandar, 1999. Selain itu, faktor intrinsik yang dapat membuat individu kreatif adalah adanya
keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang internal locus of evaluation, kemampuan untuk
bereksperimen. Ketiga ciri atau kondisi tersebut merupakan dorongan dari dalam internal press untuk berkreasi. Motivasi intrinsik ini yang hendaknya
dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan kreatif, dengan tujuan
untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal-hal baru. Kondisi ekstrinsik dari lingkungan secara konstruktif ikut mendorong
munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang
memupuk dorongan dalam diri dan memungkinkan individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya. Maka penting mengupayakan lingkungan
kondisi ekstrinsik yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan kreativitasnya.
Dalam bidang pendidikan, persepsi siswa yang cenderung kearah negatif baik tentang mata diklatmaupun strategi mengajar yang digunakan
guru untuk menyampaikan materi pembelajaran juga menimbulkan efek yang kurang baik terhadap peningkatan kreativitas, selain itu, diperlukan strategi
15
pembelajaran yang dapat menumbuhkan kreativitas. Pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan merupakan salah satu usaha menumbuhkan kreativitas
siswa. Proses dalam pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan dapat membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses
untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, melalui penciptaan kegiatan belajar yang beragam dan mengkondisikan suasana belajar sehingga
mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar siswa, serta siswa lebih terpusat perhatiannya secara penuh.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kreativitas siswa meliputi faktor intrinsik misalnya
dorongan dalam diri motivasi diri, rasa ingin tahu, minat, keterbukaan terhadap pengalaman, sedangkan faktor ektrinsik misalnya lingkungan,
suasana pembelajaran, serta metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
d. Pengukuran kreativitas