40
busana yang disusun dari warna, bentuk, ukuran, tekstur dan garis yang disebut unsur-unsur desain, serta keselarasan, perbandingan, keseimbangan,
pusat perhatian yang disebut prinsip desain dalam satu kesatuan yang menarik.
Sesuai kesimpulan kreativitas dan mencipta desain yang telah diungkapkan peneliti diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kreativitas
mencipta desain adalah kemampuan untuk membuat sesuatu desain yang baru, yang relatif belum pernah ada sebelumnya namun tetap didasari pada konsep
utama sesuai unsur dan prinsip desain. Kreativitas mencipta desain dalam konteks penelitian disini dalam pembelajaran desain adalah kemampuan
mencipta suatu desain busana yang menarik, kreatif, sesuai kegunaan, namun tetap didasari pengetahuan tentang dasar-dasar serta mempunyai kepekaan
terhadap arus selera konsumen dan trend mode yang sedang berkembang dan selalu berputar.
6. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pengertian pembelajaran kooperatif menurut Anita Lie 2004: 12
adalah system pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur. Metode
pembelajaran kooperatif membutuhkan adanya kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuannya dengan memperhatikan prinsip pembelajaran yang baik,
41
sebagaimana dikemukakan oleh Robert E. Slavin 2009: 10 semua metode pembelajaran kooperatif memberi ide bahwa siswa bekerja bersama untuk
belajar dan bertanggung jawab terhadap kolompok belajarnya sebaik mereka sendiri, disamping untuk menunjukan kerja sama. Metode kelompok belajar
menekankan pada penggunaan pencapaian dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mempelajari obyek
menjadi suatu pengajaran. Itu artinya, dalam kelompok belajar, tugas siswa tidak untuk melakukan suatu hal sebagai kelompok tetapi untuk mempelajari
sesuatu sebagai sebuah kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif, tujuan pembelajaran yang dicapai
tidak hanya mencakup aspek akademik, namun juga mempunyai dampak terhadap aspek sosial non akademik dalam bentuk kerjasama, latihan
memimpin dan latihan berorganisasi. Metode pembelajaran kooperatif ini secara faktual merupakan meode yang memberikan kesempatan yang adil dan
merata kepada seluruh anggota kelompok untuk aktif partisipatif dalam pemecahan masalah. Dalam pembelajaran kooperatif ini tidak ada siswa yang
mendominasi kesempatan
guna mengemukakan
idegagasan dalam
pemecahan masalah.
b. Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif
Metode pembelajaran kooperatif dalam prakteknya di lapangan mempunyai bermacam-macam jenis. Menurut Cooper 1983 jenis
pembelajaran kooperatif terdiri atas :
42
1 STAD Student Team Achievement Division Dalam teknik pembelajaran kooperatif ini para siswa menerima informasi
melalui ceramah, film-film, bacaan-bacaan, dan sebagainya dan kemudian menerima untuk melengkapi kertas kerja tim. Tim dibentuk oleh guru secara
heterogen dengan dasar mendahulukan kemampuan, peringkat, jenis kelamin, latar belakang bahasa, dan faktor lain yang ditentukan oleh instruktur.
2 Jigsaw Teka-teki Dengan teknik ini, guru memberi topik yang berbeda kepada masing-masing
anggota tim. Para siswa meneliti topik yang telah mereka terima kemudian bertemu dalam grup ahli dengan anggota kelompok lain diberikan mini topic
yang sama untuk berdiskusi menyaring pemahaman mereka terhadap persolan tersebut. Anggota tim kembali ke kelompok asal mereka untuk mengajarkan
mini topik itu keseluruh tim. 3 Constructive Controversy Kelompok Struktur
Berpasangan dalam satu tim terdiri 4 orang yang berisi pokok persoalan yang berbeda. Setiap pasang meneliti satu sisi topic tersebut atau rangkuman
diberikan guru. Kedua pasangan tersebut mendiskusikan topik tersebut, bukan untuk memenangkan perdebatan tetapi untuk mengemukakan informasi
dari topic tersebut. Pasangan lalu berganti sisi dan mengemukakan informasi dari topik tersebut. Pasangan lalu berganti sisi dan memberikan sanggahan
kepada pihak lawan atas masalah yang sama. 4 Group Investigation Penyelidikan kelompok
Siswa diberi kebebasan penuh dalam bagaimana cara mengatur tim mereka, mengarahkan penelitian, dan menyampaikan ide mereka ke seluruh kelas.
Seringkali presentasi kelas merupakan laporan, video, atau pertunjukkan demonstrasi, atau berbentuk tipe pertunjukkan yang lain. Bahkan dengan
memeriksa keikutsertaan individu kepada proyek tim untuk mencegah gejala penguasaan atau tukang bonceng. Pendekatan pembelajaran kooperatif dapat
dilihat pada Tabel 2 :
43
Tabel 2. Perbandingan model pembelajaran kooperatif
Pendekatan Unsur
STAD Jigsaw
Penyelidikan kelompok
Kelompok Struktur
Tujuan Kognitif
Informasi akademik
sederhana Informasi
akademik sederhana
Informasiakademi k Tingkat tinggi
keterampilan inkuiri
Informasi akademik
Sederhana
Tujuan sosial
Kerja sama dalam kelompok
Kerja sama dalam kelompok
Kerja sama dalam kelompok
kompleks Keterampilan
kelompok dan
sosial Struktur
kelompok Kelompok
heterogen dengan
4-5 orang anggota
Kelompok heterogen dengan
5-6orang anggota, mengguna-kan
kelompok asal ahli
Kelompok Homogen dengan
5-6 orang
anggota Kelompok
bervariasi berdua, bertiga
kelompok dengan
4-6 orang anggota
Pemilihan topic
Biasanya guru Biasanya guru
Biasanya siswa Biasanya guru
Tugas utama
Siswa dapat
mengguna- kan LKS saling
membantu untuk
menuntas-kan materi
belajarnya Siswa mempelajari
materi dalam
kelompok Ahli
kemudian membantu anggota
kelompok asal
mempelajari materi tersebut
Siswa menyelesai-kan
inkuiri kompleks Siswa
mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan baik sosial dan
kognitif
Penilaian Tes mingguan
Bervariasi, misal tes mingguan
Menyelesai-kan proyek
dan menulis
laporan dapat mengguna-
kan tes essay Bervariasi
Pengakuan Lembar pengakuan dan
publikasi lain Publikasi lain
Publikasi lain Bervariasi
44
Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa terlihat perbedaan dari masing-masing model pembelajaran kooperatif. Masing-masing model
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Model STAD adalah model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, sedangkan jigsaw adalah
yang paling rumit.
c. Pembelajaran Kooperatif STAD Student Teams Achievement Divisions