Model Kurt Lewin Diskripsi Teori

50

1. Model Kurt Lewin

Merupakan model yang menjadi acuan pokok adanya penelitian tindakan model lain karena yang pertama kali memperkenalkan Action research atau penelitian tindakan. Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiridari empat komponen, yaitu perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting 2.Model Kemmis Mc Taggart Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Perbedaannya terletak pada komponen tindakan acting dengan observasi observing dijadikan satu kesatuan. 2. Model Dave Ebbut Model ini dikembangkan pada tahun 1985 dengan anggapan bahwa penelitian harus dimulai dari adanya gagasan awal, yaitu sebuah keinginan untuk memperbaiki proses pembelajaran. 3. Model John Elliott Model ini dalam satu tindakan acting terdiri dari beberapa langkah tindakan dengan dasar pemikiran bahwa di dalam mata pelajaran terdiri dari beberapa materi, yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan. Model ini sebenarnya bagus untuk diterapkan di sekolah, namun dalam kenyataannya belum banyak guru yang memakai model ini. 51 4. Model McKernan Menurut McKernan ada tujuh langkah yang harus dicermati dalam PTK, yaitu : analisis situasi reconnaissance, perumusan dan klarifikasi permasalahan, hipotesis tindakan, perencanaan tindakan, penerapan tindakan dengan monitoringnya, evaluasi hasil tindakan, refleksi dan pengambilan keputusan untuk pengembangan selanjutnya. Berdasarkan beberapa model penelitian tindakan di atas, peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang menggunakan empat tahap penelitian yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Komponen tindakan dan observasi menjadi satu komponen, karena kedua komponen ini dilakukan secara simultan.

B. Penelitian yang Relevan.

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Mila Kartika Sari 2012 yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kepuh 2 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 20092010. 2. Penelitian Kurniati Puspaningtyas yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Kancing Gemerincing dalam Pembelajaran IPS untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas VIII A SMP N 2 Depok tahun 2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Dalam hal keaktifan,

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE MENGAJAR BEREGU TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGENAL ALAT JAHIT PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

2 7 223

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT POLA LENGAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

0 2 313

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PENINGKATAN MINAT BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) MELALUI MEDIA POWERPOINT DENGAN APLIKASI VIDEO UNTUK SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YHI KOWANI YOGYAKARTA.

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 244

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MENGAIT (CROCHET) PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI TOGYAKARTA.

0 12 101

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT TUSUK HIAS PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 9 214