Ciri-ciri Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran Indikator Keaktifan Belajar Siswa

46 kalau tidak ada keaktifan. Itulah sebabnya keaktifan merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Prinsip prinsip belajar dalam hal ini dapat diihat dari sudut pandang ilmu jiwa sehingga yang menjadi fokus perhatian adalah komponen manusiawi yang melakukan keaktifan dalam belajar yakni siswa dan guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa adannya keaktifan, maka proses belajar tidak mungkin terjadi, jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar siswa yang sebagai subyek haruslah aktif berbuat. Denngan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adannnya keaktifan,tanpa keaktifan belajar tidak akan mungkin berlangsung dengan baik. Ada beberapa hal untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, meliputi beberapa hal yaitu: 1 Keberanian siswa dlam mengemukakan pendapat. 2 Interaksi siswa dalam kelompok kooperatif. 3 Keberanian siswa dalam bertanya. 4 Kemampuaan siswa dalam mengerjakan lembar kerja. 5 Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.

b. Ciri-ciri Siswa yang Aktif dalam Pembelajaran

Siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut Suryosubroto, 2009: 71: 47 1. Siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran 2. Pengetahuan dipelajari, dialami dan ditemukan oleh siswa 3. Mencobakan sendiri konsep-konsep 4. Siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya Siswa dikatakan aktif jika siswa melakukan sesuatu seperti menulis, membaca buku paket ataupun literatur lain, siswa berani bertanya mengenai materi yang belum dipahami, mengungkapkan pendapat, dll. Siswa mempelajari ilmu pengetahuan, mengalaminnya mengamati, mengobservasi, mempraktekkan, dan menganalisis. Menemukan pengetahuan maksudnya selama proses pembelajaran siswa pasti menemukan permasalahan berupa materi yang belum dipahami. Rasa ingin tahu yang tinggi akan membangkitkan siswa untuk aktif bertanya kepada guru ataupun teman yang lebih mengetahuinya. Biasanya pada pelajaran praktek, siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan penasaran, sehingga siswa akan mencoba dan mempraktekkannya. Siswa yang aktif akan mengemukakan hasil pemikiran dan pendapatkan mengenai informasi tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran tergolong rendah jika siswa tidak banyak bertanya, keaktifan siswa terbatas pada mendengarkan dan mencatat, siswa hadir di kelas dengan persiapan belajar yang tidak memadahi, ribut jika diberi latihan, dan siswa hanya diam ketika ditanya sudah mengerti atau belum. 48

c. Indikator Keaktifan Belajar Siswa

Menurut Sudjana 2010 :61 keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2. Terlibat dalam pemecahan masalah 3. Bertanya kepada siswa lain kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah 5. Melaksanakan diskusi kelompok 6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil yang dipemrolehnya 7. Kesempatan menggunakan menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya 8. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugaspersoalan yang dihadapinya Berdasarkan uraian indikator keaktifan belajar di atas serta teori-teori mengenai pembelajaran aktif, maka indikator dalam keaktifan belajar adalah adanya keaktifan siswa selama pembelajaran meliputi lima hal, yaitu perhatian, kerjasama dan hubungan sosial, mengemukakan gagasan, pemecahan masalah dan disiplin. Kelima indikator ini dijadikan indikator keaktifan belajar siswa dalam kisi-kisi lembar observasi. Selanjutnya kelima indikator ini dikembangkan ke dalam sub indikator yang lebih rinci dan detail.

5. Penelitian Tindakan Kelas a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE MENGAJAR BEREGU TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MENGENAL ALAT JAHIT PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

2 7 223

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT POLA LENGAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

0 2 313

PENINGKATAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODEKANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 3 249

PENINGKATAN MINAT BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) MELALUI MEDIA POWERPOINT DENGAN APLIKASI VIDEO UNTUK SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YHI KOWANI YOGYAKARTA.

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 244

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS BUSANA MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA JOBSHEET DI SMK KARYA RINI SLEMAN.

3 19 273

PENINGKATAN KOMPETENSI KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN KINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA SISWA KELAS X BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 1 8

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR MENGAIT (CROCHET) PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI TOGYAKARTA.

0 12 101

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT TUSUK HIAS PADA SISWA TATA BUSANA KELAS XI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 9 214