50
Dari uraian di atas tentang penggunaan media Mind Mapping dalam meningkatkan pengetahuan nilai moral anak dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2 Alur Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu pengetahuan nilai moral anak kelompok B2
KB Mutiara Insan Cendekia Boyolali dapat ditingkatkan melalui penggunaan media Mind Mapping.
Anak usia dini merupakan masa dimana anak dapat meningkatkan
segala aspek
perkembangannya dengan pesat golden age
Anak usia
dini memerlukan
pembelajaran yang dapat membantu anak
dalam meningkatkan
pengetahuan moral
Pembelajaran nilai moral perlu mengggunakan media pembelajaran
yang dapat menggambarkan nilai- nilai moral yang bersifat absrak
Dalam pembelajaran,
guru di
Kelompok B2 KB Mutiara Insan Cendekia Boyolali menyampaikan
pengetahuan nilai moral dengan metode konvensional
Media Mind Mapping Pengetahuan
nilai moral
anak meningkat
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang
digunakan dalam
penelitian ini
yaitu menggunakanpendekatan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action
Research. Menurut Zainal Arifin 2011: 98 penelitian tindakan kelas adalah suatu proses penyidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru
dengan tujuan memperbaiki pemahaman tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang praktik yang dilakukan, dan situasi-situasi dimana praktik
dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara guru kelas dan peneliti. Guru kelas sebagai kolaborator yang sekaligus mengajar didalam kelas
dan mahaiswa sebagai peneliti. Kolaborasi dilakukan dalam rangka pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akan melahirkan
kesamaan tindakan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelompok B2 KB Mutiara Insan Cendekia yangberalamat di Ngares, Kadireso, Teras, Boyolali.Sekolah tersebut terletak
didalam desa serta dekat dengan pemukiman warga. Sekolah ini berada pada dalam satu kompleks masjid At-Taqwa Ngares sehingga kelas A dan kelas B
terpisah oleh bangunan masjid. Kondisi sekolah nyaman untukpembelajaran dikarenakan tidak banyak kendaraan yang lalu lalang di sekitar sekolah sehingga
pembelajaran di kelas berlangsung cukup baik. Di halaman sekolah terdapat permainan outdoor serta terdapat pagar yang cukup tinggi. Ruang kelas berukuran