5.2 Proses Process
Pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif pada masing-masing program upaya kesehatan di Puskesmas Belawan telah memiliki Plan Of Action POA pada
setiap awal tahun. Di dalam POA ditentukan kegiatan promotif dan preventif yang
akan dilakukan, sasaran, serta perkiraan waktu pelaksanaan. Kegiatan-kegiatan tersebut diupayakan pelaksanaannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh
puskesmas. Meskipun ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif, namun upaya kesehatan masyarakat masih tetap
dijalankan. Upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
puskesmas, yaitu penyuluhan kesehatan baik di posyandu, Kelompok Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak KPKIA, Pos Pembinaan Terpadu POSBINDU, Pos
Lansia, sekolah-sekolah, tempat-tempat makan maupun di ruangan konseling Puskesmas Belawan. Dan upaya kesehatan perorangan, seperti konseling, dilakukan
di ruangan konseling puskesmas. Selain itu, upaya kesehatan perorangan dapat juga dilakukan dalam bentuk home visit dan konseling.
Dalam pelaksanaan kegiatan POSBINDU oleh Puskesmas Belawan biasa digabung dengan Pos Lansia yang mana rata-rata masyarakat yang berkunjung sekitar
70 orang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh dua orang tenaga kesehatan puskesmas, satu orang bertanggung jawab menangani lansia dan satu lagi bertanggung jawab pada
pembinaan terpadu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit tidak menular serta empat orang kader.
Universitas Sumatera Utara
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan POSBINDU dan Pos Lansia ini yaitu pengunjung ataupun lansia melakukan pendaftaran serta ukur tinggi dan berat badan
di meja pertama, kemudian dilakukan pemeriksaan darah oleh kader di meja kedua. Setelah itu tenaga kesehatan puskesmas melakukan pengobatan apabila ada indikasi
penyakit di meja tiga. Selanjutnya di meja keempat yang terakhir, dilakukan konseling untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, menjaga kesehatan tubuh,
dan mencegah penyakit tidak menular. Home visit dilaksanakan dengan mengunjungi rumah-rumah masyarakat atau
pasien. Upaya kesehatan perorangan lain yang dilakukan adalah memberikan anjuran- anjuran kesehatan kepada pasien agar penyakit tidak kambuh kembali oleh tenaga
kesehatan maupun tenaga non kesehatan dan dilakukan setelah pengobatan. Pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif, baik dalam upaya kesehatan masyarakat
maupun upaya kesehatan perorangan tetap dilakukan dengan ada atau tidak adanya masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Belawan.
Home visit TB mangkir yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas Belawan yaitu mengunjungi rumah pasien penderita TB yang tidak patuh minum obat. Apabila
telah jatuh tempo pasien harus mengambil obat di puskesmas akan tetapi tidak diambil oleh pasien maka tenaga kesehatan dari puskesmas pergi mengunjungi pasien
tersebut. Home visit lain yang dilaksanakan oleh Puskesmas Belawan yaitu home visit gizi burukgizi kurang dilakukan apabila terdapat kasus gizi burukgizi kurang di
wilayah kerja Puskesmas Belawan. Apabila terdapat kasus DBD di wilayah kerja puskesmas maka segera
mungkin dilakukan penanggulangan dengan cara mengimbau masyarakat untuk
Universitas Sumatera Utara
melakukan 3M Menguras, Menutup, dan Mengubur, Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN atau fogging. Jika tidak ada kasus, maka upaya promotif dan
preventif tetap dilaksanakan sebagaimana fungsi pokok puskesmas sebagai gate keeper untuk memberikan pelayanan komprehensif terutama untuk pelayanan
promotif dan preventif. Selain itu kegiatan promotif dan preventif, seperti penyuluhan kesehatan,
dilaksanakan tidak selalu sesuai dengan program yang dipegang oleh masing-masing tenaga kesehatan di Puskesmas Belawan. Pada saat terjadwal harus turun ke lapangan
untuk menyuluh masyarakat, tenaga kesehatan program mana pun yang sedang tidak terlalu sibuk di puskesmas diharuskan turun ke lapangan. Puskesmas Belawan selalu
mengupayakan agar kegiatan-kegiatan yang telah disusun dalam POA dapat dilaksanakan sesuai rencana.
Adapun beberapa kendala yang dihadapi tenaga kesehatan Puskesmas Belawan dalam pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat, yaitu jadwal yang tertera
dalam POA terkadang bertepatan dengan kegiatan yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Medan di mana tenaga kesehatan puskesmas diharapkan hadir, sehingga waktu
pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif di Puskesmas Belawan harus diundur. Selain itu, yang menjadi kendala dalam pelaksanaan upaya kesehatan
masyarakat bagi tenaga kesehatan adalah daerahlokasi yang hendak dituju cukup jauh dan sulit dijangkau. Akses kendaraan yang sulit untuk sampai ke lokasi tempat
tinggal masyarakat guna mengadakan kegiatan posyandu dan penyuluhan. Hal lain yang menjadi kendala adalah sebagian besar masyarakat Belawan memiliki tingkat
Universitas Sumatera Utara
pendidikan yang rendah, sehingga sulit bagi masyarakat menangkap informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk mengubah perilaku masyarakat.
Seringnya pasien yang tidak terdaftar peserta JKN di Puskesmas Belawan berkunjung untuk berobat di Puskesmas Belawan juga menjadi kendala bagi tenaga
kesehatan. Hal ini menandakan bahwa masyarakat tidak terlalu paham dengan aturan Jaminan Kesehatan Nasional. Bisa juga berarti sosialisasi mengenai Jaminan
Kesehatan Nasional kurang.
5.3 Keluaran Output
Kategori