pendidikan yang rendah, sehingga sulit bagi masyarakat menangkap informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk mengubah perilaku masyarakat.
Seringnya pasien yang tidak terdaftar peserta JKN di Puskesmas Belawan berkunjung untuk berobat di Puskesmas Belawan juga menjadi kendala bagi tenaga
kesehatan. Hal ini menandakan bahwa masyarakat tidak terlalu paham dengan aturan Jaminan Kesehatan Nasional. Bisa juga berarti sosialisasi mengenai Jaminan
Kesehatan Nasional kurang.
5.3 Keluaran Output
Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan danatau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah danatau masyarakat. Pengembangan upaya kesehatan, yang mencakup
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat client oriented, dan dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, berkelanjutan, merata, terjangkau, berjenjang, profesional, dan bermutu. Penyelenggaraan upaya kesehatan diutamakan pada upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan, tanpa mengabaikan upaya pengobatan dan pemulihan kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan dengan prinsip kemitraan
antara pemerintah, masyarakat, dan swasta. Menghadapi tantangan dan tuntutan pembangunan kesehatan, perlu dilakukan reorientasi upaya kesehatan, yaitu
Universitas Sumatera Utara
berorientasi pada desentralisasi, globalisasi, perubahan epidemiologi, dan menghadapi keadaan bencana.
Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya penduduk
rentan, antara lain: ibu, bayi, anak, usia lanjut, dan keluarga miskin. Berdasarkan Pasal 30 1 Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, menyebutkan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan menurut jenis pelayanannya terdiri atas pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan.
Pelayanan promotif dan preventif yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Belawan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di
Belawan pada umumnya tidak terlalu berbeda dengan sebelum berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional, antara lain adalah meningkatkan pelayanan KIA, imunisasi, dan
pemantauan gizi buruk di posyandu balita, peningkatan pengetahuan ibu hamil, kader kesehatan, dan kepling di KPKIA dan ruang konseling puskesmas, sosialisasi
HIVADIS pada ibu hamil PMTCT dan anak-anak sekolah, dan sosialisasi keluarga sadar gizi.
Selain itu, dilakukan sosialisasi bahaya narkoba pada anak-anak sekolah, pelatihan dokter kecil, penyuluhan UKS, pembinaan sanitasikantin sekolah,
pembinaan hyginesanitasi di tempat-tempat makan, serta sosialisasi STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa UKGMD
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi, PSN DBD rutin, melaksanakan peninjauan epidemiologi DBD, pembinaan pustu, penyuluhan
penyakit menular dan penyakit tidak menular, serta sosialisasi sanitasi dan kesehatan
Universitas Sumatera Utara
lingkungan. Untuk kegiatan penyuluhan selalu dibuat laporan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan. Selain itu,
Upaya Kesehatan Perorangan UKP yaitu home visit TB mangkir, home visit gizi burukgizi kurang, serta konseling pengetahuan masyarakat tentang penyakit
tidak menular di POSBINDU. Saat ini terdapat 6 KPKIA, 79 posyandu, dan 7 posyandu lansia di Belawan. Penyuluhan dilakukan di wilayah kerja puskesmas yakni
di KPKIA, posyandu, posbindu, posyandu lansia, sekolah-sekolah, tempat-tempat makan, maupun ruangan konseling Puskesmas Belawan.
Universitas Sumatera Utara
84
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan