Pernyataan Informan tentang Persiapan Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif

kesehatan tingkat pertama FKTP, seperti puskesmas, dibayarkan secara kapitasi oleh BPJS sesuai dengan jumlah peserta terdaftar JKN di FKTP tersebut. Sementara pembiayaan bagi peserta JKN di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dengan sistem INA- CBG‟s. Dana kapitasi yang disalurkan ke puskesmas mencakup pembiayaan untuk pelayanan secara komprehensif, artinya pelayanan promotif dan preventif dalam JKN dapat diklaim. Pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi JKN diatur dalam PERPRES No. 32 Tahun 2014. Dana kapitasi dapat diklaim apabila puskesmas telah membuat Rencana Anggaran Biaya RAB, kemudian dari RAB tersebut oleh Dinas Kesehatan Kota Medan dibuat Rencana Kegiatan Anggaran RKA. Dana dapat disalurkan ke puskesmas jika RKA telah disahkan Pemerintah Kota Medan.

4.3.4 Pernyataan Informan tentang Persiapan Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif

Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan tentang Persiapan Pelaksanaan Pelayanan Poromotif dan Preventif Informan Pernyataan Informan 1 Memang untuk porsi tenaga kesehatan tidak merata, kalau untuk pelatihan setiap tahun ada dilakukan untuk meningkatkan kemampuan skill tenaga kesehatan. Jadi kalau misalnya puskesmas ingin mengadakan pelatihan untuk meningkatkan skill SDM menggunakan dana JKN diperbolehkan. Informan 2 a Jumlah tenaga kesehatan kurang. Sumber Daya Manusia SDM kurang, semaksimal mungkin UKM dan UKP harus tetap dijalankandiselenggarakan. Dokter poliklinik ada 2 orang dengan saya Kepala Puskesmas jadi 3 orang. Farmasi ada 1 orang. Tiap bidang ada dan tiap bidang 1 orang. Puskesmas 24 jam harusnya memiliki 5 dokter. Jadi ada kerja rangkap. Kalau jaga malam terbentur dengan lembur. b Sarana dan prasarana cukup untuk pelayanan dasar. Dengan adanya dana dari JKN, diharapkan dapat melengkapi yang kurang seperti tabung oksigen, tempat tidur engkol, instrumen KIA, timbangan + pengukur tinggi badan, matras, sterilisator, dan instrumen poliklinik. Namun ini masih dibuat dalam RAB. Universitas Sumatera Utara Informan 3 a Kalau di poli gigi, tenaga kesehatan kurang. Kesiapan, yaa dikerjain lah semampu mungkin. b Sarana, prasarana, dan peralatan mencukupi. Peralatan kesehatan yang tersedia juga saat ini sudah mencukupi, seperti phantom gigi, USG, inkubator bayi, tempat tidur pasien rawat inap, kursi roda, mikroskop binokular, lampu sorot melahirkan, ginekologi bed, oksigen besi, oksigen plastik, dan sentrifus. Informan 4 a Jumlah tenaga kesahatan belum mencukupi. Pasien banyak, pegawainya cuma berapa. Tenaga kesehatan kurang. Kesiapannya, siap. b Sarana, prasarana, dan peralatan masih kurang, belum lengkap. Informan 5 a Sangat kurang.. Sangat sangat kurang. Dari segi jumlah dengan wilayah kerja Belawan yang cukup luas. Harusnya tenaga penyuluhnya ada beberapa orang. Kesiapannya gak ada. Orang-orangnya tidak ada, jadi gak siap. b Sarana, prasarana, dan peralatan yang tersedia cukup bagus. Walaupun mungkin kadang-kadang kurang. Tapi untuk saat ini sudah cukup. Informan 6 a Jumlah tenaga kesehatan cukup. b Sarana dan prasarana promkes ada dapat dari Dinas Kesehatan, seperti poster, leaflet, dan papan tulis. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa menurut para informan tenaga kesehatan di Puskesmas Belawan masih kurang memadai. Hal ini disebabkan oleh distribusi tenaga kesehatan khususnya di Kota Medan tidak merata. Menurut Kepala Puskesmas Belawan, puskesmas 24 jam idealnya minimal memiliki lima orang dokter, namun di puskesmas ini hanya ada tiga orang dokter. Terjadi kerja rangkap sehingga pekerjaan menjadi tidak proporsional. Kemudian sarana, prasarana, dan peralatan yang tersedia di puskesmas telah mencukupi untuk pelayanan kesehatan dasar, seperti phantom gigi, USG, inkubator bayi, tempat tidur pasien rawat inap, kursi roda, mikroskop binokular, lampu sorot melahirkan, ginekologi bed, oksigen besi, oksigen plastik, dan sentrifus. Dengan adanya dana kapitasi dari JKN, diharapkan dapat melengkapi sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan yang kurang Universitas Sumatera Utara di Puskesmas Belawan seperti tabung oksigen, tempat tidur engkol, instrumen KIA, timbangan + pengukur tinggi badan, matras, sterilisator, dan instrumen poliklinik. Namun sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan tersebut masih dalam proses perencanaan di Puskesmas Belawan.

4.3.5 Pernyataan Informan tentang Proses Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan Perilaku Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015

7 64 124

Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Tahun 2014.

1 58 114

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016

0 0 17

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016

0 1 2

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016

0 0 15

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016

0 1 22

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016 Chapter III VI

0 0 37

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016

0 4 3

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Helvetia Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Promotif dan Preventif Dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Belawan Tahun 2014

0 0 13