BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1.
Tinjauan Pendidikan Nonformal a. Pengertian Pendidikan Nonformal
Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anaknya. Sedangkan menurut Driyarkara, pendidikan
adalah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani Ara Hidayat Imam Machali, 2010: 31. Dalam perspektif ke-
Indonesiaan, pengertian, fungsi dan tujuan pendidikan terumuskan pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 pasal 1
dan 3, yaitu bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Sudjana, 2004: 2.
Menurut Axin dalam Suprijanto 2007: 7 pendidikan nonformal adalah kegiatan belajar yang disengaja oleh warga belajar dan pembelajar di dalam
suatu latar yang diorganisasi berstruktur yang terjadi di luar sistem persekolahan. Sedangkan menurut Sudjana 2004: 22:
Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara
mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam
mencapai tujuan belajarnya.
14
Pendapat lain menurut Santoso S. Hamijoyo dalam Saleh Marzuki 2009: 103, bahwa pendidikan nonformal merupakan kegiatan pendidikan
yang dilakukan secara terorganisasikan, terencana di luar sistem persekolahan, yang ditujukan kepada individu ataupun kelompok dalam
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam hal ini kualitas hidup berarti keadaan dimana seseorang, baik fisik ataupun mental, spiritual,
maupun intelektual, dapat melakukan tugas-tugas hidup dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan, keagamaan, dan kemanusiaan.
b. Peran Pendidikan Nonformal
Menurut Sudjana 2004: 74-79, pendidikan nonformal memiliki peranan diantaranya adalah sebagai pelengkap suplementary education,
yakni bahwa pendidikan nonformal dapat berfungsi untuk melengkapi kemampuan peserta didik dengan jalan memberikan pengalaman belajar yang
tidak diperoleh dalam kurikulum pendidikan formal. Hal tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai program pendidikan keterampilan
produktif, latihan olahraga, latihan kesenian, kelompok belajar, kelompok rekreasi, dan masih banyak lagi.
Selain sebagai pelengkap, pendidikan nonformal juga berperan sebagai penambah suplementary education. Tujuan pendidikan nonformal sebagai
penambah yakni untuk menyediakan kesempatan belajar kepada tiga kategori peserta didik. Pertama, kepada para siswa suatu jenjang pendidikan formal
yang membutuhkan kesempatan belajar guna memperdalam pemahaman dan penguasaan materi pelajaran tertentu yang diperoleh selama mereka
15