Tinjauan Kampung Ramah Anak
merupakan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian
komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program
dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak. Didalam pembentukan KRA ada dua syarat yang harus terpenuhi yaitu komitmen pengambil
kebijakan ditingkat lokal tingkat RW dan inisiatif dari masyarakat. Apabila syarat tersebut sudah terpenuhi maka terdapat proses dalam pembentukan
KRA. Proses pembentukan KRA tersebut menurut KPMP meliputi : 1
Sosialisasi kebijakan Kota Layak Anak KLA 2
Membangun komitmen bersama 3
Pembentukan gugus tugas kampung ramah anak dan forum anak kampung yang di SK kan oleh Kelurahan
4 Focus Group Discussion FGD penilaian status kampung dengan alat
ukur indikator KRA yang berisi 60 indikator 5
Workshop penyusunan program 6
Implementasi program dengan pendampingan 7
Monitoring dan evaluasi Dengan adanya kampung ramah anak maka pengawasan terhadap anak
akan diserahkan kepada unit yang lebih kecil dari kota yaitu di desa ataupun kampung-kampung untuk kemudian dari pengurus dari masing-masing
kampung ramah anak akan membuat berbagai program kegiatan yang ditujukan bagi anak-anak yang nantinya dari pihak keluarga dapat memantau
perkembangan anaknya. Selain itu, dengan adanya kampung ramah anak 32
dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan kota layak anak. Dengan
adanya hal tersebut maka diharapkan anak mampu mengoptimalkan tumbuh kembang dirinya serta dapat terpenuhi segala hak-hak yang dimilikinya
dengan bantuan dari berbagai agen sosialisasi yaitu orang tua dan keluarga, tokoh masyarakat, serta pemerintah.