Pengertian Keluarga Kajian Pustaka
Fungsi keluarga menurut Elih Sudiapermana fungsi utama dari keluarga adalah sebagai: 1 pemelihara fisik dan kesejahteraan keluarga, 2 menambah
anggota keluarga baru, baik melalui kelahiran maupun adopsi, 3 sosialisasi anak-anak terhadap peran-peran orang dewasa, seperti sebagai orang tua,
pekerja, anggota masyarakat, dll, 4 pengendalian sosial anggota keluarga, 5 pemelihara moral keluarga dan motivasi untuk memastikan kinerja tugas baik
didalam keluarga maupun kelompok sosial lain, 6 produksi dan konsumsi peralatan dan pelayanan yang diperlukan untuk mendorong dan memelihara
unit keluarga. Menurut Bern 2004 dalam Sri Lestari 2012: 22 keluarga memiliki 5
fungsi dasar, yaitu: 1
Reproduksi Dalam hal ini dijelaskan bahwa sebuah keluarga memiliki tugas untuk
mempertahankan populasi yang ada di dalam suatu masyarakat. 2
Sosialisasi edukasi Bahwa keluarga dijadikan sebagai sarana untuk transmisi nilai, keyakinan,
sikap, pengetahuan, keterampilan, dan teknik dari generasi sebelumnya menuju ke generasi yang lebih muda.
3 Penugasan peran sosial
Keluarga memberikan identitas kepada para anggotanya, yakni seperti ras, etnik, religi, sosial ekonomi serta peran gender.
37
4 Dukungan ekonomi
Dukungan ekonomi dalam hal ini dimaksudkan bahwa sebuah keluarga menyediakan tempat untuk berlindung bagi anggotanya, makanan, serta
jaminan kehidupan. 5
Dukungan emosi pemeliharaan Yakni keluarga memberikan pengalaman interaksi sosial yang pertama
bagi anak. Interaksi yang terjadi bersifat mendalam, mengasuh, dan berdaya tahan sehingga memberikan rasa aman terhadap anak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga juga sangat dibutuhkan oleh anak untuk membantu anak tumbuh secara wajar
serta terpenuhi hak-haknya. Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, fungsi keluarga dalam
memenuhi hak anak juga harus diikuti dengan beberapa tindakan yang dapat
mendukung perkembangan anaknya. Menurut Daning Kusniapuantari 2014: 22-30 pengasuhan dari orang tua dapat berpengaruh terhadap kecerdasan
emosi anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengembangan kecerdasan emosi anak tidak hanya dilakukan oleh pendidik di sekolah, akan tetapi bisa
dilakukan oleh orang tua. Orang tua merupakan guru pertama bagi anak yang berperan dalam membimbing dan mengarahkan anak-anaknya untuk
melakukan penjelajahan dan pembelajaran dari seluruh media belajar. Orang tua adalah pola anutan atau model yang selalu ditiru dan dicontoh oleh anak-
anaknya dalam segala gerak dan perbuatannya baik secara langsung atau tidak langsung. Oleh sebab itu hendaknya orang tua menjaga anak-anaknya
38