Evaluasi Pembelajaran Geograi | 31
BAB III PENILAIAN HASIL BELAJAR
Kemampuan Akhir yang direncanakan: 3. Memahami
penilaian hasil belajar
Indikator Pembelajaran: 3.1 Menjelaskan pengertian penilaian hasil belajar
3.2 Menjelaskan kriteria penilaian 3.3 Menjelaskan pelaksanaan penilaian
3.4 Menjelaskan manfaat penilaian hasil belajar
3.1 Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Penilaian merupakan proses memberikan atau me- nentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu
kriteria tertentu. Penilaian adalah proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Hasil penilaian digunakan un-
tuk melakukan evaluasi yaitu pengambilan keputusan terha- dap ketuntasan belajar siswa dan efektivitas pembelajaran.
Berdasarkan hasil penilaian, guru dapat mengetahui sejauh mana penguasaan siswa atas kompetensi dasar. Peni-
laian juga dapat digunakan guru sebagai alat memperbesar motivasi belajar siswa sehingga dapat mencapai prestasi be-
lajar yang lebih tinggi. Dengan penilaian dapat membantu guru dalam mengambil keputusan-keputusan yang efektif.
Keputusan tersebut dapat berupa keputusan di awal, saat pembelajaran berlangsung dan di akhir pembelajaran.
32 |
Evaluasi Pembelajaran Geograi
Proses penilaian pada siswa tidak dapat dilakukan secara subjektif. Tuntutan pertama yang harus dipenuhi da-
lam penilaian hasil belajar adalah keobjektifan dan tuntutan berikutnya adalah keadilan. Keobjektifan digunakan oleh
penilai pada saat menentukan kriteria artinya, pada saat guru menetapkan seorang siswa pandai maka sebenarnya bersifat
absolut karena orang lain ada yang mengatakan bahwa siswa tersebut tidak pandai. Penilaian hasil belajar dalam arti
sempit pada hakikatnya sama halnya dengan menghakimi siswa sehingga kriteria yang objektif belum tentu menjamin
hasilyang objektif. Hal ini tergantung dengan pemberian nilai dari guru, apakah terpengaruh dengan kepentingan pribadi
atau tidak.
Selain sifat objektif, sifat keadilan harus diterapkan dalam memberikan penilaian hasil belajar. Adil dalam hal ini
berarti memperlakukan sama terhadap semua siswa tanpa memandang latarbelakang siswa. Apabila seorang siswa
mendapatkan penilaian dengan kriteria “A”maka siswa-siswa yang lain pun harus mendapatkan kriteria penilaian yang
sama. Oleh karena itu, agar ciri objektif dan adil dapat diterapkan dalam penilaian dan pengukuran hasil belajar,
maka penilai harus bersifat netral, jujur, dan cermat. 3.2 Kriteria Penilaian
Terdapat beberapa kriteria dalam penilaian hasil belajar, antara lain:
1. Validitas Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai
dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Misalnya, dalam pelajaran Geografi guru ingin
menilai kompetensi menghitung skala peta maka bentuk
Evaluasi Pembelajaran Geograi | 33
penilaian valid jika menggunakan tes tulis. Apabila menggunakan tes lisan penilaian menjadi tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi keajegan hasil penilaian. Penilaian yang reliabel ajeg memungkinkan
perbandingan untuk menjamin konsistensi hasil belajar. Misal, guru melakukan penilaian proyek pada siswa, maka
penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh tersebut cenderung sama apabila dilakukan penilaian proyek lagi
dengan kondisi yang relatif sama pada siswa lain. Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan
proyek dan penskorannya harus jelas. 3. Berfokus pada kompetensi
Penilaian harus berfokus pada kompetensi dasar yang dijabarkan pada indikator pembelajaran. Indikator pada
pembelajaran geografi memfokuskan pada penilaian kognitif atau aspek pengetahuan. Jadi penilaian didasarkan pada
aspek pengetahuan saja yakni dengan melakukan tes, baik tertulis maupun lisan.
4. MenyeluruhKomprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi
atau kemampuan siswa, sehingga tergambar profil kemam- puan siswa.
5. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan me-
nerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
34 |
Evaluasi Pembelajaran Geograi
6. Mendidik Penilaian dilakukan untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa dan memperbaiki cara penyampaian pem- belajaran bagi guru.
3.3 Pelaksanaan Penilaian
Tugas guru setelah kegiatan penskoran dilakukan adalah mengolah skor-skor hasil tes menjadi skor standar
atau nilai standar yang menggambarkan nilai prestasi para siswa. Ada dua pendekatan yang umum dipakai oleh guru,
yaitu pendekatan Penilaian Acuan Patokan PAP dan Penilaian Acuan Norma PAN. Penilaian Acuan Patokan
dipilih sebagai pendekatan apabila berkeinginan memban- dingkan skor siswa dengan suatu nilai standar yang sudah
ditentukan berdasarkan skor ideal. Skor ideal adalah skor maksimal apabila menjawab benar semua butir soal dalam
suatu perangkat tes.
Melihat prinsip Penilaian Acuan Patokan sebagai pen- dekatan konversi skor-skor prestasi, maka pendekatan ini
cocok digunakan untuk penilaian formatif, yaitu asesmen yang dilakukan pada setiap akhir satuan pembelajaran yang
berfungsi untuk perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan. Sejak tes formatif belum di-
mulai, guru sudah dapat menentukan suatu kriteria keber- hasilan pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan
patokan atau standar melalui skor ideal.
Pendekatan Penilaian Acuan Norma dipilih apabila berkeinginan membandingkan skor siswa dengan skor-skor
dalam kelompoknya atau siswa lain dalam suatu kelas atau tingkat tertentu. Pendekatan ini sama sekali tidak terpe-
ngaruh dengan skor ideal. Kualitas penilaian siswa sangat ter- passing grade