Pra Pelayanan Referensi Pelayanan Pemberian Informasi Information Service

2.2 Tujuan pelayanan Referensi

Pelayanan ini lebih dititik beratkan pada pelayanan individu agar mereka mampu mendayagunakan sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk memperlancaar tugas-tugas keperpustakaan. Juga mereka akan lebih menghemat tenanga dan waktu. Lebih dari itu, pelayanan ini memiliki tujuan-tujuan antara lain: a. Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimilik suatu perpustakaan. Mereka diharapkan mampu mandiri dalam menggunakan sumber tersebut. b. Memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu. c. Member pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan mereka dalam suatu topik karena penjelasan suatu masalah diberikan oleh beberapa sumber daya dengan gaya yang berbeda. d. Mendayagunakan sumber rujukan semaksimal mungkin dalam pengembangan ilmu pengetahuan. e. Tercapainya efisiensi tenaga, biaya dan waktu.

2.3 Pra Pelayanan Referensi

Mengingat pelayanan referensi ini memerlukan jawaban yang tepat, teliti dan akurat, maka pustakawan perlu mengetahui kiat-kiat dalam pelayanannya. Untuk itu lebih dulu perlu: 1. Mengetahui tipe tiap jenis koleksi referensi Koleksi referensi yang hanya memberikan informasi singkat itu dipersiapkan untuk memberikan jawaban dan penjelasan pada malah tertentu. Kamus misalnya hanya akan memberikan jawaban tentang kata yang meliputi arti, penggunaan, lawan kata, bahkan sampai sejarah kata itu sendiri kadang dicantumkan. Ensiklopedia akan memberikan jawaban apabila seseorang mendapatkan kesulitan tentang subjek. Biografi hanya akan memuat daftar riwayat hidup seseorang atau beberapa orang tokoh ahli dalam bidang tertentu atau dari negara Universitas Sumatera Utara tertentu. Sedangkan ฀lmanac akan menampilkan beberapa peristiwa penting, data dan statistik. Kedudukan pustakawan disini adalah memberikan pengarahan kepada pembaca untuk menelusur ke sumber atau koleksi yang lebih tepat. 2. Mengetahui cara penggunaan koleksi referensi Ketepatan dan kecepatan penemuan kembali suatu informasi, sangat dipengaruhi oleh ketrampilan dan pengetahuan seseorang dalam menggunakan sumber. Sebab tiap jenis koleksi referensi mempunyai cara penggunaan sendiri-sendiri. Untuk itu perlu diketahui bagaimana informasi a. Jawaban langsungdirect service Apabila seorang peminat ingin mencari topik atau masalah yang diperlukan maka dapat ditemukan langsung pada jenis-jenis buku referensi itu. Artinya tidak perlu mencari pada sumber yang lain. Jenis ini misalnya kamus, ensiklopedi, biografi, dan lain-lain. b. Jawaban tidak langsungindirect service Pembaca dipersilahkan mencari lebih lanjut kesumber yang ditunjukkan apabila ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang suatu masalah. Sumber ini hanya memberikan pengarahan atau jawaban sementara misalnya berupa indeks, bibliografi, katalog, induk majalahKIM dan lainnya.

2.4 Jenis-jenis koleksi referensi

Menurut Lasa Hs 1994: 38 untuk menjawab persoalan-persoalan yang sering muncul dalam berbagai bidang, maka dipersiapkan jenis-jenis koleksi referensi antara lain:

2.4.1 Kamusdictionary

Kamus dalam bahasa Inggris adalah ”Dictionary” yang diartikan sebagai kumpulan kata-kata. Kamus akan memberikan pertolongan paa pembaca yang menemukan kesulita tentang kata. Sebab koleksi ini berisi daftar kata yang disusun alfabetis, tiap kata dianalisis dan diolah menurut asal kata, ucapannya, artinya maupun cara penggunaanya juga sering diberikan sinonim, lawan kata. Kadang diberi foto, Universitas Sumatera Utara grafik maupun gambar untuk memperjelas arti. Kamus dan buku-buku bahasa merupakan kunci untuk mengetahui arti atau makna, cara mengucapkan kata maupun penggunaan kata itu sendiri. Kamus akan memberikan jawaban segala sesuatu tentang kata yang meliputi: 1. Definisi, batasan dan arti suatu kata dapat dicari pada kamus. Disana diberikan arti kata dengan bahasa itu sendiri atau bahasa lain bahkan sering diberikan arti dalam beberapa bahasa. 2. Cara mengucapkan kata. Kamus yang ditunjukkan kepada orang yang bukan pemakai bahasa asing, biasanya diberi tanda ucapan agar pengucapan kata-kata itu dapat dilakukan dengan benar. 3. Penggunaan kata. Cara penggunaan kata dalam suatu kalmat akan memudahkan pengertian tentang kata itu sendiri, disamping untuk menanamkan rasa bahasa padao orang lain. Pada kamus yang besar, contoh-contoh diberikan dalam jumlah yang cukup. Hal ini dimaksudkan agar pembaca betul-betul memahami arti kata itu serta cara penggunaannya. 1. Kata sederhana, bentuk tunggal, bentuk jamak. Asal usul kata itu sendiri sering dicantumkan dalam kamus. 2. Sinonim, antonim maupun homonim. Kata-kata yang sama atau hamper sama bahkan lawan kata dicantumkan pula dalam kamus. Dengan demikian akan membimbing pembaca dalam penggunaan kamus itu sendiri. 3. Singkatan-singkatan, tanda maupun symbol dalam kamus yang lengkap, diberikan kepanjangan kata-kata yang dicantumkan serta arti kata tersebut. 4. Kata-kata baru serta arti baru dari kata-kata lama. Kamus yang baik adalah yang dapat mencantumkan kata-kata baru beserta artinyal. Oleh karena itu penyusunan kamus memerlukan revisi terus menerus untuk mengikuti perkembangan kata-kata. 5. Gambar-gambar benda. Untuk memberikan makna yang jelas dalam suatu bahasa,kecuali diberi arti dengan kata-kata, juga diberikan gambar yang jelas. Sebab pengungkapan benda dengan kata-kata kadang kurang tepat. Maka fungsi gambar adalah memperjelas arti kata itu. Universitas Sumatera Utara Kamus dapat dibagi menjadi jenis-jenis seperti berikut: 1. Kamus Bahasa a. Bahasa nasional artinya bahasa sebuah negara atau bahasa yang digunakan di berbagai negara. Bahasa ini dibiasa disebut bahasa pergaulan seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia. Kamus bahasa nasional dapat dibagi lagi meliputi: 1 Etimologis artinya menunjukkan asal usul kata serta menelusur perkembangan makna kata dalam masa-masa itu. Contoh ialah Oxford English Dictionary, 13 jilid tambah 3 suplemen. 2 Mutakhir, hanya memberikan makna yang berlaku dewasa ini misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia, Concise Oxford Dictionary of current English. b. Dwibahasa artinya kamus yang memuat kata-kata dari satu bahasa umum memberian makna atau sinonimnya dalam bahasa lain. Contoh Shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia. c. Banyak bahasa artinya semua kamus yang memuat kata dari sebuah bahasa disertai padanannya dalam dua bahasa lain atau lebih. Lazimnya hanya memberikan padannya saja tidak memberikan sinonim maupun antonim. Contoh Kamus Inggris-Indonesia-Arab. 4. Kamus Khusus Merupakan kamus yang hanya mendaftar istilah yang lazim digunakan dalam sebuah bidang pengetahuan. Kamus semacam ini menyajikan informasi mengenai masing-masing topik, karenanya lebih mengarah ke ensiklopedia dari pada ke kamus. Contoh Black’s Bible dictionary serta New Grove dictionary of music and musicians. 3. Kamus biografi Kamus biografi dapat dibagi menjadi 3 kelompok berupa: a. Internasional dan umum seperti Webster’s Bigoraphical Dictionary termasuk yang mati serta masih hidup dan The international who’s who hanya memuat biografi tokoh yang mash hidup saja. Universitas Sumatera Utara b. Nasional dan umum, dapat dibagi lagi menjadi: 1 Mutakhir hanya mencakup tokoh yang masih hidup saja, misalnya Who’s who in Asia. 2 Retrospektif, hanya memuat biografi tokoh yang sudah meninggal saja seperti Dictionary of national biography dan Who was who. c. Spesialis mencakup tokoh yang tergabung dalam profesi tertentu, bidang ilmu pengetahuan atau strata terntu dalam masyarakat. Contohnya: Burke’s royal family of the world, Who’s who in broadcasting.

2.4.2 Ensiklopedi encyclopedia

Salah satu koleksi referensi yang banyak dipergunakan pemakai adalah ensiklopedi. Jenis karya ini merupakan karya universal, menyeluruh yang berisi ukuran ringkas tentang berbagai cabang ilmu atau bidang ilmu pengetahuan. Entri-entrinya disusun alfabetis seperti pada kamus dan uraiannya dalam bentuk artikel-artikel yang terpisah. Kata ensiklopedi dari Bahasa Inggris “encyclopedia” yang sering ditulis dengan “Encyclopedia, Cyclopaedia, Cyclopedia” yang berarti pendidikan umum. Kata “Encycllopedia” dari bahasa Yunani kuno “Encyklos” yang berarti umum dan dari kata “Paedia” yang berarti pendidikan. Memang pada mulanya ensiklopedi berarti pelajaran atu petunjuk dalam lingkungan seni dan ilmu pengetahuan. Pengertian ini berlaku sampai sekarang. Sebab ensiklopedi merupakan wadah untuk mengumpulkan bermacam-macam ilmu pengetahuan. Ada lagi yang memberikan pengertian ensiklopedi merupakan ringkasan yang sistematis tentang berbagai informasi yang diperlukan oleh manusia. Karya yang berisi informasi subjek dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan ini alfabetis. Akan tetapi ada pula ensiklopedi yang terbatas pada subjek tertentu. Koleksi ini memiliki banyak ragam. Ada yang memuat artikel panjang lebar, ada yang artikelnya ringkas dengan menampilkan subjek umum disertai indeks. Sedang ragam lain yakni dengan Universitas Sumatera Utara menyajikan banyak artikel dibawah topik kecil danmenggunakan penunjukan silangcross reference. Cross reference ini memberikan bimbingan kepada pembaca agar membaca subjek yang gayut. Mengingat cakupannya yang sangat luas itu, maka ensiklopedi disusun oleh beberapa ahli. Mereka bekerja tekun, teliti bertahun-tahun sesuai dengan bidang keahlian masing-masing di bawah pengawasan beberapa editor dan dikoordinasikan oleh pemimpin editorchief editor. Sering pula pada tiap akhir artikel ditulis nama penulis sebagai rasa tanggung jawab terhadap tulisan itu. Disamping itu tidak sedikit ensiklopedi yang menyertakan daftar bacaan yang dianjurkan dan dicantumkan pada akhir artikel atau bagian akhir ensiklopedi. Karya yang dipersiapkan untuk mampu menjawab berbagai persoalan itu tidak tiap tahun. Sedangkan dari segi lain, ensiklopedi dituntut untuk menampilkan sesuatu yang lebih baru, lebih lengkap dan lebih akurat. Oleh karena itu hampir sebagian besar ensiklopedi mencanangkan akurat. Oleh karena itu hampir sebagian besar ensiklopedi mencanangkan program revisi berkesinambungancontinous revision. Program ini antara lain dengan cara menerbitkan terbitan tambahan tahunanannual supplement, buku tahunanyearbook serta lembaran-lembaran lepas berisi tambahan, perbaikan artikel-artikel yang pernah dimuat. Ini untuk menjaga kekinianup to dateness suatu ensiklopedi. Untuk mempermudah pencarian topik-topik dalam ensiklopedi biasanya dilengkapi dengan indeksindex. Indeks ini ada yang dicantumkan pada akhir bagian, jilid ensiklopedi. Akan tetapi ada pula yang ditulis pada bagian, jilid terakhir ensiklopedi itu. Sebab satu set ensiklopedi bisa terdiri dari puluhah jilidvolume. Suatu karya yang pertama kali pantas disebut ensiklopedi adalah karya Johann Heirich Alsted yang diterbitkan pada tahun 1630 di Switzerland.

1. Evaluasi ensiklopedi

Dalam pengadaan ensiklopedi untuk perpustakaan maupun untuk pribadi, kiranya perlu diperhatikan beberapa faktor antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Kepengaranganauthority Dalam hal kepengarangan ini meliputi semua pihak yang terkait atau ikut mengambil bagian dan ikut bertanggung jawab atas isi maupun materi ensiklopedi itu. Pihak-pihak itu antara lain : 1. Penerbit publisher Perlu dilihat reputasi penerbitnya, distribusi buku-bukunya dan terbitan lain yang pernah diterbitkannya. 2. Redaksieditor Hendaknya dipertimbangkan reputasi redaksinya, pendidikan, pengalaman maupun karya-karya yang lain. 3. Penyumbang artikel, naskahconstributors Sebaiknya diperhatikan pula bagaimana pendidikan, pengalaman serta reputasi para penyumbang naskah itu. 4. Ringkasan analisis Sering dicantumkan komentar ,analisa para ahli terhadap artikel-artikel yang dimuat dalam ensiklopedi itu. Komentar ini perlu diperhatikan dan sangat menentukan bobot tulisan. b. Ruang lingkupscope Dalam menilai ensiklopedi hendaknya juga diperhatikan ruang lingkup, cakupan yang meliputi: 1. Tujuan Untuk mengetahui tujuan penyusunan ensiklopedi dapat dibaca pada kata pengantar, pendahuluan maupun daftar isi. 2. Ringkasan Perlu diperhatikan pula adanya kritik, komentar para ahli terhadap artikel- artikel maupun uraian yang dimuatnya. Universitas Sumatera Utara 3. Perencanaan Kejadian-kejadian, fakta artikel itu sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi atau tidaknya. Apakah urainya itu juga cocok dengan perkembangan sosial, saat itu atau tidaknya. 4. Susunan Untuk susunan itu perlu dipertimbangkan apakah: a. Tujuan Untuk mengetahui tujuan penyusunan ensiklopedi dapat dibaca pada kata pengantar, pendahuluan maupun daftar isi. b. Ringkasan Perlu diperhatikan pula adanya kritik,komentar para ahli terhadap artikel maupun uraian yang dimuatnya. c. Perencanaan Kejadian-kejadian, fakta artikel itu sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi atau tidaknya. Apakah uraiannya itu juga cocok dengan perkembangan sosial, politik saat itu atau tidaknya. d. Susunan Untuk susunan ini perlu dipertimbangkan apakah: 1 Terbatas pada subjek tertentu atau bidang yang beraneka ragam 2 Menampilkan subjek luas dan disusun alfabetis atau tidaknya 3 Disusun berdasarkan klasifikasi dan lain-lain 4 Keseimbangan Dalam artikel yang dimuat perlu adanya keseimbangan antara yang kuno dan modern, antara teknologi dan kemanusiaan maupun antarbidang yang lain. e. Indeksindex Perlu diperhatikan macam indeks yang dipergunakan suatu ensiklopedi, misalnya: 1 Indeks analitikanalytical index 2 Indeks alfabetisalphabetical index 3 Indeks fakta fact index Universitas Sumatera Utara 4 Indeks klasclassification index. f. Penunjukkan silangcross reference Ensiklopedi yang baik akan selalu dilengkapi dengan penunjukan silangcross reference yang lengkap dan saling mengacu antara satu subjek dngan subjek yang lain. Sistem penunjukkan ini sering ditandai dengan seelihat atau see alsolihat juga. g. Kebenaran statistik data yang dibuatnya Perlu dicek statistik serta nama nergara, tokoh yang dicantumkannya sesuai atau tidaknya. h. Bentuk format Dalam memilih ensiklopedia hendaknya juga diperhatikan: 1 Jilidannya dngan kertas tipis, tebal serta jenis kertasnya. 2 Tipe huruf dan ukurannya. 3 Ilustrasi yang me liputi kualitas kertas dan ukurannya. i. Unsur lain 1 Bibliografinya: apakah daftar pustaka yang dicantumkan itu berkaitan dengan naskah atatu tidak. 2 Revisi: apakah penerbit itu juga menerbitkan terbitan revisinya yang disebut suplemen atau tidak, atau dalam bentuk yearbook dan lainnya. Suplemen, istilah ini biasanya merupakan penyajian topik dalam bentuk ฀lmanac฀ yang terbit tiap kuartal. The loase-leaf insertion, istilah ini biasanya digunakan oleh penerbit buku- buku referensi bidang hukum dan kedokteran. The Yearbook, istilah ini banyak digunakan oleh beberapa penerbit ensiklopedi “Encyclopedia Americana, Brittanica, Colliers danWorld Book”

2.4.3 Bibliografibibliography

Kata ”bibliografi” berasal dari bahasa yunani kunogreek ”biblion” yang berarti buku dan ”graphein” berarti menulis. Kemudian arti ini berkembang menjadi pengertian Universitas Sumatera Utara menulis tentang buku. Juga dapat diartikan sebagai daftar pustaka yag disusun menurut aturan maupun pola tertentu. Bibliografi sebagai ilmu, berarti ilmu yang menyelidiki sejarah dan teknikpenulisan karya karya tertulis. Yakni buku-buku kuno, manuskrip-manuskrip itu diteliti sedimikianrupa untuk diketahui usul-usulnya, jumlah halaman dan tahun penulisannya. Dari pembicaraan tentang pustaka ini akan berkembang menjadi pembicaraan tentang isinya. Kemudian akan muncul diskusi buku, bedah buku, resensi buku, di media cetak, media elektronik maupun dengan cara tatap muka.

1. Tujuan penyusunan bibliografi

Bibliografi sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pustaka. Sebab para ilmuwan dan para ahli akan dapat mengikuti perkembangan pengetahuan dalam bidangnya. Sedangkan perpustakaan sendiri tidak akan berfungsi dengan baik apabila tidak memiliki sarana ini. Karena perpustakaan harus dapat melaksanakan penyebaran informasi terutama yang berkaitan dengan informasi keilmuan. Lebih dari itu, bibliografi disusun dengan tujuan: a. Menyebarkan informasi perbukuan kepada masyarakat secara luas, terutama kepada mereka yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan. b. Ikut mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan. Karena pada dasarnya bibliografi itu merupakan daftar kumulasi ilmu pengetahuan yang telah ditemukan manusia sejak dahulu. Sebab ilmu pengetahuan itu bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba-tiba begitu saja. Akan tetapi perkembangannya memerlukan waktu yang cukup lama dengan suatu proses dan bertumpu pada teori basis, rumus sebelumnya. c. Memudahkan pencari informasi akan lokasi buku, majalah maupun terbitan lain yang mereka perlukan. Mereka tidak perlu mendatangi toko buku satu ke toko buku yang lain andaikata mereka mau memanfaatkan bibliografi di suatu perpustakaan. Keberadaan bibliografi berarti akan menghemat tenaga, ,pikiran, waktu dan biaya. Universitas Sumatera Utara d. Menghindarkan kemungkinan adanya duplikasi penelitian. Penelitian yang baik akan lebih dulu mencari topik, judul penelitian pada bibliografi sebelum mereka melakukan penelitian. Apabila tidak dilakukan studi pustaka atau mengecek dulu pada bibliografi sangat mungkin terjadi pengulangan penelitian yang berarti pemborosan. Sebab apa yang pernah diteliti orang lalu diteliti lagi akibat kecerobohan peneliti kedua itu. e. Sebagai saran dalam pengadaan dan pemilihan buku. Dari bibliografi itu dapat diketahui isi ringkas maupun judul buku dan mempercepat proses pengadaan buku.

2. Evaluasi bibliografi

Evaluasi bibliografi ini sangat penting bagi pengadaan suatu perpustakaan. Sebab koleks ini akan memberikan informasi tentang terbitan. Dalam memilih bibliografi perlu diperhatikan: a. Otoritas penyusunan Perlu diketahui lebih jauh tentang siapa lembaga penerbit yang menerbitkan bibliografi itu. Apakah selama ini penyusun bibliografi itu memang telah punya otoritas tertentu dalam bidangnya. b. Penyusunan Sistem penyusunan bibliografi mempengaruhi penggunaan. Cara penyusunan yang baik adalah yang mudah dipergunakan dan dapat didekati dengan hanya mengenal salah seorang pengarang misalnya. Untuk itu perlu diteliti apakah ada sistem temu kembali dengan pendekatan: 1 Pengarang pertama, kedua, dst 2 Judul 3 Subjek 4 Regional 5 Penerbit 6 Geografis 7 Nomor ISBN Perlu dilihat pula adanya indeks maupun penunjukan silangcross reference. Universitas Sumatera Utara c. Ruang lingkup Bibliografi yang baik adalah yang mampu mencakup ruang lingkup yang lebih luas. Oleh karena itu hendaknya diperhatikan: 1 Subjek 2 Bahasa 3 Waktu 4 Tempat d. Entri Dalam penulisan entri dan uraian lain perlu diperhatikan pula apakah uraian data bibliografi telah mengandung ฀lmana-unsur yang: 1 Lengkap 2 Tepat 3 Jelas 4 Konsisten 5 Beranotasi e. Bentuk Perlu diperhatikan pula faktor bentuk bibliografi serta data fisik yang lain sebab faktor ini juga mempengaruhi daya tarik penggunaan. Faktor itu antra lain: 1 Tata wajahlayout 2 Sampul 3 Pemilihan huruf 4 Kertas 5 Ciri khasspecial features Tiap terbitan memiliki ฀lman khas tersendiri. Faktor ini juga perlu diperhatikan, apakah memiliki faktor lebih dari yang lain.

2.4.4 Sumber Biografi

Kata biografi berasal dari kata “bio” berarti hidup dan “grapheine” yang berarti menulis dan mencatat. Maka biografi diartikan catatan maupun tulisan-tulisan tentang Universitas Sumatera Utara riwat hidup seseorang atau beberapa orang sejak kecil sampai dewasa yang ditulis seobjektif mungkin. Riwayat hidup ini ditulis sendiri atau ditulis oleh orang lain. Riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh pelakunya disebut autobiografi. Banyak orang terpandang, orang berjasa, memiliki catatan kenangan perjalanan hidup diusia 70 tahun. Biasanya ditulis oleh orang-orang beken yang dekat dengan sang tokoh dalam arti yang luas dan tak jarang yang ditulis sendiri. Dalam biografi ini akan sangat membantu mereka yang ingin mengetahui sejarah tokoh tertentu secara pasti. Pemikiran pokok mereka dapat diketahui melalui sumber ini. Dalam perkembangan keilmuan, sering mengacu padap penemuan rumus maupun teori yang pernah ditemukan oleh pakar bidang tertentu. Dengan mengacu pada teori maupun rumus itu dapat diketahui secara pasti arah pengembangan bidang. Pengalaman seorang tokoh mungkin dapat dipergunakan sebagai pelajaran berharga bagi orang lain. Keberhasilannya mengatasi masalah, akan membuat orang lain mengetahui kiat-kiat yang telah ditempuhnya. Kesuksesan dalam meniti karir, mungkin sekali dapat memacu pembaca dalam menggapai cita-cita mereka yang masih jauh.

1. Fungsi sumber biografi

Koleksi referensi ini dipersiapkan sedemikian rupa dengan harapan akan berfungsi sebagai: a. Pengenalan tokoh ahli tertentu. Dengan pengenalan ini apabila seseorang mendapatkan kesulitan dalam bidang tertentu maka dapat menghubungi tokoh tersebut apabila masih hidup. Apabila tokoh itu telah meninggal, maka masalah pemikiran bidang tertentu itu dapat dicari pada teman sejawat atau bekas siswa maupun mahasiswanya. b. Menghubungkan tokoh satu dengan tokoh yang lain dan diharapkan akan terjadi interaksi antarbidang mereka. c. Memperlancar komunikasi keilmuan. Dengan mengenal seorang tokoh, pakar bidang maupun ahli dengan alamat rumah maupun lembaganya diharpkan memudahkan komunikasi. Sedangkan sarana komunikasi dewasa ini tidaklah sulit. Sebab kini telah tersedia sarana yang memadai seperti adanya wartel,telepon,mobil, faksimil dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara d. Bahan rujukan dalam arti luas. Dengan mengetahui riwayat hidup pengalaman mencapai karir seseorang, tentunya akan menarik untuk disimak. Perjuangan hidup yang penuh liku-liku itu akan menjadi pelajaran tersendiri bagi orang lain. Sumber-sumber biografi itu dapat berupa buku sendiri seperti: Who’s who in Indonesia karya O.G.Roeder, ataupun berupa artikel tulisan dalam ensiklopedi, kamus biografi maupun terbitan berkala yang sering memuat tokoh-tokoh itu.

2. Cakupan

Dari segi cakupan, sumber biografi dapat dibagi menjadi: a. Universal, umum Yakni biografi yang mencakup sejumlah nama dari berbagai bangsa, agama, bidang ilmu, bahasa maupun keahlian. Contoh: 1 Webter’s biographical dictionary berisi contoh-contoh negara sedunia termasuk yang masih hidup saat ini 2 The international who’s who 3 Who’s who ini the world 4 Current biography Biography ini terbit tiap bulan, berisi nama-nama orang terkenal yang masih hidup waktu itu terutama tokoh-tokoh dalam berita. Keterangan-keterangan ini dikutip dari harian maupun majalah. b. Biografi nasional Yakni biografi yang mencantumkan sejumlah nama,tokoh dalam bidangnya dalam suatu negara. Contoh: Apa dan siapa jumlah orang-orang Indonesia 1981-1982 Biografi ini: 1 Disusun oleh redaksi majalah berita mingguan TEMPO 2 Mula-mula disusun untuk mengatasi kesulitan redaksi dalam melukiskan tokoh dalam berita 3 Penentuan kepopuleran berdasarkan pada: Universitas Sumatera Utara a Nama yang dikenal secara nasional b Sangat penting dalam profesinya c Mereka yang tercatat penting dalam sejarah modern Indonesia c. Biografi khusus Biografi yang hanya mencantumkan nama-nama orang yang ahli atau tokoh dalam bidang tertentu. Contoh: a. Who’s who in computing b. Who’s who in consulting c. Dictionary of scientific biography

3.4.5 Indeksabstrack 1. Indeks

Indeks dapat diartikan sebagai tanda atau petunjuk indikasi. Misalnya IP= indeks prestasi berarti menunjukkan prestasinya juga misalnya indeks bahan makanan, indeks harga dan lain sebagainya. WJS Poerwodarminto dalam Kamus Umum Bahasa IndonesiaKUBI 1976 halaman 378 menulis bahwa indeks adalah petunjuk, daftar nama, buku dsb, yang bisa dimuat pada penghabisan buku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989 terbitan balai pustaka halaman 329 disebutkan bahwa indeks diartikan: a. Daftar kata atau istilah yang terdapat dibuku cetakan biasanya pada bagian akhir buku tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman,tempat, kata atau istilah ditemukan. b. Daftar harga sekarang dibandingkan dengan harga sebelumnya menurut prosentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang  indeks biaya hidup di Jakarta setiap tahun naik. c. Daftar berita penting hari ini yang dihalaman depan. Dalam kamus istilah perpustakaan 1990 dinyatakan bahwa indeks berarti daftar yang disusun alfabetis yang biasanya ditemptatkan dibagian akhir suatu buku, Universitas Sumatera Utara berupa nama orang, subjek dan lain sebagainya. Penyajian indeks sangat beragam, yakni ada yang disusun alfabetis pada akhir buku, indeks pada buku yang berjilid pada ensiklopedi pada majalah dan ada indeks artikel. Sedangkan Engkin Mudyono dalam bukunya ”Jasa Penelusuran Literatur Skunder” menyatakan bahwa indeks adalah sejumlah entri topik, nama pengarang, tempat dan lainnya yang disajikan dalam sebuah buku atau sejumlah buku yang disusun alfabetis dan menunjukkan lokasi masing-masing entri itu dalam buku yang bersangkutan dan keterangan lain. Indeks dapat pula diartikan sebagai petunjuk yang berupa angka atau huruf maupun tanda lain untuk memberikan pengarahan pada pencari informasi bahwa informasi yang lebih lengkap dapat diemukan pada sumber yang ditunjuk tanda itu. Indeks disusun dan dipersiapkan sedemikian rupa dengan harapan agar dapat difungsikan sebagai: 1 Yang memberikan pengarahan kepada pembaca bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan ada sumber yang ditunjuk itu. Dengan bantuan indeks ini, suatu subjek, nama orang, nama tempat dapat segera ditemukan dengan tepat. 2 Apabila diperhatikan dengan cermat bahwa dalam penyusunan ensiklopedi memang penulisannya sudah alfabatis. Namun sedimikian untuk memudahkan pencarian entri mawsih dilengkapi dengan indeks. Sebab topik-topik yang rinci dari suatu tajuk masih tersembunyi dalam uraian tajuk itu. 3 Sebagai contoh misalnya dibawah tajuk COMPUTER dalam McGraw Hill encyclopedia of ฀lmanac and technology terdapat beberapa penunjukan yang informasi nya tersebar dalam beberapa jilid. COMPUTER 3 359 – 360 Accuracy 3 359 Analog see analog computer Automation 3 677 Digital see digital computer Simulation 12 340 Speed 3 359 Universitas Sumatera Utara Keterangan: Angka yang dicetak tebal menunjukkan volumejilid.Sedangkan angka yang dicetak tipis menunjukkan halaman yang terdapat pada jilid itu. 4 Mengungkapkan suatu masalah secara lengkap dan detail. Dengan petunjuk yang disiapkan itu dapat diketahui suatu persoalan secara lengkap. Sebab indeks itu disusununtuk mengungkapkan suatu subjek topik yang mungkin sekali terdapat di berbagai sumber.

2. Abstrak

Abstak sering diartikan dengan sari karangan ,ringkasan karya tulis. Karya ini dilengkapi data bibliogafi sehingga memudahkan proses temu kembali karena adanya indentifikasi tertentu. Susunan sari karangan ini pada umumnya berisi: a. Judul asli atau terjemahan dalam bahasa inggris b. Nama pengarang, penulis c. Alamat instansi, lembaga tempat penulisan itu bekerja d. Data bibliografis seperti: judulu naskah,majalah, volume, nomor,tahun terbit dan lain-lain e. Uraian f. Nama penyusun abstrak Abstrak dapat dibagi menjadi: 1 Abstrak ini disusun sedemikian rupa dan hanya memberikan informasi sngkat. Dengan membaca abstrak ini seseorang dapat menentukan sendiri apakah akan membaca naskah aslioriginal publicationnya atau tidak. 2 Sinopsissummary, synopsis Macam abstrak ini hampir sama dengan indicative abstracts, akan tetapi agak panjang dan berisi garis besar karangan asli 3 Abstrak informatinginformative abstracks Berisi ringkasan data pokok atau pendapat pokok dari karangan aslinya. Contoh: a Biological abstracts b Chemical abstracts Universitas Sumatera Utara c Indonesian abstracts d Tropical abstracts

3.4.6 Buku pedomanhandbookmanual guidebook

Yang dimaksud buku pedoman atau pegangan disini berbeda dengan buku pegangan untuk mengajar bagi guru-guru SD-SMTA. Akan tetapi jenis ini pada umumnya berisi uraian yang dapat dipergunakan untuk mengerjakan sesuatu. Juga merupakan petunjuk ringkas tetapi menyeluruh dalam satu bidang. Di dalam buku ini petunjuk-petunjuknya diberikan secara mendalam dan dilengkapi dengan gambar- gambar agar mudah digunakan. Koleksi ini sangat berguna terutama bagi mereka yang sedang mendalami bidang tertentu. Para penelitiresearch worker pun akan banyak mendapat pertolongan melalui buku ini.

1. Manual

Yang disebut manual pada prinsipnya hampir sama dengan handbook. Hanya saja manual ini memberikan instruksiperintah tentang cara mengerjakan sesuatu, bagaimana mengindentifikasi sesuatu dan bagaimana cara menulis materi tertentu. Contoh a. Glenn’s auto repair manual Buku ini akan memberikan petunjuk bagaimana cara mereparasi, memperbaiki mobil. b. The manual of cultivated plants Buku ini akan menolong anda dalam menentukan indentitasidentifikasi suatu tanaman. Jenis koleksi referensi ini dipersiapkan sedemikian rupa dengan tujuan: 1 Memberikan penjelasan yang rinci dan sedetail mugkin dalam satu bidang. 2 Membimbing pembaca untuk lebih memperdalam bidang cakupan handbook ini. 3 Merupakan sarana untuk memerisa maupun menguji data bagi pemakai dalam melaksanakan tugas mereka terutama para peneliti, penguji mutu barang maupun pekerja lapangan yang lain. Universitas Sumatera Utara 4 Merupakan petunjuk bagi mereka untuk melakukan tugas maupun mengoperasikan suatu alat. 5 Mempermudah dan mempercepat dalam mendapatkan fakta dan data. 6 Memberikan petunjuk rujukan, tanggal, kutipan-kutipan maupun corak literature. Contoh: a Indonesia Handbook Mencakup keterangan-keterangan tentang berbagai bidang dIndonesia seperti bidang ฀almanak, pemerintahan, sejarah dan lain-lain. b Handbook of applicable mathematics c Banker’s management Handbook d Handbook of chemistry and physics

2. Guidebook

Buku ini dipersiapkan untuk para wisatawan atau mereka yang akan mengunjungi daerah, negara lain. Disini dicakup tentang tempat-tempat rekreasi, pusat pendidikan, stasiun, terminal, jalur kereta api, bank, rumah sakit, kantor polisi dan lain- lain.

2.4.7 Directoridirectory

Koleksi ini berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi maupun perkumpulan lain yang disusun alfabetis maupun sistematis. Dicantumkan pula data pendukung lainnya seperti: alamat, profesi, pendidikan dan lain-lain. Jenis ini berguna terutama untuk menghubungi orang-orang tertentu maupun akan mengunjungi lembaga tertentu. Menyusun direktori memerlukan ketekunan dan kecermatan tersendiri. Lebih jauh penyiapan direktori ini dengan tujuan: 1. Memberikan kepastian informasi alamat tentang seorang tokoh maupun lembaga yang dapat dihubungi sewaktu-waktu 2. Memperlancar komunikasi antartokoh, antarbidang dan antarlembaga. Sebab dengan adanya alamat yang lengkap nama dan nomor jalan, nomor telepon, nomor faksimil, nomor teleks akan mempercepat komunikasi. Universitas Sumatera Utara 3. Dengan adanya data tersebut diharapkan akan mempercepat pertukaran informasi keilmuan. Dengan demikian akan dapat dipercepat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contoh-contoh dan keterangan singkat: Direktori Perpustakaan Indonesia 1970-1971 a. Berisi keterangan-keterangan tentang 434 perpustakaan di Indonesia meliputi Perpustakaan Umum, Perpustakaan Khusus dan lain sebagainya. b. Disertai dengan indeks nama kota nama perpustakaan Direktori of special libraries in Indonesia a. Berisi nama-nama Perpustakaan Khusus, Perpustakaan tinggi dan Perpustakaan lembaga. b. Dititikberatkan pada kekhususanspecial koleksinya, maka perpustakaan lembaga dicantumkan pula. c. Keterangan-keterangan tentang perpustakaan meliputi: alamat, jumlah staf dengan pendidikannya, jam buka, jumlah dan macam koleksi, jenis pelayanan yang diberikan. d. Disusun alafabetis, nama kota. Direktori nasional : sumber informasi lingkungan hidup a Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh kantor menteri negara pengawasan pembangunan lingkungan hidup dan PDIN LIPI dengan tujuan untuk mempermudah pengenalan sumber informasi, pengelolaan serta kegiatan dalam bidang lingkungan hidup di Indonesia. b Disusun alfabetis kelompok organisasi pemerintah dan non pemerintah yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup. c Dituliskan nama dan alamat lembaga, bidang kegiatan, atribut yang terpenting, fungsi sumber informasi, cakupan geografis, bentuk informasi dan syarat memperoleh informasi. Universitas Sumatera Utara

2.4.8 Almanak

Almanak mula-mula diartikan sebagai kalender, penanggalan dalam waktu satu tahun. Kemudia arti ini berkembang menjadi catatan peristiwa dalam berbagai bidang selama waktu tertentu. Pada umumnya, almanak menyajikan fakta, statistik serta informasi dasar tentang berbagai hal sejak soal-soal pertanian sampai pada binatang. Almanak merupakan bahan rujukan tentang kependudukan, bisnis, olahraga serta soal- soal statistik pertanian. Bagi ilmuwan, almanak sangat membantu kegiatan mereka. Sebagian dicatat pula tentang gerakan benda-benda angkasa seperti bulan, bintang, matahari, planet. Almanak sangat berguna bagi mereka yang berkecimpung dalam pemerintahan. Karena peristiwa penting dalam pemerintahan seperti pemilu, pergantian kabinet, sidang umum MPR tak lepas dari catatan almanak ini. Bahkan kejadian alam, geografis seperti gempa bumi, banjir besar, letusan gunung dapat dibaca kembali pada ฀almanak ini. Peristiwa olahraga seperti kejuaraan all England, piala sepak bola Eropa, PON, SEA games dapat kita simak kembali melalui ฀lmanac ini. Lebih dari itu, di ฀lmanac juga sering dicantumkan pula pengetahuan tertentu yang kira-kira diminati umum. Almanak terbit setahun sekali. Contoh-contoh: 1. Almanak Indonesia, 1968 Diterbitkan oleh biro pusat statistik, berisi angka-angka statistik bidang pemerintahan. 2. Almanak Djakarta, 19711972 a. Diterbitkan oleh Badan penerbit ฀lmanac Jakarta b. Berisi segala informasi tentang DKI Jakarta c. Dicantumkan pula daftar bank pemerintah maupun swasta di Jakarta

2.4.9 Buku Tahunanyearbookannual

Terbitan ini dapat disebut pula sebagai suplemen ensiklopediencyclopedia supplements, ฀lmanacalmanacs, terbitan tahunanannual. Menurut A.L.A.glossary of library terms, kata ”annual” berarti terbitan tahunan yang menyajikan kejadian-kejadian Universitas Sumatera Utara penting atau perkembangan-perkembangan baru dalam satu tahun. Sedangkan ”yearbook” diartikan sebagai publikasi tahunan yang berisi informasi mutakhir yang disajikan dalam bentuk deskripsi atau bentuk statistik. Terbitan-terbitan ini mencakup bidang sosial, organisasi profesi perdagangan, pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sering pula menampilkan kejadianevents yang terjadi setahun lalu dalam bentuk ringkasan artikel, tabel maupun bentuk penyajian ringkas yang lain. Terbitan ini kadang berfungsi sebagai terbitan tambahan ฀lmanac฀al suatu ensiklopedi. Yakni suatu terbitan tahunan yang ฀lmanac฀ oleh penerbit ensiklopedi dengan tujuan melengkapi informasi ensiklopedi itu dengan perkembangan dan penemuan baru. Pada beberapa negara asing diterbitkan buku tahunan sebagai catatan kegiatan penting secara nasional maupun internasional. Sebagai contoh adalah penerbitan the statistical abstracts of the united states, terbitan departemen perdagangan Amerika Serikat. Disini dicakup statistik tentang kegiatan sosial, politik dan perkembangan ekonomi di Amerika Serikat. Buku ini akan berfungsi untuk: 1. Melengkapi dan menyempurnakan terbitan sebelumnya, terutama buku tahunan yang diterbitkan oleh penerbit ensiklopedi. 2. Dokumentasi kegiatan ilmiah tahunan. 3. Peristiwa penting dalam pemerintahan, perekonomian dan keilmuan dapat diungkap kembali dan ditelusuri lagi melalui terbitan ini. 4. Catatan ringkas segala kejadian selama satu tahun terakhir. Dalam hal ini termasuk proyek-proyek penelitian yang telah selesai maupun yang sedang berjalan. Contoh-contoh dan keterangan: a. Statistik Indonesia Statistik Yearbook of Indonesia Jakarta : biro pusat statistik 1 Ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. 2 Antara lain dicantumkan tentang keadaan iklim, geografi, penduduk, sosial, pertanian, perindustrian, perdagangan luar negeri, transportasi dan komunikasi, pendapatan nasional dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara b. Statistik Perkebunan Indonesia 1984-1989 d. Diterbitkan oleh Dirjen Perkebunan RI. e. Dicantumkan luar areal, volume dan nilai ekspor. f. Komoditi yang dicantumkan meliputi: karet, kelapa, I, cengkeh, kapas, pinang, kemiri, dan lain-lain. g. Disertai grafik dan gambar untuk mempermudah pemanfaatan.

2.4.10 Sumber-sumber Ilmu bumigeographical sources

Sumber informasi ini akan memberikan keterangan tentang kota, pulau, gunung, danau, sungai dan sumber-sumber alam maupun hasil karya manusia yang berkaitan dengan kealaman. Koleksi ini sangat berguna untuk penelitian sumber daya alam, penjelajahan, peperangan, pariwisata, transportasi maupun kepentingan keilmuan yang lain. Sumber ilmu bumi ini dapat dibagi menjadi: 1. Gazetergazetters Yakni kamus ilmu bumi yang berupa daftar nama tempat yang disusun alfabetis. Disana disajikan informasi tiap-tiap tempat seperti lokasinya, statistiknya, sejarah maupun kebudayaannya. Sebelum menggunakan gazeter ini sebaiknya dipahami lebih dahulu halaman- halaman penolongnya, daftar singkatan, cara penyusunan materi serta lembaran tambahan yang sering dimuat dalam apendiks. Salah satu contoh gazeter ialah: Columbia ฀lmanac฀al gazetter of the world dengan editor Leon eltzer. Disini dapat ditemukan nama-nama kota seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang dan kota-kota lain di Indonesia. 2. Buku petunjukguidebook Yakni buku peganganhandbook untuk perjalanan yang memberikan informasi tentang kota, daerah maupun negara, museum dan lain-lain. Buku ini dipersiapkan untuk kepentingan wisata. Sebab juga dicantumkan nama hotel, stasiun, obyek wisata, tempat pendidikan, bank dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Guidebook ini sering menyajikan informasi secara dekskriptif yang tidak ditemukan pada uraian gazeter maupun peta. Sebagian besar disusun dengan memperhatikan faktor perjalanan. Contoh-contoh: a. Guide to America, diterbitkan oleh American Automobile Associotion b. Sunday times travel and holiday guides c. New world guide to the American Republics 3. Altasatlases Yakni suatu jilidan peta, lukisan, tabel dan lain-lain sebagainya dengan atau tanpa penjelasan deskriptif. Terbitan ini dapat berupa terbitan tersendiri atau bisa pula merupakan bagian dari suatu atau beberapa jilid terbitan. Kita juga mendapatkan peta dimuat di ensiklopedi, majalah maupun surat kabar. Kata ”atlas” pertama kali dipergunakan oleh ฀lmanac฀. Atlas juga menunjukkan tokoh mitos Yunani yang digambarkan sebagai orang yang gagah berani dan kuat yang sedang memanggul bola dunia di pudaknya. Karena berisi gambar-gambar, grafik, table, nama-nama negara itulah, lalu dikategorikan sebagai koleksi buku-buku referensi. Contoh a. Encyclopedia Britanica World Atlas b. The Advances altas of modern geography. Peta ini disusun oleh John. W. Bartholomew seorang kartograper berasal dari Inggris. Peta yang dianggap modern ini menampilkan tipe-tipe proyeksi peta, peta khusus untuk dunia penerbangan, peta astronomi dan peta eksplorasi dunia. Evaluasi sumber-sumber ilmu bumi Untuk memilih sumber-sumber geografi yang baik perlu diketahui criteria tertentu misalnya: 1 Kepengaranganauthority Yakni semua pihak yang terlibat dan ikut bertanggung jawab terhadap materi buku itu, misalnya: Universitas Sumatera Utara a Reputasi penerbit b Staf redaksi c Reputasi para kartograper d Bibliografi maupun pengakuan ahli yang lain 2 Lingkupscope a Nasional, regional atau internasional b Macam peta : politik atau alam c Sebagai terbitan tambahan : gazeter, peta, kependudukan, ilustrasi, etnografi, astronomi ataukah berdiri sendiri 3 Tahun a cetakan, hak cipta, tahun revisi, atlas secara keseluruhan b Rencana revisi

2.4.11 Penerbitan pemerintah

Terbitan ini menyajikan informasi yang perlu diketahui oleh masyakarat pada umumnya. Sumber informasi ini tidak dijual belikan di toko-toko buku meskipun isinya diperlukan masyarakat. Penerbitan resmi ini merupakan informasi resmi dalam bidang- bidang pertanian, statistik, peraturan perundangan, pendidikan, pertahanan dan lainnya. Bahkan data statistik dalam almanak juga biasanya berdasarkan sumber resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Secara garis besar, terbitan ini mencakup: 1. Kegiatan pemerintah yang perlu diketahui oleh masyarakat awam seperti: pemilihan umum, sensus penduduk, ฀lmana ฀lmanac dan lain-lain. 2. Informasi resmi yang dapat dipergunakan sebagai bahan studi maupun penelitian. 3. Perundang-undangan, peraturan, ketetapan pemerintah yang harus diketahui oleh tiap warga negara maupun kelompok masyarakat tertentu seperti : pajak, undang- undang lalu lintas, undang-undang perkawinan, undang-undang pendidikan dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

2.5 Pelayanan Pemberian Informasi Information Service

Menurut Trimo 1992: 60 tampaknya memang tidak mudah untuk memberikan perbedaan antara pelayanan referensi dengan pelayanan informasi yang diberikan oleh suatu perpustakaan; hal ini banyak diakibatkan oleh adanya kemajuan-kemajuan dan perkembangan-perkembangan yang terakhir dalam ฀lmana pemberian pelayanan referensi yang cenderung bersifat inklusif pada dewasa ini. Kenyataan seperti ini dapat kita lihat pada pandangan-pandangan yang diberikan oleh beberapa pakar dalam dunia perpustakaan, misalnya saja pendapat-pendapat dari: 1. Donald Davinson, dalam bukunya yang berjudul reference Service 1980, p, 11 yang mengatakan ”reference and information service in the activity undertaken by librarians and associated types of staff from reference libraries,using collections mada available for home reading or other use outside the library”. Pernyataan atau pendapat ini jelas-jelas tidak berusaha membedakan antara pelayanan referensi dengan pelayanan informasi serta seakan-akan kedua jenis layanan itu dijalankan oleh para pustakawan referensi pada setiap perpustakaan. 2. William A.katz dalam bukunya yang berjudul I ntroduction the Reference work : vol II, Reference service 1969, p, 6 mencoba memberikan pengertian tentang pelayanan informasi ini dalam rangka pembedaan antara reference work, reference service dan information service. Ia berpendapat antara lain; bahwa pelayanan informasi itu adalah istilah yang secara ฀lmanac฀ masih baru dalam bidang pelayanan referensi. Dan bila ditinjau dari segi karakteristiknya maka ia merupakan suatu perluasan dari reference work yang pada hakikatnya lebih ditunjukkan kepada penelusuran informasi secara ekstensif serta yang memanfaatkan metode-motode ilmiah. Disini dituntut potensi staf pelayanan referensi yang berpendidikan berpredikat subject specialist yang menguasai metode-metode penelitian serta bibliografi know how Memang harus diakui bahwa, perkembangan dan kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang IPTEK yang menyebabkan adanya pergeseran-pergeseran dalam berbagai jenis pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan khususnya pada perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian. Pada Universitas Sumatera Utara banyak perpustakaan dari kedua jenis lembaga tadi sudah mulai ditinggalkan jenis-jenis layanan tradisional tertentu agar dapat peka, cepat dan tepat memenuhi permintaan- permintan informasi dari para pemakai jenis layanan perpustakaan. Tuntutan dari masyarakat pemakai sumber informasi atas kualitas pustakawan sebagai komunika dan mediator, yang berusaha menghubungkan para pemakai informasi dengan sumber- sumber informasi dan keanekaragaman jenis informasi yang dicari oranglah yang antara lain menyebabkan timbulnya pergeseran-pergeseran atas pengertian atau batasan pelayanan referensi dan pelayanan informasi tersebut diatas. Untuk jelasnya maka pergeseran –pergeseran itu dapat digambarkan sebagai berikut: A B C ========= ======== Pada tahap-tahap a dan b, pustakawan boleh dikatakan hanya sebagai mediator saja dan kualifikasi pustakawan masih banyak pada tingkat generalist disertai tuntutan untuk memahami sipencari informasi itu. Pada tahap c terutama pada perpustakaan- perpustakaan besar dan telah berkembang dengan baik, pustakawan referensi lebih bertindak sebagai komunikator dan mediator antara khasanah ilmu pengetahuan dengan para pemakai jasa layanan perpustakaan serta berkualitas sebagai subjek spesialis. Di negara kita sendiri, kondisinya masih pada tahap-tahap a dan b, walaupun ada beberapa perpustakaan khusus kita telah mulai beranjak ke arah tahap c. Mengingat kondisi-kondisi pada umumnya seperti yang terlukis di atas maka penulis masih berpegang pada pengertian lama, yakni bahwa pemberian pelayanan informasi atau information service itu merupakan layanan yang sifatnya cenderung lebih ringan dan praktis yang lazimnya segera dapat dilaksanakan atau permintaan informasi itu segera dapat ditangani oleh para petugas pada meja peminjama di setiap perpustakaan. Sekalipun demikian, tidak jarang jenis layanan ini pun dijalankan oleh unitbagian referensi. Karena sifat permintaan informasi itu begitu sederhana dan praktis maka bentu pelayanan ini dapat dikatakan tidak banyak meminta waktu, ฀lmana keahlian serta teknik-teknik penelusuran. Informasi yang handal para petugas Universitas Sumatera Utara perpustakaan, misalnya jenis-jenis pertanyaan atau permintaan informasi yang tertera di bawah ini: a. Siapa pustakawan pada kantor cabang? b. Dimana alamat Bapeda di Jawa timur? c. Apakah ada buku-buku tentang kurikulum? d. Dimana saya dapat meminjam buku Panduan UMPTN? Sudah tentu permintan-permintaan informasi terebut dijawab di meja peminjaman perpustakaan yang bersangkutan, tidak perlu harus melibatkan pustakawan referensinya Coba bandingkan mereka dengan permintaan-permintaan informasi tertera dibawah ini yang hanya dapat djawab oleh seorang pustakawan referensi terutama seorang spesialis, pada suatu perpustakaan perguruan tinggi. 1 Dapatkah anda membantu saya mencarikan teori belajar yang dikemukakan oleh piaget dan apa latar belakangnya? 2 Siapakah yang mengemukakan prinsip the media is the message dan apa landasan teoretisnya? 3 Dapatkan anda membantu saya mencarikan apa hasil-hasil temuan terakhir dari penelitian-penelitian di bidan teori kognitif? 4 Saya membutuhkan informasi tentang program-program pendidikan orang dewasa yang dilaksanakan pada musim panas di Amerika Serikat atau kanada yang mungkin memberikan beberapa fasilitas tertentu bagi peserta luar negeri, dapatkah anda membantu saya? Ditinjau dari materi dan kualitas permintaan informasi tersebut sudah tentu untuk dapat memenuhi permintaan informasi itu diperlukan carateknik penelusuran informasi tertenu dan pada pihak pustakawan referensi dituntut pengetahuannya di bidang subjek yang bersangkutan. Itulah sebabnya maka permintaan informasi ini tidak dapat ditangani oleh petugas dimeja peminjamansirkulasi. Mengingat hal-hal tersebut diatas maka seyogyanya diadakan pembagian tugas disusun uraian tugas yang jelas antara pelayanan informasi di meja peminjam dengan Universitas Sumatera Utara pelayanan referensi di unit bagian referensi agar dapat dihindari terjadinya tumpang- tindih pekerjaan antara kedua unitbagian tersebut. Disamping itu, yang termasuk kedalam bentuk pelayanan informasi ini adalah misalnya buku-buku penuntun cara-cara meggunakan perpustakaan termasuk peraturan- peraturan peminjaman, bahan-bahan pustaka, pembuatan dan pemasangan petunjuk- petunjuk atau guides pada ruang stock dan katalog, mengedarkan daftar tambahan buku baru, buku-buku panduan dalam mendayagunakan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan misalnya, penggunaan koleksi-koleksi bahan pustaka tertentu, fasilitas photocopy computer dan sebagainya, mengadakan pajanganpameran buku- buku atau dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan objekperistiwa tertentu lengkap dengan informasi-informasi yang berkaitan dan pemanjangan sampul buku- buku baru agar diketahui oleh para pembaca.

2.6 Pelayanan Pemberian Bantuan