Kode Etik Pustakawan Peran pustakawan Referensi

sebaiknya mencari dalam ensiklopedi atau buku pengantar sederhana, apa arti subyek itu. Sebelum ia mulai mencari informasi yang diminta. Penelusuran diadakan selagi penanya hadir, ia terus diminta pendapat selama pencarian dilakukan. Pertanyaan yang dapat dijawab dengan menggunakan buku referens, meminta dari petugas pengetahuan tentang buku-buku tersebut. Untuk permintaan akan informasi yang lebih mendalam, dari itu diperlukan teknik pencarian dengan cara yang tepat guna. Pertama harus ditinjau apa yang ada di perpustakaan dengan melihat katalog perpustakaan. Jika itu pun belum memuaskan, perlu diperiksa dalam buku referens, apakah ada penunjukkan ke literature lain. Pemahaman pustakawan mengenal perpustakaan lain atau sumber lain yang mungkin memiliki ฀lmanac฀al itu sangatlah diperlukan.

2.7 Pertanyaan yang sering diajukan

Syahrial-Pamunjak 2000: 109 seringnya pertanyaan diajukan kabur maksudnya. Pustakawan dengan sopan dan sabar harus mewawancari penanya sampai jelas, bagian apa yang sebenarnya menjadi pokok persoalan. Meskipun kedengaran sederhana saja, penanganannya harus sama teliti dicarinya mungkin sangat penting. Pertanyaan yang agak sulit mencari jawabannya atau tidak terjawab, baiknya dicatat dalam buku tulis khusus atau pada formulir yang kemudian di simpan menurut subyek pertanyaan. Jika pertanyaan yang serupa kelak diajukan lagi, keterangan itu dapat digunakan. Juga dapat dilihat pertanyaan macam apa yang selalu kembali diajukan. Kalau koleksi buku referens yang dimiliki tidak mencukupi untuk menjawab pertanyaan yang selalu timbul kembali, catatan ini dapat digunakan sebagai pedoman penambahan judul buku referens yang baru.

2.8 Kode Etik Pustakawan

Menurut Rachman Hermawan 2006: 105 kode etik pustakawan Indonesia pada hakikatnya tidak jauh berbeda dengan kode etik yang terdapat pada organisasi pustakawan di negara-negara lain. Universitas Sumatera Utara Kode etik pustakawan Indonesia hanya berlaku bagi pustakawan Indonesia. Yang dimaksud dengan pustakawan dalam kode etik adalah pustakawan yang dinyatakan dalam ADART IPI. Pustakawan ialah “seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan pengetahuan kepustakawan,yang dimilikinya melalui pendidikan”. Dalam pembukaannya, kode etik pustakawan Indonesia terdiri dari tiga alinea: 1. Alinea pertama, “Pustakawa Indonesia adalah seorang yang berkarya secara profesional di bidang perpustakaan dan dokumentasi yang sadar pentingnya sosialisasi profesi pustakawan kepada masyarakat luas, dan perlu menyusun etika sebagai pedoman kerja” Dalam alinea ini terdapat tida pernyataanpenegasan IPI,sebagai berikut: 1. Batasandefinisi pustakawan. 2. Perlunya sosialisasi profesi pustakawan kepada masyarakat luas public 3. Perlunya etika profesi sebagai pedoman kerja. 2. Alinea kedua, “Di alam keterbukaan informasi, perlu ada kebebasan intelektual dan memperluas akses informasi bagi kepentingan masyarakat luas. Pustakawan ikut melaksanakan kelancaran arus informasi dan pemikiran yang bertanggung jawab bagi keperluan generasi sekarang dan yang akan datang. Pustakawan berperan aktif melakukan tugas sebagai pembawa perubahan dan meningkatkan kecerdasan masyarakat untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan di masa datang”.

2.9 Peran pustakawan Referensi

Menurut Hermawan 2006: 57 peranan pustakawan dalam melayani penggunanya sangat beragam. Dalam banyak hal pustakawan memainkan berbagai peran berperan ganda yang dapat disingkat dengan akronim emas yaitu: 1. Educator Dalam melaksanakan tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik. Universitas Sumatera Utara 2. Manajer Mengelola informasi pada satu sisi dengan pengguna informasi disisi lain. Sebagai manajer pustakawan harus mempunyai jiwa kepemimpinan. Kemampuan memimpin dan menggerakkan, serta mampu bertindak seagai coordinator dan integrator dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. 3. Administrator Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil yang telah dicapai kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik. 4. Supervisor Sebagai pustakawan harus: a. Dapat melaksanakan pembinaan profesional. b. Dapat meningkatkan prestasi, pengetahuan dan keterampilan. c. Mempunyai wawasan yang luas. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PENGGUNA DALAM MENELUSUR

INFORMASI PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN USU 3.1 Pelayanan referensi di perpustakaan USU Pelayanan referensi berdiri semenjak didirikannya perpustakaan USU. Layanan referensi memiliki 5299 eksemplar yang terdiri dari kamus, ensiklopedi, bibliografi, sumber biografi, indeks, handbook, direktori, almanak, buku tahunan, sumber-sumber ilmu bumi dan penerbitan pemerintah. Selain koleksi tercetak, layanan referensi juga memiliki layanan non-book berupa CD yang memilik jumlah koleksi sebanyak 2305 eksemplar yang terdiri dari karya umum, filsafat, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni, teknologi ilmu terapan, kesenian, kesusastraan dan geografi. Layanan referensi juga memiliki fasilitas layanan internet gratis yang bisa digunakan bagi setiap pengguna. Koleksi layanan referensi tidak boleh dipinjam hanya diperbolehkan memfotokopi dan membaca diruangan layanan referensi USU.

3.2 Tujuan pelayanan referensi di Perpustakaan USU

Pelayanan ini lebih ditititk beratkan pada layanan individu agar mereka mendayagunakan sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk mampu memperlancar tugas-tugas keperpustakaan. Juga mereka akan lebih menghemat tenaga dan waktu. Pelayanan ini memiliki tujuan-tujuan antara lain: 1. Memungkinkan pengguna menemukan informasi dengan cepat dan tepat 2. Memungkinkan pengguna menemukan informasi dengan pilihan yang lebih luas 3. Memungkinkan pengguna menggunakan koleksi referensi dengan lebih tepat guna

3.3 Tugas pelayanan referensi di Perpustakaan USU

Berdasarkan dari wawancara bersama ketua tim layanan rujukan dan bantuan pengguna maka dapat dijelaskan tugas-tugas di bagian pelayanan referensi perpustakaan USU seperti berikut: Universitas Sumatera Utara