Bantuan dalam penelusuran Pertanyaan yang sering diajukan

Termasuk dalam jenis pelayanan ini adalah antara lain pembuatan label-label atau etiket-etiket yang akan menunjukkan kepada para pengunjung perpustakaan penggolongan bidang-bidang ilmu pengetahuan di perpustakaan tersebut, membantu para pembaca dalam memperluas minat dalam membacanya, memperbaiki mutu pembaca para mahasiswa, mengadakan pameran buku-buku baru yang akan menarik perhatian para pengunjung. Khususnya bagi perpustakaan-perpustakaan IKIP di Indonesia yang memiliki sekolah-sekolah laboratorium hendaknya diingat bahwa pelayanannya haruslah diperluas hingga dapat melayani sekolah-sekolah tersebut. Dalam hal yang terakhir ini, perpustakaan dapat mengadakan story hours dan ruandi dengan khusus untuk anak-anak didik sekolah tadi dengan tujuan memberikan bimbingan kepada mereka agar minat, selera dan kecakapan membaca mereka bertambah. Ketiga bentuk pelayanan tersebut di atas tadi hanyalah merupakan sebagian saja dari macam-macam pelayanan yang dapat dan mungkin dilaksanakan oleh suatu perpustakaan perguruan tinggi. Bagi setiap perpustakaan, bentuk-bentuk pelayanan apa dan bagaimana tahapan yang akan diberikan itu bergantung sepenuhnya pada beberapa faktor, yakni tenaga yang tersedia di perpustakaan yang bersangkutan, kekuatan koleksinya, fasilitas yang ada pada perpustakaan tersebut dan faktor geografisnya. Di samping itu perlu diperhatikan bahwa semua pelayananan ini membutuhan adanya inisiatif kebijaksanaan, dan know how dari kepala perpustakaan universitas atau institute yang bersangkutan di samping adanya kerja sama yang bak dan saling mengerti antara staf pengajar, kepala perpustakaan pusat dan pimpinan universitas atau instiut yang bersangkutan.

2.6 Bantuan dalam penelusuran

Menurut Syahrial-Pamunjak 2000: 109, dalam memberikan bantuan penelusuran, petugas mengembangkan suatu teknik untuk mewawancarai sipenanya. Dengan sopan, ia harus terus bertanya sampai terang baginya apa yang dicari pertanyaan lalu di analisa ke dalam istilah-istilah yang digunakan dalam buku referensi yang akan digunakan. Kalau petugas tidak memahami subyek yang ditanyai itu, ia Universitas Sumatera Utara sebaiknya mencari dalam ensiklopedi atau buku pengantar sederhana, apa arti subyek itu. Sebelum ia mulai mencari informasi yang diminta. Penelusuran diadakan selagi penanya hadir, ia terus diminta pendapat selama pencarian dilakukan. Pertanyaan yang dapat dijawab dengan menggunakan buku referens, meminta dari petugas pengetahuan tentang buku-buku tersebut. Untuk permintaan akan informasi yang lebih mendalam, dari itu diperlukan teknik pencarian dengan cara yang tepat guna. Pertama harus ditinjau apa yang ada di perpustakaan dengan melihat katalog perpustakaan. Jika itu pun belum memuaskan, perlu diperiksa dalam buku referens, apakah ada penunjukkan ke literature lain. Pemahaman pustakawan mengenal perpustakaan lain atau sumber lain yang mungkin memiliki ฀lmanac฀al itu sangatlah diperlukan.

2.7 Pertanyaan yang sering diajukan

Syahrial-Pamunjak 2000: 109 seringnya pertanyaan diajukan kabur maksudnya. Pustakawan dengan sopan dan sabar harus mewawancari penanya sampai jelas, bagian apa yang sebenarnya menjadi pokok persoalan. Meskipun kedengaran sederhana saja, penanganannya harus sama teliti dicarinya mungkin sangat penting. Pertanyaan yang agak sulit mencari jawabannya atau tidak terjawab, baiknya dicatat dalam buku tulis khusus atau pada formulir yang kemudian di simpan menurut subyek pertanyaan. Jika pertanyaan yang serupa kelak diajukan lagi, keterangan itu dapat digunakan. Juga dapat dilihat pertanyaan macam apa yang selalu kembali diajukan. Kalau koleksi buku referens yang dimiliki tidak mencukupi untuk menjawab pertanyaan yang selalu timbul kembali, catatan ini dapat digunakan sebagai pedoman penambahan judul buku referens yang baru.

2.8 Kode Etik Pustakawan