komunikasi, tanda-tanda verbal dan nonverbal saling mendukung dan mengisi, karena itu pimpinan atasan dan karyawan bawahan
harus mengoptimalkan perhatiannya tidak saja pada umpan balikan verbal tetapi juga non verbal.
6. Efecting Listening Skill atau meningkatkan kemampuan menyimak
yang efektif.
II.2.3 Pengertian, Fungsi dan Prinsip Human Relations
Pengertian istiah Human Relations jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang pertama hubungan manusia akan tetapi ada juga yang
menerjemahkan menjadi hubungan antar manusia. Memang secara harfiah, kedua terjemahan tersebut tidak salah, namun keduanya tidak mengandung makna dari
human relations itu sendiri. Pengertian itu seolah hanya menunjukkan bahwa human relations adalah ilmu tentang cara pergaulan antar manusia, hubungan
antar yang satu dengan yang lain atau bahkan sebagi teknik memperlakukan orang lain termasuk bawahan untuk manfaat diri sendiri atau pimpinan organisasi
semata-mata. Keith David dalam bukunya Human Relations At Work mengatakan bahwa,
dipandang dari sudut pimpinan yang bertanggung jawab untuk memipin suatu kelompok, Human Relations adalah interaksi orang-orang menuju satu situasi
kerja yang memotivasi mereka untuk bekerja sama secara produktif dengan perasaan puas, baik ekonomis, psikologis maupun sosial Effendy, 2006 : 140.
Haloran, 1978 liliweri, 2004:329, bahwa Human Relations adalah studi tentang
Universitas Sumatera Utara
interaksi antar manusia dalam organisasi untuk mencegah, mengurangi terjadinya konflik dalam lingkungan bekerja.
Wursanto 1987:169, menjelaskan ada ada dua pengertian human relations yaitu secara sempit dan luas. Dalam pengertian sempit human relations adalah
hubungan antara seseorang antara dengan orang lain dalam suatu organisasi atau kantor, yang bertujuan memberikan kepuasan hati para karyawan sehingga
memiliki semangat kerja yang tinggi. Human relations dalam arti sempit hanya ada dalam organisasi atau perusahaan tertentu saja. Sedangkan dalam pengertian
luas, human relations hubungan antar seseorang dengan orang lain yang terjadi dalam segala situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan untuk
mendapat kepuasan hati. Secara ringkas sebenarnya studi human relations memusatkan perhatian
pada dua tema, yaitu memperbesar produktivitas dalam pekerjaan dan memperbesar kepuasan manusia dalam organisasi. Jadi sebenarnya dalam human
relations kita berbicara tentang pola-pola perilaku dalam organisasi. R.F Maier Effendy, 1992 :141, dalam bukunya Principle of Human
Relations, mengatakan bahwa hubungan manusia dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian
dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia. Keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia. Dengan
kata lain, manusia merupakan modal berharga dan sangat menentukan bagi suatu organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Burleight Garner dan David Moore
dalam buku Human Relations and Industry, mengemukakan bahwa kekuatan
Universitas Sumatera Utara
suatu organisasi terletak pada manusianya, bukan pada system, teknologi, prosedur atau sumber dana Effendy, 2006:17.
Selain itu harus disadari bahwa setiap individu memiliki perbedaan dalam segala hal yang mungkin akan menimbulkan pertentangan organisasi. Dalam hal
ini, pimpinan bertanggung jawab menciptakan kondisi kerja yang kondusif. Dari penegrtian diatas, dapat dipahami bahwa human relations membahas hubungan
manusia dengan kerja pada suatu organisasi yang mempunyai pengaruh pemanfaatan timbal balik. Manusia harus berguna bagi pelaksanaan suatu kerja
dan sebaliknya kerja itu bermanfaat bagi manusia, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara seimbang dengan tercapainya tujuan manusianya.
Human relations dalam penelitian berusaha mengintegrasikan para karyawan di PT. Panca Pilar Tangguh yang terletak di Jl. Helvetia by Pass No. 16
Medan dengan lingkungan kerjanya, sehinggan baik karyawan maupun level manajemen dapat memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan tempat
mereka bekerja demi tercapainya visi dan misi perusahaan. Adapun fungsi human relations dalam organsisasi adalah sebagi berikut:
1. Untuk meningkatkan gairah kerja suatu organsiasi. 2. Untuk meningkatkan hubungan kerja serta kerjasama diantara teman
kerja. 3. Untuk mengurangi aspek-aspek negatif dari timbulnya konflik
maupun frustrasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk dapat mengetahui sedini mungkin kemelut-kemelut didalam organisasi, terutama yang menyangkut kepada hubungan kerja yang
harmonis 5. Untuk mengetahui sejauhmana faktor biologis, manajemen,
sosiologis maupun komunikasi serta ekologi mempengaruhi hubungan kerja didalam suatu organisasi, baik pemerintah maupun
swasta. 6. Agar karyawan berprestasi lebih tinggi dan lebih produktif.
Dari uraian diatas dapat dirangkum suatu pengertian yang tepat mengenai fungsi human relations adalah sebagai berikut:
1. Human relations hendak menciptakan upaya saling pengertian baik untuk mewujudkan suatu kerjasama antara keseluruhan unsur
manusia dalam organisasi. 2. Human relations bertujuan untuk mempermudah tercapainya tujuan
organisasi. 3. Landasan setiap hubungan yang diciptakan atas dasar saling
menghargai, sebab manusia memiliki martabat dan harga diri. Keith Davis Abdurahman, 1986: 95-96 mengemukakan pendapatnya mengenai
falsafah human relations yaitu: 1. Mutual interest atau kepentingan bersama. Bahwa antara pimpinan dan
yang dipimpin harus ada “mutual interest”. Bila hal ini tidak ada, maka usaha untuk mengumpulkan orang-orang dalam suatu wadah atau badan
untuk menciptakan kerjasama tidak akan berfaedah sama sekali. Pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya untuk memenuhi suatu kebutuhan, seseorang akan mencari jalan untuk menggabungkan diri kedalam suatu organisasi, klub dan sebagainya
atau seseorang bekerja pada sebuah perusahaan atau instansi biasanya untuk memenuhi kebutuhan materi. Dengan demikian utnuk mencapai
kepentingan bersama dalam suatu perusahaan harus diadakan suatu komunikasi dan interaksi dengan banyak orang.
2. Perbedaaan-perbedaaan individu. Setiap individu tentu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan yang ada pada setiap orang merupakan hal
yang penting sekali dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, agar pegawai merasa puas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, maka
harus diperlakukan berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut. 3. Human Dignity harga diri. Keith mengemukakan bahwa harga diri
merupakan etika dan dasar moral bagi human relations. Hasil penelitian mengenai personal wants menunjukkan bahwa setiap manusia ingin
diperlakukan human being manusia. Prinsip-prinsip human relations diatas memberikan petunjuk kepada kita
bagaimana melaksanakan human relations dengan baik. Dengan prinsip-prinsip human relations penilaian terhadap unsur manusia dalam suatu organisasi
semakin jelas, bahwa manusia harus dipandang secara utuh secara jasmani dan rohani dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Universitas Sumatera Utara
II.2.4 Kepemimpinan II.2.4.1 Gaya Kepemimpinan