BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehidupan sehari –
hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat di dalam
komunikasi. Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu berusaha menjalin hubungan dengan orang lain.
Menurut Hovland, Jannis dan Kelly, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulasi yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah
laku orang lain. Dalam psikologi, komunikasi dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam
psikoterapi. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Menurut Seiler
ada empat prinsip dasar komunikasi yaitu suatu proses, suatu sistematik, suatu interaksi dan transaksi, dapat terjadi sengaja maupun tidak disengaja.
Komunikasi merupakan penggerak organisasi seperti yang dikatakan Rogers bahwa komunikasi adalah darah kehidupan yang mengalir dalam organisasi,
komunikasi meliputi semua kegiatan dalam organisasi yang menghasilkan peralatan kerja yang penting akan menimbulkan saling pengertian serta kerjasama
Universitas Sumatera Utara
yang baik antar anggota organisasi Rogers dan Agarwala, 1976. Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling
tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri, seperti
komunikasi dari bawahan kepada atasan upward communication, komunikasi dari atasan kepada bawahan downward communication dan komuniksi sesama
karyawan yang sama tingkatnya atau dengan kata lain komunikasi horizontal. Salah satu konteks yang menarik untuk dikaji adalah komunikasi antara atasan
dan bawahan Muhammad, 2005. Persoalan kepemimpinan dan organisasi selalu memberikan kesan yang
menarik. Topik ini senantiasa memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang yang ingin mengadakan suatu penelitian. Literatur-literatur tentang kepemimpinan
senantiasa memberikan penjelasan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, syarat-syarat
pemimpinyang baik dan kemampuan seorang pemimpin dalam berkomunikasi. Pemimpin adalah adalah elemen terpenting dalam organisasi, bertanggung jawab
memimpin anggotanya sehingga mampu mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Saat ini organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti. Organisasi tidak dapat memperkirakan dengan mudah apa yang akan dihadapi
esok, semuanya serba tidak pasti. Akan tetapi kondisi seperti ini tidak bisa dihindari. Kondisi ini dipicu oleh adanya perubahan lingkungan yang sangat cepat
disertai dengan kemajuan teknologi dan sistem informasi yang cepat berubah.
Universitas Sumatera Utara
Organisasi yang tidak mampu mengerti lingkungan dimana dia berada akan senantiasa mengalami ketertinggalan dan hanya akan menjadi pengikut.
Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh sisi kepemimpinan. Suatu ungkapan yang bijak mengatakan bahwa pemimpinlah
yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Ungkapan tersebut kian memantapkan kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi.
Dalam kehidupan organisasi kemampuan seorang pimpinan sebagian besar terletak pada keahliannya dalam berkomunikasi, maka akan sering terjadi
kesalahan penafsiran terhadap pesan yang disampaikan yang disebut dengan distorsi pesan.
Untuk mencapai tujuan organisasi, maka pemimpin harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi organisasi dengan baik. Salah satu fungsi tersebut
adalah menempatkan pegawai yang tepat pada jabatan yang tepat. Dengan demikian, maka setiap pegawai dapat bekerja maksimal sesuai dengan bagiannya
masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam kehidupan organisasi adalah
kurangnya komunikasi antara pimpinan dan bawahan. Komunikasi penting bagi suatu organisasi, karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota
organisasi untuk dpt bekerja sama dalam melakukan aktifitas manajemen. Meskipun proses pembentukan organisasi sudah dilakukan dengan begitu banyak
perencanaan, tetapi untuk masalah yang satu ini tidak bisa dianggap remeh. Komunikasi yang baik diperlukan agar program kerja yang telah ditetapkan dapat
diselesaikan dengan lancar. Proses, pola, dan komunikasi organisasi merupakan
Universitas Sumatera Utara
sarana yang diperlukan untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan pekerjaan kepada tujuan dan sasaran.
Kemampuan dan kinerja maksimal para karyawan dalam menjalankan tugas dan aktivitas pekerjaan sangat dituntut. Bila bawahan tidak termotivasi untuk
kerja, tingginya untuk absensi, dan tingginya keluar masuk pegawai “ labour turn over “. Ini menandakan bahwa pemimpin tidak dapat memotivasi bawahannya
karena penerapan gayanya yang tidak sesuai dengan lingkungan. Kinerja yang maksimal akan tercapai apabila para karyawan memiliki motivasi yang besar
dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan motivasi yang kuat maka para karyawan akan bekerja dengan penuh kesadaran untuk mencapai prestasi serta
secara bersama – sama menyajikan keberhasilan dalam mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Menurut Davis bahwa komunikasi dapat
mempengaruhi peningkatan motivasi, prestasi dan kepuasan kerja para anggota organisasi.
Sukses atau tidaknya seorang pemimpin dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya sangat ditentukan oleh kemampuan tingkat pemahamannya
terhadap situasi dan kondisi serta perilaku para bawahannya sesuai dengan kebutuhan bawahan dan dampak yang dirasakan oleh bawahan. Dalam
melaksanakan kepemimpinannya setiap pimpinan mempunyai perilaku dan cara tertentu dalam memimpin, yang mana dari perilaku tersebut dapat menunjukkan
gaya kepemimpinannya. Karena gaya kepemimpinan mencerminkan apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi pengikutnya guna merealisasikan
suasana yang lebih efektif dan efisien demi tercapainya tujuan perusahaan. Dan
Universitas Sumatera Utara
gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh ketika digunakan oleh pimpinan dalam kepemimpinannya yaitu pada saat proses interaksi dengan pengikutnya.
PT. Panca Pilar Tangguh didirikan tahun 1998 di Sumatera Utara, adalah salah satu perusahaan perdagangan barang dan jasa yang berada di Jalan Helvetia
By Pass No. 14 Deli Serdang untuk Central Sumatera dan Headquarter Surabaya serta memiliki 30 Depo untuk seluruh Indonesia. Saat ini perusahaan ini dipimpin
oleh Bapak Barryono dengan jargon “Kita Mau Kita Bisa” yang mana semakin banyak Principle penyedia barang mempercayakan PT. Panca Pilar Tangguh
untuk mendistribusikan produk yang telah mereka sediakan. www.pancapilar.co.id
, www.pancapilartangguh.com
. Tentunya kemajuan ini tidak lepas dari konsep komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan. Hal
ini menunjukkkan bahwa kenyataanya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam proses organisasi dan mutlak komunikasi ada didalam organisasi serta
didukung kepemimpinan yang idealis. Berrdasarkan urain diatas, penulis merasa tertarik untuk membahas peranan
komunikasi vertikal terhadap keberhasilan organisasi di PT. Panca Pilar Tangguh Medan merupakan tempat penelitian dilakukan. Adapun faktor yang mendorong
peneliti untuk melakukan penelitian di perusahaan ini adalah Karena perusahaan ini adalah salah satu Perusahaan distributor yang semakin hari semakin
berkembang seiring bertambahnya depo-depo dan merupakan perwakilan terbesar untuk wilayah Sumatera Utara. Faktor lain adalah karena PT. Panca Pilar
Tangguh Medan merupakan Central untuk Sumatera sehingga peneliti merasa
Universitas Sumatera Utara
tertarik untuk membahas secara lebih dalam mengenai kepemimpinan organisasi
dan motivasi kerja di PT. Panca Pilar Tangguh Medan. I.2 Perumusan Masalah
Permasalahan penelitian yang dapat disimpulkan dari uraian latar belakang masalah adalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah peranan kepemimpinan organisasi dan motivasi kerja di PT. Panca Pilar Tangguh Medan?”
I.3 Pembatasan Masalah